Analisis Elemen Hasil dan Pembahasan

5. Tujuan dari program, 6. Tolok ukur untuk menilai setiap tujuan, 7. Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan, 8. Ukuran aktivitas guna mengevaluasi hasil yang dicapai oleh setiap aktivitas, 9. Lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program Tambak pesisir Teluk Banten terbentang dari Desa Banten sampai Desa Tengkurak yang mempunyai panjang pantai 36,75 km. Luas tambak udang yang digunakan untuk budidaya udang mengalami penurunan dari tahun 1990 sampai sekarang. Luas tambak udang tahun 1995 lebih dari 1.000 ha dan tahun 2015 ini tidak lebih dari 90 ha. Kondisi ini disebabkan oleh pengelolaan lingkungan, sosial dan budaya yang belum berkelanjutan. Salah satu unsur yang berperan dalam pengelolaan adalah kelembagaan beberapa pemangku kepentingan stakeholders yang terdiri dari antara lain pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usahaindustri, pelabuhan, lembaga swadaya masyarakat LSM, penelitian, perguruan tinggi, perbankan dan kelompok – kelompok masyarakat lainnya. Penetapan stakehorlder dapat dilakukan dengan aliran kegiatan yang diidentifikasi melalui wawancara dengan para pakar Kholil et al. 2014. Pada analisa pelaku stake holders yang berperan dalam pengambilan keputusan sering kali dihadapkan pada berbagai kondisi antara lain unik dan tidak pasti, dinamis, jangka panjang dan kompleks Marimin, Magfiroh 2013. Berbagai elemen masyarakat dan pemerintah yang mempengaruhi dalam pengelolaan kawasan pertambakan masing – masing mempunyai fungsi dan berhubungan erat satu sama lain. Tabel 6.1 menjelaskan mengenai analisis kebutuhan pemangku kepentingan yang berpartisipasi pada pengelolaan budidaya udang di tambak yang berkelanjutan di pesisir Teluk Banten. Tabel 6.1 Analisis kebutuhan pemangku kepentingan yang berpartisipasi pada pengelolaan budidaya udang di tambak yang berkelanjutan. No. Pemangku Kepentingan Kebutuhan 1. Kelompok Pembudidaya tambak 1. Produksi udang meningkat 2. Tersedianya Kompetensi SDM 3. Teknologi budidaya mudah diimplementasikan 4. Pengelolaan limbah yang mudah 5. Sarana produksi yang murah dan mudah didapat 6. Sarana informasi yang mudah diakses 7. Pendapatan meningkat 8. Permintaan pasar yang baik 9. Tersedianya lahan tambak yang terjangkau dan 10. Keamanan yang terjamin 2. Masyarakat sekitar tambak 1. Tersedianya lapangan pekerjaan 2. Terjalinnya kerjasama saling menguntungkan 3. tersedianya kelestarian lingkungan 3. Dinas Kelautan, Perikanan, energi dan sumber daya mineral Kabupaten Serang. 1. Penerapan Peraturan dan perundangan yang sesuai program 2. Keberlanjutan produksi 3. Lingkungan yang keberlanjutan 4. Pendapatan asli daerah yang meningkat 5. Menyelenggarakan administrasi pengelolaan No. Pemangku Kepentingan Kebutuhan tambak yang mudah 4. Industri 1. Kerjasama antar stake holder yang baik 2. Tersedianya lahan yang memadai 3. Sistem pengolahan limbah yang mudah 4. Keamanan yang terjamin 5. Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Serang 1. Pendapatan asli daerah yang meningkat 2. Penerapan tata ruang Tata ruang wilayah yang sesuai program 3. Tersedianya infrastruktur yang memadai 4. SDM yang meningkat 6. Pemerintah Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan 1. Produksi yang meningkat dan keberlanjutan sesuai target 2. Implementasi Peraturanperundangan yang mudah operasionalnya 3. tersedianyafasilitas budidaya yang memadai 7. Lembaga Penelitian 1. Pengembangan teknologi terapan budidaya udang yang mudah 8. Perguruan Tinggi 1. Penelitian budidaya udang yang dapat dilaksanakan dengan baik 2. Pengabdian masyarakat perguruan tinggi yang mudah 3. Peningkatan kompetensi SDM budidaya udang sesuai dengan program 9. Lembaga keuangan 1. Penyediaan dan penyaluran modal usaha sesuai 2. Resiko kegagalan dalam pengembalian modal sangat rendah atau tidak ada 10. Badan Lingkungan Hidup Dan Tata Ruang Kabupaten Serang 1. Tersedianya lingkungan yang berkelanjutan 2. Upaya pemecahan degradasi lingkungandapat berjalan dengan baik 11. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 1. Produksi yang meningkat 2. Implementasi peraturanperundangan yang baik 3. Tersedianya data dan informasi yang akuntabel 4. Tersedianya sarana dan prasarana budidaya udang yang memadai 12. Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Serang 1. Operasional kegiatan penyuluh dapat dengan mudah. 2. Tersedianya SDM budidaya yang dapat mengantisipasi permasalahan budidaya udang. Hasil diskusi dengan para pakar, analisa lapangan dan data skunder dari 9 elemen yang dikembangkan oleh Saxena 1992 dipilih 5 elemen yang dipakai untuk mengukur pengelolaan kawasan tambak udang berkelanjutan yaitu 1.Sektor masyarakat yang berpengaruh; 2.Kebutuhan dari program; 3.Kendala utama; 4.Tujuan dari program; 5 Lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program. Secara umum tahapan analisis seperti pada gambar 6.2. Analisis data menggunakan teknik ISM Saxena 1992. Hasil analisis data diarahkan pada pengelolaan budidaya udang di tambak secara