Konstruksi model Metode Penelitian

demikian sebaliknya. Lahan dan daya dukung yang semakin besar maka akan memperbesar produksi dan pengurangan lahan akan mengurangi produksi dengan harapan variabel lain tidak berubah. Pada blok 2 yaitu daya dukung sangat besar dipengaruhi oleh SDM, kesesuaian lahan. Peningkatan daya dukung dengan peningkatan SDM, modal, teknologi, sarana dan prasarana serta kesesuain lahan. Sedangkan kesesuaian lahan dipengaruhi secara timbal balik oleh kualitas air, kuantitas air, limbah domestik yang diperankan perumahan. Teknologi, sarana prasarana dan modal dapat mereduksi limbah serta meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia. Daya dukung, kesesuaian dan lahan luas tambak sangat erat kaitannya dengan modal dan SDM yang berpengaruh terhadap produksi. Disinilah terbentuk hubungan sebab-akibat tersebut. Ls Perumahan - industri Luas tam bak Produksi udang Modal D .D ukung tam bak K ual itas SD M K ual K uantitas air Sarpras K esesuaian lahan Teknol ogi Lim bah Gambar 7.4 Hubungan simpang kausal antar variabel yang mempengaruhi keberlanjutan kawasan budidaya udang. Teknologi budidaya udang yang diterapkan di pesisir Teluk Banten terdiri dari intensif, semi intensif dan tradisional. Untuk mengelola masa yang akan datang perlu dibuat skenario ketiga teknologi tersebut.

7.3.2 Uji Validitas model

Validasi model adalah usaha menyimpulkan apakah model sistem tersebutmerupakan perwakilan yang sah dari realitas yang dikaji, yang dapat dihasilkansuatu kesimpulan yang meyakinkan Kholil et al. 2014. Uji validitas yangdigunakan saat ini adalah face validaty yaitu uji validitas dengan menggunakan tanggapan para pakar. Berdasarkan pendapat para pakar hasil simulasi ini dengan kesimpulan tersebut cukup realialistis.

7.3.3 Model skenario tambak udang intensif

Model dinamik ini dibangun berdasarkan pada causal loop yang telah dikembangkan sebelumnya. Kegiatan ini untuk mengetahui model yang selanjutnya dibuat tabel perbandingan hasil simulasi model untuk dapat digunakan sebagai analisis pengambilan keputusan. Berdasarkan analisis kebijakan ini rekomendasi – rekomendasi yang tepat dan efektif. Model skenario teknologi tambak intensif dibuat tiga 3 skenario yang saling berkaitan.Skenario satu adalah disebut skenario pesimis, skenario kedua adalah moderat dan skenario ketiga adalah skenario optimis. Kondisi saat ini adalah kondisi yang dianggap kondisi pesimis dan berkembang dengan perubahan peubah – peubah menjadi skenario moderat dan sampai menjadi kondisi optimis. Tabel 7.1 menjelaskan tentang skenario perkembangan variabel tambak budidaya udang dengan teknologi intensif. Tabel 7.1 Skenario perkembangan variabel tambak intensif No. Skenario SDM Modal Sarpras Teknologi 1 Pesimis eksisting eksisting eksisting eksisiting 2 Moderat 30 30 30 30 3 Optimis 70 70 70 70 Hubungan antar variabel dalam kondisi ini adalah berdasarkan simulasi dan target yang diharapkan selama kurun waktu 20 tahun mulai tahun 2015 sampai 2035. Pada gambar 7.5 menggambarkan hubungan antar peubah pada tambak intensif untuk dapat berproduksi selama 20 tahun. Hasil simulasi ptoduksi digambarkan dalam Tabel 7.2 Tabel 7.2 Hasil simulasi produksi tambak intensif T i m e 2.015 2.016 2.017 2.018 2.019 2.020 2.021 2.022 2.023 2.024 2.025 2.026 2.027 2.028 2.029 2.030 2.031 2.032 2.033 2.034 2.035 Prod_i ntensi f Prod_i ntensi f_1 Prod_i ntensi f_3 509,00 509,00 509,00 1.132,15 1.854,31 1.402,41 1.746,54 3.202,90 2.291,49 2.353,35 4.555,58 3.177,57 2.922,64 5.924,11 4.037,05 3.464,77 7.311,27 4.878,54 4.017,75 8.748,16 5.745,19 4.583,09 10.236,56 6.639,16 5.176,16 11.788,66 7.578,31 5.803,34 13.411,32 8.570,57 6.431,84 15.062,55 9.575,23 7.080,68 16.762,83 10.615,28 7.684,44 18.429,50 11.608,91 8.260,49 20.078,73 12.575,67 8.825,88 21.725,13 13.535,20 9.385,53 23.374,60 14.493,65 9.938,10 25.023,63 15.448,74 10.486,88 26.676,32 16.404,65 11.042,28 28.344,69 17.374,54 11.605,22 30.029,78 18.359,55 12.165,57 31.716,94 19.346,15 Hasil skenario produksi digambarkan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada Gambar 7.5. T i m e Prod_intensif 1 Prod_intensif_1 2 Prod_intensif_2 3 2.015 2.020 2.025 2.030 2.035 10.000 20.000 30.000 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Gambar 7.5 Grafik skenario produksi tambak budidaya udang intensif di pesisir Teluk Banten Keterangan: Produksi intensif 1 adalah skenario pesimis eksisting Prod. intensif 2 adalah moderat Prod. Intenfif 3 adalah optimis a. skenario pesimis tambak intensif Yang dimaksud dengan skenario pesimis adalah pengelolaan kawasan budidaya udang berdasarkan potensi yang ada saat ini dengan asumsi kondisi lain dalam keadaaan sama atau tidak berubah. Skenario dibuat selama 20 tahun yaitu mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2035. Orientasi skenario ini berdasarkan pada produksi, luas tambak yang digunakan untuk budidaya udang. Simulai yang digunakan adalah kesesuaian lahan, daya dukung dengan parameternya kualitas air dan kuantitas air laut, limbah atau pencemaran, sarana dan prasarana, modal, teknologi dan kompetensi SDM. Produksi pada tahun 2015 sebesar 509 ton tahun dengan luas tambak yang dioperasikan sebesar 120 ha. Produksi tahun 2035 diprediksi meningkat sebesar 12.165,57 tontahun dengan luas tambak 1200 ha. b. Skenario model moderat dan optimis tambak intensif Skenario moderat adalah pengelolaan tambak secara intensif dengan meningkatkan input yang berupa sarana dan prasarna, teknologi, kompetensi SDM dan modal. Pada Gambar 7.6 menjelaskan tentang peningkatan input terhadap produksi yang dihasilkan. Setelah dinaikan input dengan rata-rata 30 maka akan diperoleh produksi yang meningkat dengan besaran seperti pada tabel 7.2. Bentuk peningkatan sarana dan prasarana adalah perbaikan dan pembangunan jaringan jalan, saluran air, listrik, petakan tambak sehingga lebih kuta menahan air dalam petakan tambak. Fasilitas ini dapat memberikan kemudahan dalam operasional budidaya udang. Teknologi yang terdiri dari teknooogi yang ramah lingkungan dan telah teruji kemampuannya dalam keberhasilan budidaya udang. Sebagai contoh penggunaan probiotik. Komptensi SDM meningkat terdiri dari naiknya profesionalisme dalam budidaya udang. Peningkatan kompetensi dapat melalui magang, pendidikan dan pelatihan. Sebagai contoh telah mampu memecahkan masalah dengan kecepatan meningkat 30 . Modal adalah jumlah nominal yang diberikan untuk investasi dan biaya tetap, biaya tidak tetap serta biaya lainnya dalam opersional budidaya udang. Produksi pada skenario pesimis, moderat dan optimis digambarkan dalam grafik sehingga memudahkan untuk membandingkan antar skenario. Tabel 7.3 menjelaskan perkembangan produksi tambak udang selama 20 tahun mulai tahun 2014 sampai dengan 2035 dengan kondisi perbaikan teknologi, SDM, kesesuaian lahan, daya dukung sesuai pengelolaan tambak yang berkelanjutan. Kenaikan input pada skenario ini adalah sebesar 30