c. Rumah Sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran,
perawat dan tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. d. Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
2.6.2 Fungsi Rumah Sakit
Fungsi rumah sakit tidak secara keseluruhan dapat dilakukan oleh seluruh rumah sakit milik pemerintah atau swasta, tetapi tergantung pada klasifikasi rumah
sakit. Berdasarkan klasifikasi rumah sakit dapat diketahui bahwa rumah sakit dengan kategorikelas A, mempunyai fungsi, jumlah dan kategori ketenagaan, fasilitas, dan
kemampuan pelayanan yang lebih besar daripada rumah sakit dengan kelas lainnya yang lebih rendah, seperti klas B, C, dan kelas D Undang-Undang No. 44 tahun
2009.
2.6.3 Rawat Inap
Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap
pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta Puskesmas perawatan dan rumah bersalin yang oleh karena penyakitnya penderita harus
menginap Muninjaya, 2004. Sedangkan menurut Wiyono 2000, pelayanan rawat inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medis dan atau kesehatan lainnya dengan menempati tempat
tidur. Batasan tempat tidur adalah tempat tidur yang tercatat dan tersedia di ruang rawat inap
2.7 Landasan Teori
Kinerja secara teoritis dalam penelitian ini mengacu kepada grand teori model teori kinerja Gibson et al. 2003, teori ini menyatakan ada 3 variabel penting yang
memengaruhi kinerja seseorang, yaitu 1 variabel individu 2 variabel psikologis dan 3 variabel organisasi. Secara psikologis kinerja seseorang secara individu dalam
organisasi dipengaruhi oleh motivasi. Pengukuran kinerja diukur secara kualitas dan kuantitas kerja mengacu kepada teori Schermerhorn, Hunt, dan Osborn, dalam Rivai
2005. Teori motivasi yang digunakan dalam penelitian mengacu kepada teori
motivasi Herzberg dalam Hasibuan 2005, meliputi motivasi intrinsik: a Tanggung jawab, b prestasi yang diraih, c pengakuan orang lain, d pekerjaan itu sendiri,
e kemungkinan pengembangan, f kemajuan. Sedangkan motivasi ektstrinsik meliputi: a gaji, b keamanan dan keselamatan kerja, c kondisi kerja, d hubungan
kerja, e prosedur perusahaan dan f status. Teori lingkungan kerja yang digunakan dalam penelitian mengacu kepada
teori Gibson et al. 2003, meliputi : a struktur kerja, b tanggungjawab, c perhatian dan dukungan pimpinan, d kerjasama kelompok kerja, e Kelancaran komunikasi.
Adapun landasan teori dirangkum pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Landasan Teori
Sumber : Herzberg dalam Hasibuan 2005, dan Gibson et al.2003
2.8 Kerangka Konsep