Uji Validitas Uji Realibilitas Model Multiatribut

Keberadaan Biskuit Merek Pengikut di Kota Bogor, menyebutkan bahwa atribut biscuit yaitu rasa, volume, kemasan, komposisi, warna, bahan pengawet, label halal, tekstur, dan harga. Menurut Yanuarti 2007 mengenai Perilaku Konsumen Produk Dodol Picnic dan Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran pada PT Herlinah Cipta Pratama menyebutkan atribut dodol terdiri atas harga, isi, kekenyalan, kompossi, kadaluarsa, halal, merek, kemasan, ketersediaan, izin depkes, dan promosi. Sedangkan menurut Indriani 2005 tentang Proses Keputusan Pembelian Produk Cokelat Di Kotamadya Bogor menyebutkan bahwa atribut cokelat batangan antara lain kemasan, merek, tanggal kadaluarsa, rasa, aroma, komposisi, warna kemasan, tersedia dalam berbagai ukuran, kemudahan, ketersediaan di tempat penjualan, dan kehalalan. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya peneliti mengambil beberapa atribut yang dirasa relevan dengan cookies cokelat, kemudian ditambah dengan atribut lain yang didapat dari keadaan di lapangan, maka diduga atribut cookies cokelat terdiri atas warna, bentuk kue, rasa manis, rasa cokelat, aroma cokelat, cita rasa cookies, harga, variasi jenis cookies yang tersedia, kemasan, jaminan keamanan pangan label halal, izin depkes, dan tanggal kadaluarsa, nama merek, ketepatan waktu pemesanan, dan daya tahan cookies. Selain itu, peneliti tidak menutup kemungkinan ada atribut cookies cokelat yang terlewat sehingga tidak dimasukkan ke dalam atribut penelitian.

4.5.3 Uji Validitas

Menurut Simamora 2004, validitas berarti suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid jika mampu mengkur apa yang diinginkan dan mampu memperoleh data yang tepat dari variabel atau atribut yang diteliti dalam penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi rank spearman. Pernyataan pada kuesioner dinilai memiliki validitas konstrak atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan jika tingkat signifikan 0,05 pada = 0,05. Rumus yang digunakan yaitu : Di mana : r s = Koefisien korelasi rank spearman n = Jumlah responden d i = Selisih antara ranking satu dengan ranking yang lain Hasil uji validitas terhadap atribut-atribut cookies Cokelat Waroeng Cokelat Lampiran 2 yang didapat adalah dari empat belas atribut yang diuji, sebanyak tiga belas atribut yang dinyatakan valid.

4.5.4 Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner Simamora, 2004. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang- ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Pengujian reabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Alfa Cronbach. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :         −       − = ∑ 2 2 1 1 t b k k r σ σ 1 6 1 1 2 − − = ∑ = n n d r n i i s Di mana : r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pernyataan = Keragaman total = Jumlah keragaman butir pernyataan Berdasarkan hasil perhitungan Lampiran 2, maka atribut yang akan diteliti dinyatakan reliabel pada tingkat kepercayaan 95 persen α =5, dengan n=30 dan r tabel = 0,305.

4.5.5 Model Multiatribut

Fishbein Model ini mengemukakan bahwa sikap terhadap objek tertentu, dalam hal ini adalah cookies cokelat Waroeng Cokelat, didasarkan pada kepercayaan yang diringkas mengenai atribut cookies cokelat yang diberi bobot sesuai dengan evaluasi terhadap atribut tersebut Engel, Blackweel, dan Miniard, 1994. Model Fishbein adalah alat multiatribut yang berguna untuk memperkirakan sikap. Secara matematis, model tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: Di mana: = sikap terhadap cookies cokelat Waroeng Cokelat = kekuatan kepercayaan bahwa cookies cokelat Waroeng Cokelat mengandung atribut i = evaluasi mengenai atribut i = jumlah atribut yang menonjol Secara sederhana model ini menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek dapat ditentukan oleh sikapnya terhadap atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Dalam Sumarwan 2003, terdapat dua komponen utama dalam model ini adalah kepercayaan dan evaluasi atribut. o A i e n i b ∑ = = n i i i o b e A 1 a Evaluasi ei Komponen kedua adalah evaluasi atribut, yaitu komponen yang menggambarkan pentingnya suatu atribut cookies cokelat Waroeng Cokelat. Responden akan mengidentifikasi atribut-atribut yang dimiliki oleh cookies cokelat Waroeng Cokelat responden akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang berbeda. Evaluasi diukur dengan menggunakan skala dari 1 sangat tidak penting sampai dengan 5 sangat penting untuk masing- masing atribut. b Kepercayaan bi Kepercayaan menggambarkan seberapa kuat responden percaya bahwa cookies cokelat memiliki atribut yang diberikan. Tingkat kepercayaan konsumen diperoleh berdasarkan kinerja atribut-atribut cookies cokelat. Kepercayaan diukur dengan menggunakan skala Likert dari kemungkinan yang disadari berjajar dari 1 sampai dengan 5 untuk masing-masing atribut, yaitu: § Warna : dari sangat tidak menarik 1 sampai sangat menarik 5 § Bentuk kue : dari sangat tidak menarik 1 sampai sangat menarik 5 § Rasa manis : dari sangat tidak manis 1 sampai sangat manis 5 § Rasa cokelat : dari sangat tidak terasa 1 sampai sangat terasa 5 § Aroma cokelat : dari sangat tidak harum 1 sampai sangat harum 5 § Cita rasa cookies : dari sangat tidak enak 1 sampai sangat enak 5 § Harga : dari sangat mahal 1 sampai sangat murah 5 § Variasi jenis cookies yang tersedia : dari sangat sedikit variasi 1 sampai sangat variatif 5 § Kemasan : dari sangat tidak menarik 1 sampai sangat menarik 5 § Jaminan keamanan pangan label halal, izin Depkes, dan tanggal kadaluarsa : dari sangat tidak jelas 1 sampai sangat jelas 5 § Nama merek : dari sangat tidak mudah diingat 1 sampai sangat mudah diingat 5 § Ketepatan waktu pemesanan : dari sangat tidak tepat waktu 1 sampai sangat tepat waktu 5 § Daya tahan cookies : dari sangat mudah rusak 1 sampai sangat tahan lama 5 Penilaian penilaian terhadap kepercayaan atribut oleh responden menggunakan indikator pembanding yaitu dibandingkan dengan cookies biasa. Misalnya untuk atribut bentuk cookies, bila responden memberi nilai 4 untuk cookies cokelat Waroeng Cokelat berarti cookies Waroeng Cokelat memiliki bentuk yang menarik. Bentuk menarik ini di dapat oleh responden dari perbandingannya dengan cookies biasa. Hal ini berlaku untuk keseluruhan atribut cookies cokelat Waroeng Cokelat yang diteliti. Nilai yang diperoleh berdasarkan penilaian kepercayaan dan evaluasi yang dilakukan responden kemudian diolah dengan menggunakan rumus Fishbein seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebelum memberikan interpretasi terhadap hasil penilaian konsumen tersebut, ditentukan dahulu skala penilaian. Skala penilaian dapat ditentukan dengan mengetahui rentang skala terlebih dahulu. Secara matematis, rentang skala dapat dinyatakan sebagai berikut Simamora, 2004: b n m RN − = Di mana: RN = Rentang Nilai m = Nilai tertinggi yang mungkin diperoleh n = Nilai terendah yang mungkin diperoleh b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh rentang nilai untuk masing- masing nilai evaluasi dan kepercayaan per atribut yaitu sebesar 0,8, dengan m=5, n=1, dan b=5. Dengan menggunakan rentang nilai inilah kita melakukan interpretasi terhadap skor evaluasi dan kepercayaan per atribut, yaitu: 1 - 1,8 = sangat tidak pentingsangat buruk 1,81 - 2,6 = tidak pentingburuk 2,61 - 3,4 = cukup 3,41 - 4,2 = pentingbaik 4,21 - 5 = sangat pentingsangat baik Berdasarkan rumus itu pula, diperoleh rentang nilai 4,8 untuk skor sikap terhadap masing-masing atribut, dengan m=25, n=1, dan b=5. Dengan menggunakan rentang nilai inilah kita melakukan interpretasi terhadap skor sikap per atribut, yaitu: 1 - 5,8 = sangat suka 5,81 - 10,6 = tidak suka 10,61 - 15,4 = biasa sajanetral 15,41 - 20,2 = suka 20,21 - 25 = sangat suka Rentang nilai terhadap skor sikap yang diperoleh secara keseluruhan adalah 62,4, dengan m=325, n=13, dan b=5. Dengan menggunakan rentang nilai inilah kita melakukan interpretasi terhadap skor sikap secara keseluuhan, yaitu: 13 - 75,4 = sangat suka 75,41 - 137,8 = tidak suka 137,81 - 200,2 = biasa sajanetral 200,21 - 262,6 = suka 262,61 - 325 = sangat suka

4.5.6 Indeks Kepuasan Konsumen