siswa dalam menulis karangan argumentasi. Hasil tes siklus II menunjukkan sebagian besar siswa sudah berada di atas KKM, tetapi masih terdapat sepuluh
siswa yang belum mencapai KKM. Peneliti tidak melakukan remidi terhadap siswa yang berada di bawah KKM karena keterbatasan waktu.
4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi Menggunakan Metode Kontekstual dengan
Menerapkan Pembelajaran Berbasis ICT Peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dengan metode
kontekstual dengan menerapkan media pembelajaran berbasis ICT diikuti pula perubahan perilaku siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, masih ada
beberapa siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan
argumentasi dengan metode kontekstual dengan menerapkan pembelajaran berbasis ICT, siswa sering bercerita dan bercanda dengan teman
mereka pada saat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, catatan harian, wawancara, sosiometri, dan
dokumentasi foto pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa masih ada siswa yang belum aktif dalam mengemukakan pendapatnya dan belum kritis. Pada saat siswa
menulis karangan argumentasi masih terdapat siswa yang kurang bisa berbagi dengan teman sekelompoknya. Selain itu, juga masih ada siswa yang belum disiplin
dan belum bisa berdiskusi dengan baik. Berdasarkan hasil observasi siklus I, masih terdapat perilaku siswa yang negatif, yaitu siswa berbicara sendiri dan bercanda.
Akan tetapi, pada siklus II perilaku siswa mengalami peningkatan. Perubahan perilaku siswa akan dijabarkan sebagai berikut.
4.2.3.1 Keaktivan
Pada siklus I, masih terdapat siswa yang belum bersikap aktif. Mereka masih malu-malu dalam mengungkapkan pendapat mereka dan bertanya apabila
mengalami kesulitan. Keaktivan siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil observasi, catatan harian, sosiometri, dan dokumentasi foto,
siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode kontekstual dengan menerapkan pembelajaran berbasis ICT. Siswa
juga menjadi lebih aktif pada siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang aktif pada siklus II jauh lebih banyak dibandingkan pada siklus I. Siswa lebih
bisa mengungkapkan pendapat mereka kepada guru maupun kepada teman mereka. Begitu pula ketika mereka mengalami kesulitan, mereka berani bertanya kepada
guru tentang kesulitan yang mereka alami. Peningkatan keaktivan siswa dapat dilihat pada perbandingan dokumentasi foto siklus I dan siklus II berikut.
a \b
Gambar 17. Perbandingan Kegiatan Guru Melakukan Tanya Jawab pada Siklus I dan II
Gambar 17. menunjukkan kegiatan guru melakukan tanya jawab pada saat pembelajaran menulis karangan argumentasi. Pada gambar 17a merupakan kegiatan
guru melakukan tanya jawab pada siklus I. Pada kegiatan ini, masih terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan, berjalan di dalam kelas, berbicara
dengan teman sebangku pada saat salah satu teman mereka menjawab pertanyaan
dari guru. Gambar 26b merupakan kegiatan guru melakukan tanya jawab pada
siklus II. Sebagian besar siswa sudah aktif mengemukakan pendapat mereka, menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru, dan bertanya apabila mengalami
kesulitan. Mereka mengacungkan jari mereka ketika menjawab pertanyaan dari guru atau bertanya kepada guru. Pada saat siswa menjawab pertanyaan dari guru,
siswa yang lain juga mendengarkan dan memperhatikan dengan baik.
a b
Gambar 18. Perbandingan Aktivitas Siswa Menulis Karangan Argumentasi pada Siklus I dan II
Gambar 18. menunjukkan aktivitas siswa membacakan hasil pekerjaan mereka. Pada gambar 18a menunjukkan aktivitas siswa membacakan hasil
pekerjaan mereka pada siklus I. Dari gambar tersebut dapat terlihat ada siswa yang aktif menulis karangan argumentasi. Akan tetapi, siswa tersebut terlihat masih suka
bertanya dengan teman sebangku atau lainnya. Selain itu, siswa yang lain pun kurang teliti dalam mengerjakan tugas mereka. Mereka lebih suka berbicara dengan
teman sebangkunya. Gambar 18b menunjukkan aktivitas siswa menulis karangan argumentasi mereka pada siklus II. Pada gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa
terdapat siswa sudah menguasai pekerjaan mereka dan percaya pada kemampuan mereka sendiri.
4.2.3.2 Kekritisan