Karena nilai signifikansi p=0,0010,05, hal ini berarti variabel motivasi X
1
berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap Y.
b. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan
kepada pasien rawat inap Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 4 dan terangkum pada Tabel
4.31 di atas diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 1,632. Uji keberartian koefisien regresi diperoleh nilai signifikansi atau nilai p=0,0000,05. Karena nilai signifikansi
p=0,0000,05, hal ini berarti variabel lingkungan kerja X
2
berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap Y
c. Variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan adalah variabel lingkungan kerja dengan nilai koefisien B
1,632. d. Besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
Besar pengaruh variabel motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap ditunjukkan oleh nilai
koefisien determinan R
2
. Hasil uji statistik menunjukkan nilai koefisien determinan R
2
adalah sebesar 80,0, hal ini memberikan makna bahwa variabel bebas motivasi dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variasi perubahan yang terjadi
pada variabel terikat kinerja sebesar 80, sisanya sebesar 20,0 dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian.
B. Pengujian Secara Serentak Simultan Tabel 4.32 Uji Secara Serentak
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 12316.71
2 6158.35 115.646
0.000 Residual
3088.60 58
53.25 Total
15405.31 60
a Predictors: Constant, Motivasi,Lingkungan kerja b Dependent Variable: Kinerja
Hasil uji secara simultan dengan regresi linier berganda diperoleh nilai signifikansi p=0,0000,05 Tabel 4.32. Hal ini menunjukkan bahwa secara serentak
simultan variabel motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap, sehingga
hipotesis yang berbunyi “ Motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Dokter dalam Memberikan Pelayanan Kepada Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan.”, diterima.
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kinerja Dokter a. Hasil Observasi
Hasil observasi tentang kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap indikator kualitas meliputi reliability kehandalan, responsiveness
ketanggapan, assurance Jaminan, dan emphaty Empati. Skor rata-rata paling tinggi adalah 12,02 responsiveness ketanggapan dan skor terendah 3,67 emphaty
empati Tabel 4.28. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap belum optimal, karena hanya sebatas tanggap
saja belum sepenuhnya diikuti dengan tindakan dalam memberikan pelayanan. Skor total indikator kualitas 37,44 jauh dibawah mean teoritik 76
Tabel 4.28. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dokter belum sepenuhnya baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap, karena
indikator kualitas belum mencapai 50 dari mean teoritik. Skor rata-rata kuantitas paling tinggi adalah indikator visite semua pasien 2,1
dan skor terendah mengisi Rekam Medis 1,7 Tabel 4.28. Skor total indikator kuantitas 3,8 jauh dibawah mean teoritik 8 Tabel 4.28. Hal ini menunjukkan bahwa
secara kuantitas kinerja dokter belum sesuai dengan yang direncanakan, karena indikator kuantitas belum mencapai 50 dari mean teoritik.
Secara keseluruhan skor total kinerja indikator kualitas dan kuantitas 41,25 jauh dibawah mean teoritik 84 Tabel 4.28. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja