2.2.1.1 Pengertian Menulis
Kata menulis mempunyai dua arti. Pertama, mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Kedua, kata menulis mempunyai
arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan peneliti dan kegiatannya berupa tulisan. Tulisan dilandasi
fakta, pengalaman, pengamatan, penelitian, pemikiran, atau analisis suatu masalah Wiyanto 2004:1-3.
Di sisi lain Abbas 2007 menyatakan menulis adalah urusan pribadi. Menulis merupakan aktivitas „melahirkan‟ apa yang ada di pikiran, dan atau, apa
yang diproses pikiran. Pikiran milik individu. Karena itu, ketika „dikeluarkan‟, apa pun bentuknya, merupakan urusan dan milik pribadi.
Dari sudut pandang Permana 2009:8 menulis merupakan menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan lambang grafik tulisan. Tulisan
adalah suatu sistem komunikasi manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata. Sehingga menulis adalah kemampuan
seseorang dalam melukiskan lambang – lambang grafik untuk menyampaikan ide
atau gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Pandangan lain mengenai menulis dinyatakan oleh Samosir 2010 bahwa
menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan membahasatuliskan bahasa lisan, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisir sedemikian rupa
sehingga terjadi suatu tindak komunikasi antara peneliti dengan pembaca. Bila
apa yang dimaksudkan oleh peneliti sama dengan yang diamaksudkan oleh pembaca, maka seseorang dapat dikatakan telah terampil menulis.
Dari beberapa pendapat tentang menulis di atas, peneliti menyimpulkan apa yang dimaksud dengan menulis. Menulis adalah kegiatan mengubah bunyi atau
tanda yang ada di pikiran berupa gagasan menjadi lambang-lambang grafik yang memiliki makna dan dapat dimengerti orang yang membacanya.
2.2.1.2 Tujuan Menulis
Ketika seseorang menulis, tentunya ada tujuan yang menjadi dasar mereka menulis sesuatu. Di bawah ini ada penjelasan dari beberapa ahli mengenai tujuan
menulis yang telah ditemukan, antara lain: Hartig dalam Tarigan 1983:24-25 mengatakan tujuan menulis meliputi 1
tujuan penugasan, yang dimaksud dengan tujuan penugasan yaitu peneliti menulis bukan karena kemauan sendiri melainkan tugas yang diberikan seseorang, 2
tujuan altruistik, dalam tujuan ini peneliti menulis atas dasar ingin menyenangkan, memahami, menolong, dan menghargai pembaca agar hidupnya lebih mudah dan
menyenangkan, 3 tujuan persuasif, tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, 4 tujuan informasional
penerangan, tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keteranganpenerangan kepada para pembaca, 5 tujuan pernyataan diri, tulisan yang bertujuan
memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca, 6 tujuan kreatif, tujuan ini berkaitan dengan tujuan pernyataan diri. Tulisan yang
bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian, dan 7 tujuan
pemecahan masalah, dalam hal ini peneliti ingin memecahkan, menjelaskan, meneliti agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
Dari sudut pandang Charlie 2006:111-112 menyatakan orang boleh saja menulis tanpa tujuan, namun lazimnya orang memulis untuk mencapai tujuan
tertentu, seperti 1 memberi informasi, sebagian besar tulisan dihasilkan dengan tujuan memberi informasi, teristimewa bila hasil karya tulis tersebut
diperjualbelikan, pada sisi positif lain, tulisan juga bersifat memperkenalkan atau mempromosikan sesuatu, termasuk suatu kejadian berita atau tempat pariwisata,
2 mencerahkan jiwa, bacaan sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia modern, sehingga karya tulis selain sebagai komoditi juga layak dipandang sebagai
salah satu sarana pencerahan pikiran dan jiwa, 3 mengekspresikan diri, tulisan juga merupakan sarana mengekspresikan diri, baik bagi perorangan maupun
kelompok, 4 mengemukakan opini dan ide, buah pikiran pun hampir selalu diabadikan dalam bentuk tulisan, dan 5 menghibur, baik temanya humor maupun
bukan, tulisan umumnya juga bersifat “menghibur”. Di sisi lain Syarif 2009 menyatakan tujuan menulis dapat dirunut dari
tujuan-tujuan komunikasi yang cukup mendasar dalam konteks pengembangan peradapan dan kebudayaan mesyarakat itu sendiri. Adapun tujuan penelitian
tersebut antara lain 1 menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan
peristiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat maupun yang terjadi di muka bumi ini, 2
membujuk, melalui tulisan seorang peneliti mengharapkan pula pembaca dapat
menentukan sikap, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila peneliti mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab,
bersahabat, dan mudah dicerna, 3 mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan, 4 menghibur, fungsi dan tujuan menghibur dalam
komunikasi, bukan monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya.
Dari beberapa uraian mengenai tujuan menulis yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan menulis yaitu 1
menginformasikan, menulis sebagian berisi informasi yang memberitahukan pembaca mengenai fakta, data, peristiwa, dan keterangan menganai sesuatu yang
nantinya berguna bagi pembaca, 2 menghibur, tulisan yang bertujuan untuk menghibur pembaca, yaitu tulisan yang bisa menyenangkan, memahami,
menghargai, dan menghibur pembaca, 3 mengekspresikan diri, tulisan yang berisi tentang pernyataan diri,
yang bersifat meyakinkan pembaca, bersifat
mengemukakan opini, dan bersifat mencerahkan jiwa merupakan tulisan yang ditulis untuk mengekspersikan diri peneliti, dan 4 mendidik, menulis juga bisa
bertujuan untuk mendidik, melalui proses penugasan, proses memecahkan masalah, dan menambah wawasan peneliti dibimbing untuk bisa menulis dengan baik dan
benar.
2.2.1.3 Manfaat Menulis