11  x  10
6
uL  WHO,  2003.  Adanya  infeksi  bakteri  semakin  diperkuat  dengan munculnya  Ig-M  Leptospira  pada  hari  keenam  yang  menunjukkan  adanya
respon imun akibat bakteri Leptospira. Kategori IVA
Tidak Lolos Kategori IVA ada antibiotika yang lebih efektif Assesment:  Ada  antibiotika  lain  yang  lebih  efektif,  yaitu  penggunaan
ceftriaxone  sebagai  monoterapi  antibiotik.  Pada  kasus  ini,  ceftriaxone  menjadi tidak  efektif  karena  penggunaannya  dikombinasikan  dengan  ciprofloxacin  dan
claneksi Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010.
Kesimpulan Penggunaan antibiotika tidak efektif kategori IVA
Analisis Berdasarkan Diagram Alir Gyssens
2. Ciprofloxacin
Kategori Gyssens Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori
Kategori VI Lolos kategori VI Data rekam medis pasien lengkap
Assesment : data rekam medis lengkap Kategori V
Lolos Kategori V Ada indikasi infeksi bakteri Assesment  :  Adanya  indikasi  penyakit  akibat  infeksi  bakteri.  Leptospirosis
merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yatu Leptospira interrogans. Infeksi  bakteri  ditandai  dengan  peningkatan  suhu  tubuh  di  atas  normal.
Diketahui suhu tubuh pasien 38,4
o
C. Nilai ini berada di atas rentang nilai suhu normal  yaitu  36-37,5
o
C.  Selain  itu  juga  didukung  dengan  nilai  leukosit  yang melebihi  nilai  normal.  Jumlah  leukosit  pasien  diketahui74,9  x  10
6
UL.  Jumlah ini cukup tinggi  melebihi nilai rujukan leukosit normal yaitu 4x10
6
UL sampai 11  x  10
6
uL  WHO,  2003.  Adanya  infeksi  bakteri  semakin  diperkuat  dengan munculnya  Ig-M  Leptospira  pada  hari  keenam  yang  menunjukkan  adanya
respon imun akibat bakteri Leptospira. Kategori IVA
Tidak Lolos Kategori IVA ada antibiotika yang lebih efektif Assesment:  Ada  antibiotika  lain  yang  lebih  efektif,  yaitu  ceftriaxone.
Ceftriaxone  merupakan  lini  pilihan  dari  terapi  antibiotika  pada  leptospirosis berat. Tidak digunakan penisilin G lini pertama terapi antibiotika leptospirosis
berat karena ketersediannya yang tidak menentu dan sulit diadakan Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010.
Kesimpulan Penggunaan antibiotika tidak efektif kategori IVA
3.  Claneksi co-amoxiclav Kategori Gyssens
Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori
Kategori VI Lolos kategori VI Data rekam medis pasien lengkap
Assesment : data rekam medis lengkap
Kategori V Lolos Kategori V Ada indikasi infeksi bakteri
Assesment  :  Adanya  indikasi  penyakit  akibat  infeksi  bakteri.  Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yatu Leptospira interrogans.
Infeksi  bakteri  ditandai  dengan  peningkatan  suhu  tubuh  di  atas  normal. Diketahui suhu tubuh pasien 38,4
o
C. Nilai ini berada di atas rentang nilai suhu normal  yaitu  36-37,5
o
C.  Selain  itu  juga  didukung  dengan  nilai  leukosit  yang melebihi  nilai  normal.  Jumlah  leukosit  pasien  diketahui74,9  x  10
6
UL.  Jumlah ini cukup tinggi  melebihi nilai rujukan leukosit normal yaitu 4x10
6
UL sampai 11  x  10
6
uL  WHO,  2003.  Adanya  infeksi  bakteri  semakin  diperkuat  dengan munculnya  Ig-M  Leptospira  pada  hari  keenam  yang  menunjukkan  adanya
respon imun akibat bakteri Leptospira. Kategori IVA
Tidak Lolos Kategori IVA ada antibiotika yang lebih efektif Assesment:  Ada  antibiotika  lain  yang  lebih  efektif,  yaitu  ceftriaxone.
Ceftriaxone  merupakan  lini  pilihan  dari  terapi  antibiotika  pada  leptospirosis berat. Tidak digunakan penisilin G lini pertama terapi antibiotika leptospirosis
berat karena ketersediannya yang tidak menentu dan sulit diadakan Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010.
Kesimpulan Penggunaan antibiotika tidak efektif kategori IVA
Nama : 6 DP
No RM :
55-2x-xx Jenis KelaminBB:
L75kg Usia :
30th Tgl Masuk : 10032015
Anamnese: demam, pusing Tgl Pulang : 14032015
Tanda Vital
1003 1103
1203 1303
1403 t
38
o
C 37
o
C 36,
o
C 36,
o
C 36,4
o
C T
10080 mmHg
10084 mmHg
11070 mmHg
12090 mmHg
12070 mmHg
N 90x
menit 80x
menit 80x
menit 80x
menit 80x
menit R
25x menit
20x menit
20x menit
20x menit
20x menit
Hasil Laboratorium Diagnosa utama : Leptospirosis
Hasil Nilai
Normal Satuan
1003 1103
1203 1303
1403 Pemeriksaan Hematologi
Trombosit 150-450
10
3
uL 86
62 98
156 Hematokrit  42-52
Vol 38,5
34,5 38,5
34 Leukosit
4-11 10
6
UL  13,8 6,4
Pemeriksaan ginjal Ureum
17-43 mgdL
31 Creatinin
0,9-1,3 mgdL
0,8 Pemeriksaan hati
SGOT 37
41 SGPT
41 66
Bilirubin 1,3
Infeksi Lain IGM
Leptospira +
IGG Leptospira
_
Nama Obat dan Dosis
Pemberian Waktu Pemberian
Tanggal Pemberian
1003 1103
1203 Jam
pemberian 06
12  14 18
22 24
06 12
14 18
22 24
06 12
14 18
22 24
Inf. RL 30tpm
v v
v v
v v
v v
v v
v v
v v
v v
v v
Inj. Ratan v
v v
v v
v Inj. 1g
Ceftriaxone v
v v
v v
v
Nama Obat dan Dosis
Pemberian Waktu Pemberian
Tanggal Pemberian
1303 1403
Jam pemberian
06  12 14
18 22
24 06
12 14
18 22
24 06
12 14
18 22
24 Inf. RL
30tpm v
v v
v v
v v
v v
v v
v Inj. Ratan
v v
v v
Inj. 1g Ceftriaxone
v v
v v
Diagnosis keluar : membaik
Analisis Berdasarkan Diagram Alir Gyssens
Ceftriaxone Kategori Gyssens  Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori
Kategori VI Lolos kategori VI Data rekam medis pasien lengkap
Assesment : data rekam medis lengkap Kategori V
Lolos Kategori V Ada indikasi infeksi bakteri Assesment  :  Adanya  indikasi  penyakit  akibat  infeksi  bakteri.  Leptospirosis
merupakan  penyakit  yang  disebabkan  oleh  bakteri  yatu  Leptospira interrogans.  Infeksi  bakteri  ditandai  dengan  peningkatan  suhu  tubuh  di  atas
normal.  Diketahui  suhu  tubuh  pasien  38
o
C.  Nilai  ini  berada  di  atas  rentang nilai  suhu  normal  yaitu  36-37,5
o
C.  Selain  itu  juga  didukung  dengan  nilai leukosit yang  melebihi nilai normal. Jumlah leukosit pasien diketahui 13,8 x
10
6
UL. Jumlah ini cukup tinggi melebihi nilai rujukan leukosit normal yaitu 4x10
6
UL  sampai  11  x  10
6
uL.  Nilai  trombosit  juga  mengalami  penurunan. Diketahui  nilai  trombosit  pasien  86  x  10
3
uL.  Jumlah  ini  kurang  dari  nilai rujukan  trombosit  yaitu  150  x  10
3
uL  sampai  450  x  10
3
uL.  WHO,  2003. Adanya infeksi bakteri semakin diperkuat dengan munculnya Ig-M Leptospira
pada  hari  keempat  yang  menunjukkan  adanya  respon  imun  akibat  bakteri Leptospira.
Kategori IVA Lolos Kategori IVA tidak ada antibiotika yang lebih efektif
Assesment:  Tidak  ada  antibiotika  lain  yang  lebih  efektif,  antibiotik  lini pertama untuk leptospirosis berat adalah penisilin G, sedangkan ketersediaan
penisilin  G  yang  tidak  menentu  dan  sulit  untuk  diadakan,  sehingga penggunaan  ceftriaxone  injeksi  sudah  tepat  untuk  terapi  leptospirosis  ini
Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010.
Kategori IVB Lolos Kategori IVB tidak ada antibiotika yang lebih aman
Assestmen : Antibiotika ini cukup aman digunakan bersama dengan infus RL, meskipun  terdapat  interaksi,  tetapi  risiko  presipitasinya  kecil.  Steadman,
2010
Kategori IVC Lolos Kategori IVC tidak ada antibiotika yang lebih murah
Assesment : untuk obat sejenis tidak ada yang lebih murah Kategori IVD
Lolos Kategori IVD tidak ada antibiotika yang lebih spesifik Assesment  :  Tidak  dilakukan  kultur  bakteri  sehingga  tidak  diketahui  jenis
bakteri  penginfeksi  pasien  pada  awal  diagnosa,  sehingga  pemberian antibiotika  dilakukan  secara  empiris  namun  pada  hari  keempat  dilakukannya
terapi  didapatkan  hasil  Ig-M  Leptospira  positif  yang  menunjukkan  adanya infeksi  bakteri  Leptospira  sebelumnya  sehingga  pemilihan  ceftriaxone  tepat
karena  merupakan  pilihan  terapi  leptospirosis  Philippine  Society  for Microbiology and Infectious Diseases, 2010.
Kategori IIIA Lolos Kategori IIIA penggunaan antibiotika tidak terlalu lama
Assesment : penggunaan antibiotika tidak terlalu lama, waktu yang dianjurkan selama  7  hari  sedangkan  penggunaan  antibiotika  yang  diberikan  selama  5
hari.
Kategori IIIB Tidak Lolos Kategori IIIB penggunaan antibiotika terlalu singkat
Assesment  :  penggunaan  antibiotika  terlalu  singkat,  waktu  yang  dianjurkan selama  7  hari  sedangkan  penggunaan  antibiotika  yang  diberikan  selama  5
hari.
Kesimpulan Penggunaan antibiotika terlalu singkat Kategori IIIB
Nama : 7 S
No RM :
44-0x-xx Jenis KelaminBB:
L64kg Usia
: 50th
Tgl Masuk : 04022015
Anamnese: panas, mual, pusing Tgl Pulang : 09022015
Tanda Vital
0402 0502
0602 0702
0802 0902
t 37,5
o
C 40,5
o
C 36,6
o
C 36,6
o
C 37
o
C 36
o
C T
10070 mmHg
9070 mmHg
12080 mmHg
130700 mmHg
13060 mmHg
15090 mmHg
N 80x
menit 100x
menit 80x
menit 80x
menit 80x
menit 80x
menit R
20x menit
38x menit
20x menit
20x menit
20x menit
20x menit
Hasil Laboratorium Diagnosa utama : Leptospirosis
Hasil Nilai
Normal Satuan
0402 0502
0602 0702
0802 0902
Pemeriksaan Hematologi Trombosit
150-450 10
3
uL 236
Hematokrit  42-52 Vol
42,8 Leukosit
4-11 10
6
UL  8,58 Pemeriksaan ginjal
Ureum 17-43
mgdL 39
52 44
Creatinin 0,9-1,3
mgdL 1,38
1,96 1,54
Pemeriksaan hati SGOT
37 41
29 SGPT
41 66
37 Bilirubin
1,3 0,39
Infeksi Lain IGM
Leptospira +
IGG Leptospira
_
Nama Obat dan Dosis
Pemberian Waktu Pemberian
Tanggal Pemberian
0405 0505
0605 Jam
pemberian 06
12  14 18
22 24
06 12
14 18
22 24
06 12
14 18
22 24
Inf. NaCl 20tpm
v v
v v
v v
v v
v v
v v
v v
v v
v v
Inj. PPC v
v v
v v
v v
v v
v v
v Inj. 1g
Ceftriaxone v
v v
v v
v Inj.
Metoclopra mide
v v
v v
v v
Inj. Furosemid
v v
v v
Inj. Ranitidine
v v
v Inj.
Metoclopra mide
v v
Valsartan Amlodipine
Analisis Berdasarkan Diagram Alir Gyssens
1. PPC Penisilin G Kategori Gyssens  Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori