Evaluasi Peresepan Antibiotika Secara Kualitatif Menggunakan Kriteria

amoksisilin atau eritromisin, sedangkan pada kasus leptospirosis berat dapat diberikan dosis tinggi penisilin injeksi.

E. Evaluasi Peresepan Antibiotika Secara Kualitatif Menggunakan Kriteria

Gyssens Kriteria Gyssens merupakan suatu kriteria yang proses penilaiannya berbentuk diagram alir berdasarkan hasil adaptasi dari metode Kunir et al. Dalam proses penilaiannya diagram alir Gyssens merupaan alat yang penting dalam proses penilaian kualitas peresepan antibotika Van Der Meer, 2000. Penilaian peresepan antibiotika dengan menggunakan metode Gyssens terbagi dalam kategori 0-VI. Metode ini mengevaluasi seluruh aspek mengenai peresepan antibiotika, misalnya seperti penilaian peresepan yang lebih efektif, lebih tidak toksik, lebih murah, spektrum yang lebih sempit, lama penggunaan obat, dosis, interval, rute pemberian serta waktu pemberian Gyssens, 2001.Kategori pengkajian kualitas peresepan antibiotika menurut kriteria Gyssens yaitu : Kategori 0 peresepan tepat dan rasional Kategori I peresepan antibiotika tidak tepat waktu Kategori IIA peresepan antibiotika tidak tepat dosis Kategori IIB peresepan antibiotika tidak tepat interval Kategori IIC peresepan antibiotika tidak tepat rute pemberian Kategori IIIA peresepan antibiotika terlalu lama Kategori IIIB peresepan antibiotika terlalu singkat Kategori IVA ada pilihan antibiotika yang lebih efektif Kategori IVB ada pilihan antibiotika yang lebih aman Kategori IVC ada pilihan antibiotika yang lebih murah Kategori IVD ada pilihan antibiotika lain dengan spektrum lebih sempit Kategori V peresepan antibiotika tanpa ada indikasi Kategori VI data rekam medik tidak lengkap untuk dievaluasi Tabel II. Kriteria Gyssens Kemenkes, 2011 Diagram alir Gyssens dapat digunakan untuk menilai kualitas penggunaan antibiotika baik secara terapi empiris maupun definitif yang telah melalui pemeriksaan mikrobiologi. Proses penilaian yang dilakukan dengan alur Gyssens akan terbagi dalam beberapa kategori dan disajikan dalam bentuk persentase. Gambar 1. Diagram alir kualitas peresepan antibiotika berdasarkan kriteria Gyssens Kemenkes, 2011a

F. Keterangan Empiris

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 2 49

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi peresepan antibiotika profilaksis dengan metode gyssens pada pasien yang menjalani operasi sesar pada Bulan April 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

2 21 186

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

8 69 110

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien infeksi sepsis neonatal periode Maret-April 2015 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

0 7 188

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid berdasarkan kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap Rsud Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Januari-Desember 2013.

2 8 201

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013.

1 7 142