Peresepan antibiotika tanpa indikasi kategori V Ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif Kategori IV A

Tabel VI. Distribusi Hasil Evaluasi Peresepan Tiap Jenis Antibiotika Berdasarkan Metode Gyssens di RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Januari-Mei 2015 No Antibiotika Kategori Gyssens Total I II III IV V 1 Co-Amoxiclav - - - - 6 - 6 2 Ampisilin - - - - 2 - 2 3 Penisilin G - - - - 9 - 9 4 Sefotaksim - - 1 - - - 1 5 Seftriakson - - 4 14 13 - 31 6 Sefiksim - - - - 1 - 1 7 Seftazidime - - - - 2 - 2 8 Siprofloksasin - - - - 2 - 2 9 Meropenem - - - - 3 - 3 Jumlah - - 5 14 38 - 57

1. Peresepan antibiotika tanpa indikasi kategori V

Peresepan antibiotika tanpa indikasi merupakan salah satu kategori dalam kriteria Gyssens yang disebabkan oleh terapi antibiotika yang tidak memiliki indikasi terhadap kondisi klinis pasien seperti peresepan antibiotika pada pasien dengan infeksi virus. Berdasarkan hasil evaluasi tidak ditemukan kasus peresepan antibiotika tanpa indikasi.

2. Ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif Kategori IV A

Ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif dapat diartikan ada antibiotika lain yang lebih direkomendasikan untuk kondisi pasien karena dinilai akan memberikan outcome therapy yang lebih optimal. Dalam penelitian ini seluruh pasien yang dirawat menerima peresepan antibiotika secara empiris karena tidak dilakukan proses kultur. Oleh karena itu, sebagian besar pemilihan antibiotika adalah yang berspektrum luas meskipun antibiotika yang digunakan berspektrum luas, terdapat peresepan antibiotika yang tidak sesuai dengan pedoman atau literatur Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases, 2010 sehingga dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa 38 peresepan 14 kasus termasuk dalam kategori ada pilihan antibiotika lain yang lebih efektif yaitu pada kasus 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 18, 19, 21, 23, dan 27. Ketidakefektifan dapat berupa pemilihan antibiotika yang tidak sesuai dengan anjuran literatur. Menurut Departemen Kesehatan RI 2014 leptospirosis sedang hingga berat dapat diterapi dengan menggunakan dosis tinggi injeksi penisilin, sedangkan sebagai alternatifnya menurut Philippine Society for Microbiology and Infectious Diseases dapat diberikan ampisilin, azithromycin, seftriakson dan sefotaksim. Seluruh terapi diberikan secara monoterapi. Pada kategori ini ditemukan penggunaan antibiotika yang tidak efektif karena pilihan antibiotika yang digunakan tidak sesuai dengan literatur seperti pada kasus 27 dan penggunaan antibiotika sebagai terapi kombinasi seperti pada kasus 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 18, 19, 21 dan 23.

3. Ada pilihan antibiotika lain yang lebih aman kategori IVB

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien di insatalasi rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 2 49

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi peresepan antibiotika profilaksis dengan metode gyssens pada pasien yang menjalani operasi sesar pada Bulan April 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

2 21 186

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

8 69 110

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien infeksi sepsis neonatal periode Maret-April 2015 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

0 7 188

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid berdasarkan kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap Rsud Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Januari-Desember 2013.

2 8 201

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013.

1 7 142