Stasiun pengamatan Peta administrasi Teluk Banten. c. Data hasil pengukuran kualitas air dan tanah di lapangan.

Tabel 4.2 Teknik dan alat pengukuran paremeter fisika, kimia SNI 01- 7246- 2006 tentang produksi udang vaname. No. Parameter Waktu Alat ukur A. Fisik Kualitas Air 1 Suhu °C pada permukaan dan dasar wadah pagi dan sore thermometer 2 pH air Jam 06.00 dan 15.00 WIB pH meter atau kertas lakmus 3 Salinitas ppt Jam 06.00 Hujan salinometer 4 Oksigen Terlarut ppm Jam 06.00 dan 15.00 WIB DO meter 5 Alkalinitas ppm Jam 06.00 dan 15.00 WIB Metode Titrasi Test Kit 6 BOD ppm HC –3500 7 Pasang surut 24 jam Papan skala B Parameter kimia 1 Amonia, Nitrat, Dan Padatan Terlarut diukur seminggu sekali sesuai dengan APHA dan AWWA D Parameter Fisik Dan Kimia Kualitas Tanah 1 pH dan redoks potensial Siang hari Redoks Potensio Meter mV, 2 Bahan organik tanah Siang hari Metoda Gravimetri 3 Elevasi Siang hari Papan skala Lokasi pengukuran tersebar di tiga kecamatan dan sembilan 9 desa. Table 4.3 Lokasi pengukuran kualitas air. No. Nama lokasi Desa – Kecamatan Jumlah Titik Lokasi Pengamatan Stasiun 1. Banten, Sawah Luhur, – Kasemen 15 2. Linduk, Wanayasa, Domas - Pontang 18 3. Susukan, Lontar, Sujung, Tengkurak – Tirtayasa. 24

4.2.5 Standard Parameter Budidaya Udang di Tambak

Parameter yang digunakan pada penelitian ini meliputi kualitas air, kualitas tanah dan parameter pendukung. Parameter kualitas air meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH, BOD , COD, TSS, amonia, Fe dan pasang surut. Parameter tanah yang diukur adalah pH, KCl, tekstur tanah pasir, debu, liat, redoks, KTK K, Ca, Mg, Fe, kemiringan lahan dan elevasi. Parameter penting yang mempengaruhi budidaya udang mengacu pada beberapa literatur Tabel 4.4. Pengambilan sample tanah dilakukan untuk mengetahui tekstur dan sifat-sifat kimia tanah. Salah satu sifat kimia tanah yang diukur adalah Fe karena logam ini sangat dominan di kawasan tambak di Teluk Banten. Untuk menurunkan kadar Fe, petambak biasanya melakukan pengeringan dan pengapuran samapai batas sesuai dengan yang dikehendaki udang. Hasil penelitian dibandingkan dengan kriteria kualitas air untuk budidaya udang pada tambak. Tabel 4.4 menjelaskan persyaratan kualitas air budidaya udang di tambak. Penentuan kriteria tingkat kesesuaian lahan tambak budidaya udang didasarkan pada berbagai pendapat para pakar dan studi kepustakaan. Gambar 4.2 Lokasi penelitian Pada tahap pertama data lapangan dibandingkan dengan persyaratan lokasi budidaya udang sehingga didapatkan kesimpulan sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai. Penetuan tingkat kesesuaian dilakukan dengan metode skoring atau weighted linier combination. Analisis keberlanjutan sustainability analysis dilakukan menggunakan pendekatan model struktur hirarki hirarchy structure. Kesesuaian lahan dituangkan secara spasial menggunakan perangkat lunak. Tingkat kesesuaian lahan dianalisa dengan metoda tumpang susun peta dengan mempertimbangkan pembobotan dan skala penilaian. Tabel 4.4 Kriteria kualitas air, kualitas tanah dan pendukung untuk budidaya tambak udang No Parameter Nilai Sangat sesuai Sesuai Sesuai Marginal A. Kualitas Air 1. Suhu o C 28 – 30 24 – 27; 31 – 32 24; 32 2. Salinitas ppt 18 – 25 10 – 17,9; 25,1 – 32 10; 32 3 COD 9ppm 40 40 – 80 80 4. TSS ppm 25 – 300 300 – 400 25; 400 No Parameter Nilai Sangat sesuai Sesuai Sesuai Marginal 5 . pH 7.5 – 8 6 - 7,4; 8,1 – 9,5 6; 9,5 6. Oksigen terlarut ppm 5,00 – 8,03 3,0 – 4,99; 8,04 – 9,2 3; 9,2 7. NH +3 -N mgl 0,2 0,21 – 0,8 0,8 8. BOD 5 ppm 25 25 – 39,1 39,1 9. Fe ppm 1 1 – 2,5 2,5 10. Pasang surut m 1,5 – 2,2 0,6 – 1,4; 2,3 – 3 0,6; 3

B. Kualitas Tanah

1 pH 6 – 7 5 – 5,9; 7,1 – 7,8 5; 7,8 2 Potensial redoks, mV 50 20 – 50 20 3 KTK cmolKg 15 – 20 8 – 14,9; 20,1 – 25 8; 25 4 Tekstur Liat berpasir; Lempung berliat Liat; Liat berdebu; Lempung; Lempung berdebu; Lempung liat berdebu; Lempung liat berpasir Pasir; Pasir berlempung; Lempung berpasir; Debu 5 Unsur Hara tanah  Magnesium me100g  Kalium me100g  Kalsium me100g  Total besi me100g 1,0 0,4 5 1,0 0,4 – 1,0 0.4 – 0,2 2 – 5 1,0 – 1,5 0,4 0,2 2 1,5 6 Kemiringan lahan 2 2 – 5 5 7 Elevasi m 2 2 – 3 3 C. Pendukung 1. Jarak dari jalan dan listrik m 500 500 – 1.000 1.000 2. Jarak dari sungai m 500 500 – 1.000 1.000 3. Jarak dari pantai m 500 500 – 3.000 3.000 4. Curah Hujan mm 2.000 – 2.500 1.500 – 2.000 1.500; 2.500 Sumber :Murdjani et al. 2007, SNI 01-7246-2006 2006, Mustafa 2009, Tene 1986, Schmittou et al. 2004, Supito et al. 2013, Haliman dan Dian 2005, Alaudin 2010, Boyd 2008, Kepmen KP 28 tahun 2004 2004, Pendapat para ahli 2015. Kilawati, Maimunah 2014, DJ PB 2003.