Penisilin Kategori Gyssens Visilin Ampicillin Kategori Gyssens

trombosit pasien 50 x 10 3 uL. Jumlah ini kurang dari nilai rujukan trombosit yaitu 150 x 10 3 uL sampai 450 x 10 3 uL. WHO, 2003. Adanya infeksi bakteri semakin diperkuat dengan munculnya Ig-M Leptospira pada hari ketiga yang menunjukkan adanya respon imun akibat bakteri Leptospira. Kategori IVA Tidak Lolos Kategori IVA ada antibiotika yang lebih efektif Assesment: Ada antibiotika lain yang lebih efektif, yaitu ceftriaxone yang merupakan lini pilihan terapi antibiotika pada penyakit leptospirosis berat. Lini pertama dari terapi antibiotika pada leptospirosis berat yaitu penisilin G tidak dapat digunakan pada kasus ini karena ketersediaannya yang tidak menentu dan sulit untuk diadakan Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010. Kesimpulan Penggunaan antibiotika tidak efektif kategori IVA

3. Penisilin Kategori Gyssens

Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori Kategori VI Lolos kategori VI Data rekam medis pasien lengkap Assesment : data rekam medis lengkap Kategori V Lolos Kategori V Ada indikasi infeksi bakteri Assesment : Adanya indikasi penyakit akibat infeksi bakteri. Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yatu Leptospira interrogans. Infeksi bakteri ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal. Diketahui suhu tubuh pasien 38,3 o C. Nilai ini berada di atas rentang nilai suhu normal yaitu 36-37,5 o C. Selain itu juga didukung dengan nilai leukosit yang melebihi nilai normal. Jumlah leukosit pasien diketahui 20,6 x 10 6 UL. Jumlah ini cukup tinggi melebihi nilai rujukan leukosit normal yaitu 4x10 6 UL sampai 11 x 10 6 uL. Nilai trombosit juga mengalami penurunan. Diketahui nilai trombosit pasien 50 x 10 3 uL. Jumlah ini kurang dari nilai rujukan trombosit yaitu 150 x 10 3 uL sampai 450 x 10 3 uL. WHO, 2003. Adanya infeksi bakteri semakin diperkuat dengan munculnya Ig-M Leptospira pada hari ketiga yang menunjukkan adanya respon imun akibat bakteri Leptospira. Kategori IVA Tidak Lolos Kategori IVA ada antibiotika yang lebih efektif Assesment: Ada antibiotika lain yang lebih efektif, yaitu penggunaan penisilin G, ampicillin ataupun ceftriaxone sebagai monoterapi antibiotik. Pada kasus ini penggunaan penisilin menjadi tidak efektif karena penggunaannya dikombinasikan dengan ceftriaxone, meropenem, ampicillin dan claneksi Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010. Kesimpulan Penggunaan antibiotika tidak efektif kategori IVA

4. Visilin Ampicillin Kategori Gyssens

Hasil Assesment LolosTidak Lolos Per Kategori Kategori VI Lolos kategori VI Data rekam medis pasien lengkap Assesment : data rekam medis lengkap Kategori V Lolos Kategori V Ada indikasi infeksi bakteri Assesment : Adanya indikasi penyakit akibat infeksi bakteri. Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yatu Leptospira interrogans. Infeksi bakteri ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal. Diketahui suhu tubuh pasien 38,3 o C. Nilai ini berada di atas rentang nilai suhu normal yaitu 36-37,5 o C. Selain itu juga didukung dengan nilai leukosit yang melebihi nilai normal. Jumlah leukosit pasien diketahui 20,6 x 10 6 UL. Jumlah ini cukup tinggi melebihi nilai rujukan leukosit normal yaitu 4x10 6 UL sampai 11 x 10 6 uL. Nilai trombosit juga mengalami penurunan. Diketahui nilai trombosit pasien 50 x 10 3 uL. Jumlah ini kurang dari nilai rujukan trombosit yaitu 150 x 10 3 uL sampai 450 x 10 3 uL. WHO, 2003. Adanya infeksi bakteri semakin diperkuat dengan munculnya Ig-M Leptospira pada hari ketiga yang menunjukkan adanya respon imun akibat bakteri Leptospira. Kategori IVA Tidak Lolos Kategori IVA ada antibiotika yang lebih efektif Assesment: Ada antibiotika lain yang lebih efektif, yaitu penggunaan penisilin G, ampicillin ataupun ceftriaxone sebagai monoterapi antibiotik. Pada kasus ini penggunaan ampicillin menjadi tidak efektif karena penggunaannya dikombinasikan dengan ceftriaxone, meropenem, penisilin dan claneksi Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010. Kesimpulan Penggunaan antibiotika tidak efektif kategori IVA

5. Claneksi Kategori Gyssens

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 2 49

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi peresepan antibiotika profilaksis dengan metode gyssens pada pasien yang menjalani operasi sesar pada Bulan April 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

2 21 186

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

8 69 110

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien infeksi sepsis neonatal periode Maret-April 2015 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

0 7 188

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid berdasarkan kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap Rsud Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Januari-Desember 2013.

2 8 201

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013.

1 7 142