intrinsik indikator prestasi kerja berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
c. Motivasi Intrinsik Indikator Pengakuan Hasil Kerja
Hasil penelitian tentang motivasi intrinsik indikator pengakuan hasil kerja, diketahui bahwa jawaban responden mayoritas setuju dari aspek; kemampuan,
pengakuan dari tim sekerja dan manajemen dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap Tabel 4.4. Berdasarkan skor rata-rata indikator pengakuan hasil
kerja sebesar 10,23 merupakan urutan ke dua tertinggi, namun berbeda dengan mean teoritik sebesar 16,0 Tabel 4.8.
Hasil analisis penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masih ada sebagian dokter kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap kurang
diakui oleh manajemen rumah sakit, sehingga kurang termotivasi dengan baik dalam menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan dokter dan manajemen rumah sakit dapat disimpulkan bahwa sebagian dokter bekerja apa adanya, karena
pengakuan hasil kerja dari atasan tidak mutlak sebagai indikator dalam pemberian penghargaan terhadap hasil kerja, prinsip senioritas dan kepangkatan secara hirarki
masih berlaku sebagai indikator penilaian penghargaan atas hasil kerja serta kurang mengembangkan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk pengakuan terhadap kinerja
dokter begitu juga dengan pengakuan rekan kerja sebagai dukungan dalam bekerja masih rendah, sehingga masih ada dokter kurang termotivasi dalam memberikan
pelayanan kepada pasien rawat inap.
Hal ini sejalan dengan teori Herzberg dalam Hasibuan 2005, yang menyatakan bahwa petugas yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi
pekerjaan yang memungkinkannya menggunakan kreativitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Pengakuan
terhadap prestasi merupakan alat motivasi yang cukup ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari kompensasi. Sejalan dengan pendapat Handoko
2001, yang mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar, dalam diri individu sudah ada suatu
dorongan untuk melakukan tindakan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Meliala 2011 tentang
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis Pasca Diberlakukannya Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai, yang menyimpulkan bahwa kinerja dokter dalam pengisian rekam medis kurang diakui
oleh atasannya dan teman sejawat.
d. Motivasi Intrinsik Indikator Pekerjaan Itu Sendiri