Kehadiran Kristus Fungsi dan Jabatan

56 Dari segi tradisi kristiani, berlaku dua premis. Pertama, bahwa Allah mendahului manusia. Kedua, diantara manusia, orang miskin mendahului orang kaya dan bahwa orang lemah mendahului orang kuat. Kedua hukum dasar kasih ini saling berkaitan satu sama lain dalam pengakuan bahwa yang Tersalib adalah Tuhan dunia dan sejarah. Asal mula dan hari depan Gereja berasal dari Allah. Dalam tradisi umat itu, Yesus dari Nazaret pada akhirnya menjadi nabi untuk semua bangsa dan dengan itu dalam Dia terdapat permulaan Gereja. Namun, bersamaan dengan kematian-Nya, oleh Yesus sendiri, pembentukan Gereja secara fundamental digantungkan kepada jawaban yang diberikan oleh manusia kepada-Nya. Gereja menjadi vital di mana hukum dasar ini berlangsung oleh kuasa Roh Kudus. Gereja masih belum merupakan umat Allah dengan cara seperti yang menurut para teolog pembebasan di Dunia Ketiga dimaksudkan dalam kelompok-kelompok basis.

B. Fungsi dan Jabatan

1. Kehadiran Kristus

Di samping gambaran Kerajaan Allah dan Umat Allah, eklesiologi mengenal gambaran paulinis yang lama tentang Gereja sebagai Tubuh Kristus. Gambaran Tubuh Kristus ini memperlihatkan hubungan dan kaitan satu sama lain. Jiwa yang melatar belakangi gambaran ini ialah keyakinan Paskah bahwa Kristus selalu hidup dalam Gereja melalui Roh yang satu dalam kita semua. Kiranya bagi hidup Gereja, ada empat eksistensial yang memiliki makna yang mendasar adalah:  Kehadiran Kristus dalam praksis hidup yang disebut keikutsertaan pada Kristus atau mengikuti Kristus 57  Kehadiran Kristus dalam penghimpunan orang beriman  Kehadiran Kristus dalam orang miskin  Kehadiran Kristus dalam Sabda pewartaan dan Tanda sakramen Yang penting bagi tujuan bab ini adalah pengelolaan lebih rinci mengenai hubungan antara eksistensial tersebut. Keikutsertaan berarti bahwa kita menjadi murid, bahwa kita mendengarkan Sabda, bahwa kita mendengarkan dan melihat orang miskin, dan bahwa kita dihimpun dalam jemaat beriman. Keikutsertaan adalah praksis hidup kristiani akibat pertobatan yang selalu diperbarui. Pertobatan ini merupakan akibat dari perjumpaan ganda yang terus menerus. Akhirnya, juga akibat perjumpaan dengan orang kristiani dan dengan jemaat-jemaat beriman yang mewujudnyatakan keikutsertaan. Praksis hidup keikutsertaan itu dapat dipahami sebagai efek atau output dari ketiga eksistensial yang lain. Kedua aspek ini yaitu Kristus dalam Sabda serta Tanda, dan Kristus dalam orang miskin tidaklah saling berhadapan tanpa ketegangan. Sabda dan Tanda adalah Injil, Kabar Gembira, Kerugma, harapan dalam dunia yang absurd. Maka, ada kontras antara kedua aspek kehadiran Kristus ini, kontras antara harapan dan penderitaan, seperti kontras antara siang dan malam dan antara langit dan bumi. Senyatanya merupakan sumber rezeki bagi keikutsertaan dan bagi pelayanan kepada kehidupan. Dari perjumpaan dengan kedua cara presensi Kristus ini, lahirlah jemaat beriman. Gereja bertumbuh di mana orang berhimpun atau dihimpunkanuntuk ikut dalam perjumpaan ganda ini. Orang berhimpun menjadi gereja, Tubuh Kristus, Umat Allah. Mereka dipanggil untuk keluar guna menjalankan kehidupan 58 pelayanan dan untuk membawa dunia dan sejarah lebih dekat kepada tujuannya, yaitu keadilan dan perdamaian Kerajaan Allah. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diringkas dalam model jemaat beriman yang disebut dengan model yang dimanis. Yang pokoknya ialah gerakan-gerakan Roh yang meskipun dijaminkan kepada Gereja namun sering dengan bermacam-macam cara yang menakjubkan dan tidak terduga menjiwai hidup jemaat beriman.

2. Fungsi dan Jabatan