Pembangunan Jemaat Penghayatan Kenyataan

18 menderita mempunyai keberanian dan harga diri untuk tetap mau hidup secara manusiawi. Itulah kesalehan yang mengabdikan dirinya kepada manusia yang tersalib.

5. Pembangunan Jemaat

Pembangunan Jemaat menjalankan dan memprogramkan tindakan- tindakan macam itu mengandaikan pengakuan iman yang tidak ambigu atau mengandung makna lebih dari satu tentang kebebasan dan pembebasan. Pembangunan jemaat bertitik tolak dari tanggung jawab semua orang yang bersangkutan terhadap keberadaan dan pembentukan jemaat kristiani dalam situasi ruang dan waktu mereka. Program ini muncul dari pandangan politis- tologis atas Gereja di dunia masa kini. Dengan demikian, program itu berpartisipasi dalam usaha kebebasan dan kesamaan yang merupakan inti proses sekularisasi. Kiranya sikap berpegang pada cara berpikir teologis dan etis yang tidak lagi dapat dipertahankan dalam Gereja terancam jatuh pada pinggiran dan di luar ruang zaman modern. Mereka yang mengusahakan pembangunan jemaat dapat terbentur pada ketidakpahaman dan penentangan di dalam Gereja-gereja. Tujuan paling penting dari pembangunan jemaat adalah bagaimana struktur, perubahan struktur, dan perwujudannya dilalui dengan berbagai macam proses. Dimana tentu pembanguan jemaat bertitik tolak dari tanggung jawab semua orang yang bersangkutan terhadap keberadaan dan pembentukan jemaat kristiani dalam situasi ruang dan waktu mereka. Pembangunan jemaat harus bekerja dengan nilai dan norma model ketiga, maka pembangunan jemaat dengan tetap memperjuangkan demokrasi, dialog dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 hak untuk ikut berbicara, hak-hak sosial, kesederajatan laki-laki dan wanita, ekumene, dan hormat bagi keyakinan masing-masing orang dalam kebebasan yang pluriformuntuk memiliki pandangan hidupnya sendiri. Namun, legitimitas model ketiga oleh banyak orang kristiani modern dianggap sebagai hal yang begitu biasa sehingga pembangunan jemaat terlalu mudah mencari mitranya. Betapa pun benarnya usaha pembangunan jemaat untuk memperkenalkan nilai- nilai model ketiga, namun bagi pembangunan jemaat, spiritualitas kristiani menurut model keempat perlu, karena merupakan dasar latar belakang. Kalau terlalu mudah mengidentifikasikan dirinya dengan model ketiga maka pembangunan Jemaat dapat terjerat dalam ketegangan antara cara berpikir liberalistis dan sosialistis yang nyata, tanpa kemungkinan untuk memprofilasikandi dalam identitas etis sendiri. Oleh karena itu, kiranya perlu memberikan perhatian mendalam kepada model etis ke empat.

B. Penebusan Dan Pembebasan

1. Hidup dan Kematian

Kata penebusan berasal dari tradisi kristiani, kata ini dianggap sama saja dengan dengan istilahseperti dosa dan rahmat, keselamatan, pertobatan, pengampunan, perdamaian, dan kebangkitan dari antara orang yang mati. Dalam riwayat terjadinya Alkitab, sedikit-sedikit berkembanglah pengertian ganda tentang hidup. Ada paham hidup dalam arti biologis dan psikologis, yaitu hidup alamiah di bumi dengan bentuk serta relasinya. Hidup itu akn berakhir pada kematian, dalam religi dan filsafat, hidup dalam arti ini bermakna ilahi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI