Ada pilihan antibiotika lain yang lebih aman kategori IVB Ada pilihan antibiotika lain yang lebih murah kategori IVC Ada pilihan antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit kategori Peresepan antibiotika yang terlalu lama kategori IIIA Per

pedoman atau literatur Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010 sehingga dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa 38 peresepan 14 kasus termasuk dalam kategori ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif yaitu pada kasus 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 18, 19, 21, 23, dan 27. Ketidakefektifan dapat berupa pemilihan antibiotika yang tidak sesuai dengan anjuran literatur. Menurut Departemen Kesehatan RI 2014 leptospirosis sedang hingga berat dapat diterapi dengan menggunakan dosis tinggi injeksi penisilin, sedangkan sebagai alternatifnya menurut Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases dapat diberikan ampisilin, azithromycin, seftriakson dan sefotaksim. Seluruh terapi diberikan secara monoterapi. Pada kategori ini ditemukan penggunaan antibiotika yang tidak efektif karena pilihan antibiotika yang digunakan tidak sesuai dengan literatur seperti pada kasus 27 dan penggunaan antibiotika sebagai terapi kombinasi seperti pada kasus 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 18, 19, 21 dan 23.

3. Ada pilihan antibiotika lain yang lebih aman kategori IVB

Peresepan antibiotika menjadi tidak aman bisa disebabkan karena adanya interaksi obat serta munculnya efek samping yang tidak diinginkan, misalnya dengan muncul reaksi alergi atau antibiotika yang diterima kontraindikasi dengan kondisi klinis pasien. Berdasarkan hasil evaluasi tidak ditemukan kasus peresepan antibiotika yang kurang aman.

4. Ada pilihan antibiotika lain yang lebih murah kategori IVC

Kategori IVC dievaluasi dengan berpatokan pada daftar harga obat yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit. Berdasarkan hasil evaluasi tidak ditemukan kasus peresepan antibiotika yang lebih murah.

5. Ada pilihan antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit kategori

IVD Proses pemilihan antibiotika dengan spektrum yang lebih sempit harus berdasarkan pada hasil kultur dari spesimen yang relevan atau dari pola kultur kuman Kemenkes, 2011a. Dalam penelitian ini, tidak ditemukan hasil kultur pasien sehingga tidak dapat diketahui jenis bakteri penginfeksi. Oleh karena adanya keterbatasan ini maka tidak dapat ditentukan pemilihan antibiotika dengan spektrum yang lebih sempit.

6. Peresepan antibiotika yang terlalu lama kategori IIIA Peresepan

antibiotika yang terlalu singkat kategori IIIB Lama pemberian antibiotika pada tiap jenis antibiotika sangat bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahan. Menurut Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases 2010 lama peresepan antibiotika secara empiris untuk menangani leptospirosis berat dapat dilakukan selama 7 hari kecuali untuk azitromisin dihidrat selama 3 hari. Dalam penelitian ini lama pemberian antibiotika dihitung sesuai dengan lama pemberian yang tercatat dalam rekam medis. Berdasarkan hasil evaluasi ditemukan kasus dengan pemberian antibiotika yang terlalu lama maupun terlalu singkat dengan total sebanyak 14 kasus peresepan. Pemberian antibiotika yang terlalu singkat dengan rentang waktu 1-6 hari terjadi pada kasus 2, 6, 20, 22, 25 dan 28 sedangkan pemberian antibiotika yang terlalu lama dengan rentang waktu 8-14 hari terjadi pada kasus 1, 12, 13, 14, 16, 24, 26 dan 30.

7. Peresepan antibiotika tidak tepat dosis kategori IIA

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 2 49

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi peresepan antibiotika profilaksis dengan metode gyssens pada pasien yang menjalani operasi sesar pada Bulan April 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

2 21 186

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

8 69 110

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien infeksi sepsis neonatal periode Maret-April 2015 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

0 7 188

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid berdasarkan kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap Rsud Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Januari-Desember 2013.

2 8 201

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013.

1 7 142