Lingkungan Kerja Indikator Kerjasama Kelompok Kerja Lingkungan Kerja Indikator Kelancaran Komunikasi

d. Lingkungan Kerja Indikator Kerjasama Kelompok Kerja

Berdasarkan hasil penelitian tentang lingkungan kerja dengan indikator kerjasama kelompok kerja, diketahui bahwa mayoritas jawaban responden tidak setuju. tentang kelompok kerja dari aspek; bekerja dalam satu tim dan dukungan pimpinan Tabel 4.19. Lingkungan kerja dengan indikator kerjasama kelompok kerja memiliki skor rata-rata sebesar 6,0 Tabel 4.22 berbeda dengan mean teoritik, yaitu 12,0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dokter yang menjadi objek dalam penelitian ini secara individu masih ada memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap kurang melakukan kerjasama dalam tim kerja untuk memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap.

e. Lingkungan Kerja Indikator Kelancaran Komunikasi

Hasil penelitian tentang lingkungan kerja indikator kelancaran komunikasi, diketahui bahwa jawaban responden mayoritas tidak setuju dari aspek; saluran komunikasi, kesempatan berkomunikasi dengan pimpinan, kesempatan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja, dan kesempatan berkomunikasi dengan bawahan Tabel 4.21. Berdasarkan skor rata-rata indikator kelancaran komunikasi 9,21 merupakan urutan pertama tertinggi, namun berbeda dengan mean teoritik sebesar 16,0 Tabel 4.22. Hal ini memberikan gambaran bahwa kontribusi kelancaran komunikasi sangat berperan untuk mendukung kinerja dokter meraih tujuan organisasi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan dokter serta manajemen rumah sakit sebagian besar menyatakan bahwa komunikasi kurang terbuka, dan kurang lancar baik antara teman sekerja ataupun dengan pimpinan, sehingga suasana komunikasi dalam kerja monoton. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Sedarmayanti 2001 yang mengungkapkan bahwa lingkungan kerja non fisik indikator komunikasi memengaruhi perilaku kerja karyawan. Demikian juga menurut Arep 2003, komunikasi yang lancar adalah komunikasi terbuka dimana informasi mengalir secara bebas dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dalam suatu organisasi komunikasi perlu dijalin secara baik antara atasan dengan bawahan atau sesama bawahan, karena dengan komunikasi yang lancar maka tidak terjadi kesimpang siuran dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan komunikasi yang lancar kebijakan organisasi akan dapat lebih mudah dimengerti. Menurut Robbins 2006, hubungan antara atasan dan bawahan serta hubungan sesama pegawai merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam organisasi. Hubungan menyangkut jalinan komunikasi baik vertikal, horizontal dan diagonal. Pemahaman mengenai hubungan ini tergantung beberapa aspek diantaranya aspek individual yang mampu bekerjasama dan memengaruhi kinerja dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien bagi organisasi.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan dapat disimpulkan bahwa motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokter. Variabel lingkungan kerja berpengaruh lebih besar daripada motivasi terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap.

6.2 Saran

Dalam rangka meningkatkan motivasi dan lingkungan kerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan, maka disarankan: 1. Manajemen Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan perlu memberikan penghargaan reward bagi yang berprestasi seperti memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan manajemen; dan bagi yang tidak berprestasi diberi peringatan mulai dari lisan sampai tertulis, serta sanksi punishment bagi yang tidak disiplin berupa pemotongan insentif sampai tidak menerima insentif.

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Hepatitis B Rawat Inap Di Rumah Sakit Putri Hijau Kesdam I/Bukit Barisan Medan Tahun 2010-2013

0 66 129

Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II Putri Hijau Medan

9 88 58

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I / Bukit Barisan Medan

9 91 125

Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dokter Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau KESDAM I/ Bukit Barisan Medan

5 97 170

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap Ruangan Kelas I di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan

1 47 174

Analisa Stress Kerja Pada Kondisi Dan Beban Kerja Perawat Dalam Klasifikasi Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumkit TK II Putri Hijau KESDAM I/BB Medan

0 30 113

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan 2.1.1 Pengertian Kepuasan - Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I / Bukit Barisan Medan

0 0 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I / Bukit Barisan Medan

0 0 9

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I / Bukit Barisan Medan

0 1 21

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Dokter dalam Memberikan Pelayanan Kepada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBukit Barisan Medan

0 1 37