berkaitan dengan masalah atau keajdian yang lainnya Kholil et al. 2014. Permodelan modeling adalah kegiatan membuat model untuk tujuan dan model adalah abstraksi dari
sebuah sistem dan sistem merupakan sesuatu yang terdapat dunia nyata real world Purnomo 2012. Gambar 7.2 menjelaskan tentang tahapan kegiatan analisa dinamik.
7.2.5 Konstruksi model
Analisis skema produksi merupakan sasaran dari pengelolaan kawasan tambak yang berkelanjutan. Parameter yang berpengaruh untuk produksi tambak berkelanjutan adalah daya
dukung lahan, kesesuaian lahan, kelembagaan, sosial khususnya budaya dan keamanan serta variabel lainnya seperti teknologi, SDM, sarana dan prasarana. Berdasarkan hasil diskusi dan
pendapat para pakar model ini dibagi dalam beberapa sub model yang berpengaruh terhadap pengelolaan tambak budidaya udang berkelanjutan yaitu
a Sub model daya dukung lahan b Sub model produksi
c Sub model kesesuaian lahan
Hubungan antara bidang ini dapat digambarkan pada skema dibawah ini.
Sistem Konseptual
Pengembangan Simpang Kausal
Kontruksi Skenario
Uji Validitas dan Reliabilitas
OK
Simulasi Model
Analisa Kebijakan No
Yes
Gambar 7.2 Diagram alir skema analisa model pengelolaan kawasan budidaya udang yang berkelanjutan
Sedangkan Gambar 7.3 menjelaskan tentang hubungan sub model dalam pengelolaan tambak udang di pesisir Teluk Banten.
Pengelolaan Budidaya Udang di Tambak Berkelanjutan
Daya Dukung
1. Kesesuaian Lahan 2. Kualitas air
3. Infrastruktur 4. Suplai air
5. Regulasi 6. Kompetensi SDM
7. Teknologi 8. Sarana dan Prasarana
Produksi
1. Modal 2. Teknologi Budidaya
3. Daya dukung 4. Kesesuian lahan
5. Kelembagaan 6. S arana dan prasarana
7. Jumlah Penduduk 8. Kompetenssi SDM
Kesesuaian Lahan
1. Kualitas air 2. ketersediaan air
3. Kualitas tanah 4. Infrastruktur
Gambar 7.3. Skema hubungan antar sub model pengelolaan kawasan tambak 7.3 Hasil dan Pembahasan
7.3.1 Hubungan simpang kausal
Analisa selanjutnya dibuat diagram simpang kausal causal loop diagram yaitu diagram yang dibutuhkan untuk menggambarkan sebuah konsep umpan balik pada struktur
dalam suatu dinamik. Evaluasi keberlanjutan secara integrasi dalam bidang kelautan dapat diproses dengan menggunakan sistem dinamik ISA, dengan mengolah data dari hasil
wawancara, lokakarya, bersama stakeholders dan diolah menggunakan causal loop Videira 2012. Hubungan sebab
– akibat merupakan inti dari sistem. Terdapat 2 dua ciri utama yang menonjol dari sistem dinamik Kholil et al. 2014 yaitu 1. Hubungan sebab
– akibat antar variabel
– variabel nya yang membangun model dinamik. 2. Umpan balik feed back sebagai respon atas hubungan sebab
– akibat tersebut. Struktur pembentuk model merupakan struktur umpan balik yang diungkapkan dengan lingkaran tertutup yang saling
mempengaruhi. Rancangan diagram sebab-akibat atau causal loop diagram CLD disini menggambarkan hubungan yang saling mempengaruhi antar variabel.
Pada Gambar 7.4 menjelaskan hubungan simpang kausal antar peubah-peubah dalam menjamin keberlanjutan fungsi ekologi, ekonomi dan sosial pengelolaan kawasan tambak
udang berkelanjutan di pesisir Teluk Banten. Hubungan diagram Gambar 7.4 dibagi dalam 3 blok kelompok building block yaitu blok kelompok 1 satu adalah produksi, blok
kelompok 2 dua adalah daya dukung dan blok kelompok 3 tiga adalah kesesuaian lahan. Berdasarkan diagram tersebut dapat dijelaskan produksi dipengaruhi oleh modal, luasan
tambak, daya dukung, kualitas SDM. Semakin tinggi modal produksi akan semakin naik,