Perencanaan Penelitian
Persiapan : v Bahan alat
v Kuisioner v Peta
v Personel
Data Primer Data Sekunder
Sosial v Budaya
v Kerjasama v Pekerjaan
Insfrastruktur Biologi,Fisika, Kimia
v Air v Tanah
Ekonomi v Pasar
v Modal v Pendapatan
Tehonologi Budidaya Kompetensi SDM
v Literatur v Laporan
v Jurnal
v Analisa lapangan v Laboratorium
v GIS v MDS
v Model v ISM
v Kesesuaian lahan v Daya dukung
Pengelolaan Kawasan Budidaya Udang di tambak
yang berkelanjutan
T a
h a
p a
n
P e
r e
n c
a n
a a
n
T a
h a
p a
n
P e
r s
i a
p a
n
P e
n g
u m
p u
l a
n D
a t
a
A n
a l
i s
a
K e
s i
m p
u l
a n
Gambar 2.2 Skema tahapan penelitian pengelolaan kawasan budidaya udang di
tambak berkelanjutan
h. Pembahasan umum Hasil penelitian dibahas secara umum general untuk menentukan
kegiatan yang dilakukan dalam mengelola kawasan budidaya udang keberlanjutan.
i. Pembuatan aplikasi asesmen pengelolaan kawasan budidaya udang. Aplikasi digunakan untuk memudahkan dalam penilaian dan perencanaan
kawasan budidaya udang. Gambar 2.2 menjelaskan tentang rangkaian penelitian digambarkan dalam
skema tahapan penelitian pengelolaan kawasan budidaya udang di tambak berkelanjutan.
2.3 Metoda Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan survei langsung di lapangan yang meliputi pengukuran
parameter kualitas air, data tanah, pendukung atau infrastruktur dan berbagai kondisi eksisting lainnya. Metoda yang digunakan adalah survei lapangan,
pengukuran parameter langsung lapangan dan di laboratorium, wawancara serta kelompok diskusi focus group discussion = FGD. Data sekunder diperoleh data
dengan telaah kepustakaan dan laporan. Metoda penelitian dan jenis data yang diperlukan setiap tujuan penelitian diuraikan pada sub bab 2.4 dibawah ini.
2.4 Metoda Analisis Data
Jenis data dan teknis analisa perlu diidentifikasi untuk mencapai tujuan penelitian disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Data, teknik analisis dan output mencapai tujuan penelitian
No
Tujuan Penelitian Jenis Data
Teknik Analisis
Alat dan
Bahan Output
1 Menilai kondisi
saat ini existing kawasan budidaya
udang Peta lahan
Kondisi lahan
saat ini
produksi, sosial, ekonomi,
ekologi Survei
Laporan, Peta,
Pengukuran parameter
lapangan Kondisi
kawasan tambak saat
ini
2. Menilai kesesuaian
Lahan kawasan tambak
Kualitas air,
tanah sesuai dan pendukunginfra
struktur budidaya udang
Koordinat lokasi pengukuran
Peta wilayah Metode
skoring weight
linier combination
Sistem infomasi
geografi SIG.
Alat ukur
kualitas air fisika,
kimia dan
biologi, Alat
ukur kualitas
tanah, dan Peta
pertambakan Teluk Banten
GPS Kesesuaian
dan kapasitas produksi
budidaya tambak
udang
3 Estimasi daya
dukung lahan tambak
udang Kesesuaian
lahan, ketersediaan air
Peta wilayah Survei,
Pengukuran parameter
daya dukung.
Alat ukur
kuantitas air Daya dukung
kawasan tambak
budidaya udang
No
Tujuan Penelitian Jenis Data
Teknik Analisis
Alat dan
Bahan Output
4 Merancang model
kelembagaan Variabel
ekonomi, sosial, lingkungan dan
parameter lainnya
ISM Wawancara,
FGD, survei, kuesioner.
Model kelembagaan
kawasan pengelolaan
Budidaya udang
berkelanjutan
5 Merancang
keberlanjutan pengelolaan
kawasan budidaya udang
Variabel Pengelolaan
budidaya udang Model
dinamik. Sarana
tool nya
adalah Powersim
Wawancara, survei, FGD
Model pengelolaan
kawasan tambak
budidaya udang
berkelanjutan
Pada Gambar 2.3 menjelaskan urutan rangkaian kegiatan penelitian yang dimulai dari mengevaluasi kondisi lapangan yang ada saat ini eksisting dilakukan
penelitian dan analisis data sampai menghasilkan kesimpulan pengelolaan kawasan budidaya tambak yang berkelanjutan di pesisir Teluk Banten.
MULAI
Existing
Model Pengelolaan Kawasan Budidaya Udang berkelanjutan
Parameter Air Tanah dan
Insfrastruktur Analisa
Kelembagaan ISM
Input Analisis Kelembagaan
Kesesuaian Lahan
Kriteria Syarat Lokasi
Daya Dukung Model Dinamik
Powerslim Pembahasan Umum
SELESAI
Gambar 2.3 Bagan alir tahapan analisa pengelolaan kawasan budidaya udang
3 KONDISI SAAT INI EXISTING KAWASAN BUDIDAYA UDANG DI
PESISIR TELUK BANTEN
Data kondisi saat ini yang dikumpulkan adalah potensi pertambakan di yang berkaitan dengan ekologi, sosial, budaya, dan ekonomi yang terdapat di
pertambakan pesisir Teluk Banten Peta tentang informasi lahan pertambakan dan lingkungannya akan menjadi prioritas untuk melengkapi data yang diperlukan
dalam mengkaji kondisi saat ini Analisa kondisi eksisting dilakukan dengan menjelaskan berdasarkan data yang tersedia, literatur dan pendapat para ahli.
3.1 Geografis
Lokasi pertambakan di kawasan pesisir Teluk Banten termasuk wilayah Kabupaten Serang dan Kota Serang dan termasuk dalam wilayah administrasi
Provinsi Banten. Daerah ini memiliki kedudukan strategis dari berbagai sektor seperti industri, pertanian, kelautan dan perikanan. Sesuai RUTR jumlah
kecamatan di pesisir Teluk Banten yang dikembangkan untuk pertambakan terdiri dari 3 kecamatan yaitu Pontang, Tirtayasa dan Kasemen. Wilayah
administrasi Kabupaten Serang disajikan pada lampiran 1. Peta administrasi Kota Serang disajikan pada Lampiran 3 dan peta Provinsi Banten disajikan pada
Lampiran 4. Penelitian kawasan pertambakan di pesisir Teluk Banten didasarkan RUTR Kabupaten Serang dan Kota Serang, Provinsi Banten Secara geografis
termasuk dalam desa Banten pada titik koordinat 05°57ˊ13˝ LS 106°6ˊ6˝ BT sampai Sungai Ciujung Desa Tengkurak pada koordinat 05°57ˊ48˝ LS dan
106°21ˊ26˝ BT. Jarak dari Kota Serang 10 km atau 23 km dari Kota Cilegon dan 90 km dari Jakarta, sehingga terdapat akses kemudahan dalam pasar, penyediaan
sarana dan prasarana. Wilayah pertambakan Teluk Banten berbatasan dengan rincian sebagai berikut:
Utara : Teluk Banten dan Laut Jawa;
Selatan : Perdesaan dan perkotaan kecamatan ;
Barat : Kawasan perindustrian, jasa, perdagangan dan pelabuhan
Internasional Bojonegara, perdesaan wilayah Serang dan Kota Cilegon serta
Timur : Pertambakan, pertanian dan perdesaan.
Luas kecamatan yang terdapat di pesisir Teluk Banten disajikan pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Luas Kecamatan di Pesisir Teluk Banten
No. Kecamatan Kecamatan
Luas Jumlah
Desa Km
2
dari luas kabkota
1. Kasemen
Kasemen 63,36
23,75 10
2. Pontang
Pontang 64,85
3,74 15
3. Tirtayasa
Tirtayasa 64,46
3,72 14
Potensi tambak pesisir Teluk Banten 192.67
39 Sumber: BPS Kabupaten Serang 2015, BPS Kota Serang 2015
Ditinjau dari kondisi geografis, pertambakan di Teluk Banten mempunyai sumber air dari teluk yang mempunyai arah arus berubah, sehingga bisa terjadi air
Teluk digunakan lagi sebagai budidaya udang tanpa selesai proses pemurnian