29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian  mengenai  “Evaluasi  Peresepan  antibiotika  dengan  Metode Gyssens  pada  Pasien  Leptospirosis  di  RSUD  Panembahan  Senopati  Bantul
Periode Januari- Mei 2015” dilakukan dengan cara menelusuri kasus pasien yang
didiagnosis  leptospirosis  dan  menerima  resep  antibiotika.  Di  sini  data  rekam medis yang digunakan bersifat retrospektif.
Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini akan dibahas menjadi beberapa bagian  yaitu  mengidentifikasi  profil  pasien,  profil  peresepan  antibiotika  pada
pasien  dan  mengevaluasi  ketepatan  peresepan  antibiotika  pada  pasien  di  RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari-Mei 2015 yang dievaluasi dari segi
kualitas peresepan antibiotika menurut kriteria Gyssens.
A. Profil Pasien
Selama  periode  Januari-Mei  2015,  terdapat  32  pasien  yang  didiagnosis terkena  penyakit  leptospirosis  dan  dipastikan  menerima  resep  antibiotika.
Berdasarkan  32  rekam  medis  tersebut,  didapatkan  distribusi  jenis  kelamin  dan umur, dapat dilihat pada Gambar 3 dan Tabel III.
Pengelompokan  berdasarkan  jenis  kelamin  bertujuan  untuk  mengetahui proporsi  jumlah  pasien  laki-laki  dan  perempuan  yang  menggunakan  antibiotika.
Dari  hasil  penelitian  didapatkan  jumlah  pasien  laki-laki  sebanyak  28  orang 87,5  dan  pasien  perempuan  sebanyak  4  orang  12,5  Gambar  2.  Hal  ini
sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Priyanto 2008 bahwa jenis
kelamin  laki-laki  memiliki  risiko  terkena  leptospirosis  lebih  besar  dibanding perempuan.
Gambar  3.  Perbandingan  jumlah  pasien  leptospirosis  laki-laki  dan perempuan  yang  menerima  antibiotika  periode  Januari-Mei  2015  di  RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
Pengelompokan  berdasarkan  usia  dalam  penelitian  ini  didasarkan  pada klasifikasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2009 yang membagi
usia  menjadi  sembilan,  yaitu  balita  dengan  kisaran  usia  0-5  tahun,  kanak-kanak dengan  kisaran  usia  5-11  tahun,  remaja  awal  dengan  kisaran  usia  12-16  tahun,
remaja  akhir  dengan  kisaran  usia  17-25  tahun,  dewasa  awal  dengan  kisaran  usia 26-35  tahun,  dewasa  akhir  dengan  kisaran  usia  36-45  tahun,  lansia  awal  dengan
kisaran usia 46-55 tahun, lansia akhir dengan kisaran usia 56-65 tahun dan manula dengan kisaran usia 65 tahun ke atas. Kategori usia yang mendapatkan persentase
tertinggi adalah kategori dewasa akhir dengan rentang usia 36-45 tahun yaitu 38 12 orang diikuti dengan kategori lansia awal 31 10 orang, lansia akhir 16
5 orang, dewasa awal 9 3 orang dan remaja akhir 6 2 orang.
87.5 12.5
Laki-laki Perempuan
Tabel III. Distribusi pengelompokan usia pasien leptospirosis yang menerima antibiotika periode Januari-Mei 2015 di RSUD Panembahan Senopati
Bantul. No
Kategori umur Jumlah
Persentase 1
Masa balita
2
Masa kanak-kanak
3 Masa remaja awal
4 Masa remaja akhir
2 6,25
5
Masa dewasa awal 3
9,38
6 Masa dewasa akhir
12 37,50
7 Masa lansia awal
10 31,25
8
Masa lansia akhir 5
15,62
9 Masa manula
Jumlah 32
100
B. Profil Peresepan Antibiotika