BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei explanatory, yang bertujuan menganalisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Dokter dalam memberikan
pelayanan kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBukit Barisan Medan. Survei explanatory adalah penelitian yang dirancang
untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1995.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan, dengan melihat kecenderungan rumah sakit memiliki BOR yang relatif
rendah selama 2 tahun terakhir.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan survei awal sampai seminar hasil penelitian terhitung mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokter di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan berjumlah 61 orang dan seluruh populasi dijadikan
sampel, yaitu sebanyak 61 orang dengan kriteria inklusi sudah bekerja sebagai dokter minimal 1 tahun di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun melalui wawancara langsung berpedoman kepada kuesioner penelitian dan berhubungan langsung dengan
permasalahan yang diteliti. Adapun sumber data primer didapat dari hasil jawaban responden yang diteliti. Data primer yang akan diteliti adalah identitas responden,
variabel motivasi motivasi ektrinsik dan intrinsik, lingkungan kerja serta kinerja.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen resmi lainnya terutama data Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan
terkait dengan data motivasi dan lingkungan kerja serta kinerja dokter yang diperoleh dari bagian personalia meliputi data 1 jumlah dokter, 2 laporan tahunan dan dari
jurnalhasil penelitian.
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk pengumpulan data primer, sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap 30 orang dokter di Rumah Sakit Tingkat IV Kesdam IBB Binjai.
a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu data Ghozali, 2005. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan
dengan menghitung korelasi antara skor r-hitung masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation.
Pertanyaan pada kuesioner dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi 0,3 dan dikatakan reliabel apabila nilai alpha cronbach 0,6.
Hasil uji validitas variabel bebas sebagai berikut : 1 Variabel Motivasi Intrinsik
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel bebas motivasi intrinsik
indikator tanggung jawab 4 pernyataan, pestasi kerja 3 pernyataan, pengakuan hasil kerja 4 pernyataan, pekerjaan itu sendiri 4 pernyataan, kemungkinan pengembangan
4 pernyataan, kemajuan 3 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel motivasi intrinsik valid
Lampiran 2. 2 Variabel Motivasi Ekstrinsik
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel bebas motivasi ekstrinsik
indikator imbalan 4 pernyataan, keamanan dan keselamatan kerja 3 pernyataan, kondisi kerja 3 pernyataan, hubungan kerja 3 pernyataan, prosedur kerja 4
pernyataan, status 3 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel motivasi ekstrinsik valid
Lampiran 2. 3 Variabel Lingkungan Kerja
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel bebas lingkungan kerja
indikator struktur kerja 3 pernyataan, tanggungjawab 3 pernyataan, perhatian dan dukungan pimpinan 3 pernyataan, kerjasama kelompok kerja 3 pernyataan,
kelancaran komunikasi 4 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel lingkungan kerja valid
Lampiran 2. b. Uji Reliabilitas
Setelah semua pertanyaan valid, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach.
Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi dan lingkungan kerja indikator diuji menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa
seluruh indikator variabel tersebut memiliki nilai r-alpha cronbach 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel bebas reliabel Lampiran 2.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas independent variable dalam penelitian ini meliputi variabel motivasi :
1 Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seorang dokter melakukan suatu perbuatankegiatan, yang berlangsung secara sadar karena hal-hal yang ingin
diperoleh dari tindakan tersebut dalam memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan meliputi
motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan definisi sebagai berikut: a. Motivasi intrinsik adalah merupakan daya dorong yang timbul dari dalam diri
dokter pada saat memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan, meliputi indikator : a
tanggung jawab, b prestasi kerja, c pengakuan hasil kerja, d pekerjaan itu sendiri, e kemungkinan pengembangan, f kemajuan.
b. Motivasi ekstrinsik adalah merupakan daya dorong yang timbul dari luar diri dokter pada saat memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap di Rumah
Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan, meliputi indikator : a gaji, b keamanan dan keselamatan kerja, c kondisi kerja, d hubungan kerja, e
prosedur perusahaan dan f status. 2 Lingkungan kerja adalah segala sesuatu disekitar para dokter yang dapat
memengaruhi dirinya secara psikologis dalam pelayanan pasien rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan, meliputi a struktur
kerja, b tanggungjawab, c perhatian dan dukungan pimpinan, d kerjasama kelompok kerja, dan e kelancaran komunikasi.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah kinerja dokter. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan
potensi yang dimiliki dokter diukur dengan cara observasi sewaktu memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap
3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner yang sekaligus sebagai panduan untuk memperoleh data-data variabel
motivasi, lingkungan kerja dan kinerja dokter.
3.6.1 Pengukuran Variabel Bebas
Singarimbun 1995, menyatakan penggunaan pengukuran data ordinal yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkat paling rendah
ketingkat paling tinggi menurut suatu atribut tertentu. Rentang jawaban yang digunakan adalah nilai tertinggi 4 dan terendah 1, untuk responden sangat setuju, skor
4, setuju, skor 3, tidak setuju, skor 2, sangat tidak setuju, skor 1. Dalam penelitian ini jawaban netral diabaikan untuk menghindari jawaban
tidak pasti yang tidak diharapkan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan error dalam menggunakan skala Likert, yaitu kesalahan
cenderung menengah error central tendency. Menurut Bungin 2006 skala
kecenderungan menengah cenderung central tendency tanpa memberikan nilai ekstrem. Pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Bebas
No Variabel Jumlah
Pertanyaan
Indikator Pilihan Jawaban
1 Motivasi X
1
Intrinsik 22
a. Tanggung jawab b. Prestasi kerja
c. Pengakuan hasil kerja d. Pekerjaan itu sendiri
e. Kemungkinan pengembangan f. Kemajuan
a. Sangat setuju b. Setuju
c. Tidak Setuju d. Sangat tidak setuju
Ekstrinsik 20
a.
Imbalan b.Keamanan dan keselamatan
kerja c. Kondisi kerja
d.Hubungan kerja e. Prosedur kerja.
f. Status
a. Sangat setuju b. Setuju
c. Tidak Setuju d. Sangat tidak setuju
2 Lingkungan kerja X
2
16 a. Struktur kerja
b. Tanggungjawab c. Perhatian dan dukungan pimpinan
d. Kerjasama kelompok kerja e. Kelancaran komunikasi
a. Sangat setuju b. Setuju
c. Tidak Setuju d. Sangat tidak setuju
3.6.2 Pengukuran Variabel Terikat
Pengukuran variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Terikat Variabe
l Jumlah
Pertanyaan
Indikator Pilihan Jawaban
Kinerja Y
21 1. Kualitas
a. Reliability kehandalan b. Responsiveness
ketanggapan c. Assurance jaminan
d. Emphaty empati 2. Kuantitas
a.Sangat sering dilakukan b.Sering dilakukan
c.Kadang-kadang dilakukan
d.Tidak pernah dilakukan
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi: a. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan setiap variabel motivasi dan
lingkungan kerja serta variabel kinerja dokter yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan jumlah orang dan persentase.
b. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel motivasi dan lingkungan kerja dengan variabel kinerja dokter, menggunakan uji statistik
korelasi Pearson correlation product moment. c. Analisis multivariat bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap variabel kinerja dokter, menggunakan uji regresi linear berganda pada tingkat kepercayaan 95
α=0,05 dengan persamaan:
Y = b
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ μ
Y = Kinerja
b = Konstanta
X
1
= Motivasi X
2
= Lingkungan kerja b
1
-b
2
= Koefisien regresi μ
= error of term.
3.8 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regressi
berganda telah dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik ini telah
terpenuhi, maka alat uji statistik regressi linear berganda sudah dapat digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Menurut Santoso 2002, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan
sebaliknya jika data menyebar menjauhi garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Secara
statistik, uji normalitas pada penelitian ini juga dilakukan dengan uji Kolmogorov- Smirnov.
Menurut Ghozali 2005, jika angka signifikansi yang ditunjukkan dalam tabel lebih kecil dari alpha 5, maka dikatakan data tidak memenuhi asumsi normalitas,
sedangkan sebaliknya, jika angka signifikansi dalam tabel lebih besar dari alpha 5, maka data sudah memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk melihat apakah dalam suatu model regressi itu terjadi
perbedaan varians dari residual satu pengamatan dengan pengamatan lain. Sebuah model analisis regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas, yang artinya varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tidak tetap atau berbeda. Menurut Santoso 2002, untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat gejala yang
dapat dilihat pada Scatterplot yang dihasilkan oleh program komputer dengan ciri- ciri:
1. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3. Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regressi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas independen. Jika
terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Dalam model regressi yang baik, seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Ada tidaknya masalah
multikolinearitas didalam model regressi, dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1, angka tolerance mendekati 1 Santoso, 2002.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB
Medan
Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan Kesdam IBB pada awalnya tahun 1950 merupakan Tempat Perawatan Asrama TPA yang digunakan untuk merawat
tentara maupun keluarganya. Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan Kesdam IBB, merupakan rumah sakit dibawah naungan Kesehatan TNI Angkatan Darat
Kesad yang berada di wilayah Kodam IBB. Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB dengan segenap fasilitas dan kemampuannya menyelenggarakan fungsi kuratif dan
rehabilitasi medik, preventif terbatas, dukungan kesehatan terbatas, secara terus menerus di wilayah Kodam IBB meliputi pelayanan Bedah, Penyakit Dalam,
Jantung, Kulit dan kelamin, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Kesehatan Anak, Penyakit Mata, THT, Syaraf dan Jiwa, Gigi serta Radiologi.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Rumkit menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada Militer TNI AD dan keluarganya,
PNS Hankam dan keluarganya Peserta Askes dan masyarakat umum. Untuk memudahkan sistem administrasi Rumkit menerapkan sistem klasifikasi pasien
kedalam ruang rawat inap yang terdiri dari 10 ruang tidak termasuk ruang V Kesehatan jiwa dan ICU.