75
memahami perbedaan antara katekese dan ibadat, sementara itu disisi lain umat sungguh mengharapkan adanya upaya pembaharuan dalam menghantar mereka
mengembangkan iman menuju kedewasaan rohani. Karena hidup beriman adalah proses yang berkelanjutan sepanjang hidup ini, mulai dari bagaimana individu
menanggapi wahyu Tuhan, mengamininya hingga bertumbuh dalam iman. Pertumbuhan dalam iman tidak dapat dipisahkan dari lingkungan umat beriman,
maka posisi seorang prodiakon sebagai pembawa warta gembira sangat strategis dalam formatio iman.
Dengan demikian betapa pentingnya seorang calon pembawa warta gembira mempunyai ketrampilan dan pengetahuan mengenai hal-hal dasar tentang
katekese umat agar sungguh-sungguh dapat membantu mengembangkan iman umat yang dilayani. Dengan memiliki pemahaman yang cukup tentatang hal-hal
dasar dalam berkatekese akan membantu kita sebagai prodiakon pembawa warta gembira kepada sesama, sehingga dapat membawa umat kepada iman akan Yesus
Kristus. Sebagai pembawa warta gembira secara khusus sebagai prodiakon dan yang nantinya akan bergelut dengan pewartaan, kita perlu membekali diri dalam
banyak hal. Juga dalam hal pengetahuan akan hal-hal dasar tentang katekese umat. Diharapkan dari pertemuan ini peserta memahami hal-hal dasar tentang katekese
umat sebagai bagian dari formation iman, sehingga termotivasi untuk ikut ambil bagian dalam karya katekese.
C. MATERI
1. Pengalaman peserta mengenai kegiatan karya katekese yang telah
dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Pengertian,sifat dan peranan formatio iman
3. Perbedaan katekese dan ibadat
4. Pengertian katekese umat menurut PKKI II
5. Peserta, Tujuan dan Unsur Katekese Umat Menurut PKKI II
D. SUMBER BAHAN.
1. Pengalaman hidup peserta
2. Dokumen penerangan KWI.2014. Evangelii Gaudium.Jakarta
3. Rm. Marno,Diktat PPL PAK Paroki.
E. METODE
1. Sharing
2. Ceramah
3. Tanya jawab
F. SARANA.
A. Laptop
B. LCD
C. Handout
G. PROSES PENDAMPINGAN
A. Pembuka
1. Pengantar
Bapak,ibu yang terkasih dalam Tuhan, pada sore hari ini kita diajak untuk bersama-sama merenung serta menggali mengenai pengertian,sifat dan
peran formation iman yang berkaitan dengan hal-hal dasar tentang Katekese Umat. Karena sebagai prodiakon pembawa warta gembira kita
selalu berhadapan dengan umat dan segala macam situasi yang mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
alami, maka dengan demikian kita diharapkan untuk menjadi pelaku pembawa warta gembira terhadap semua orang yang kita jumpai.
Kehadiran kita sebagai pembawa warta gembira kepada sesama dan menjadi pemandu dalam pendalaman iman atau katekese. Untuk menjadi
seorang prodiakon kita semestinya mengetahui dunia katekese teristimewa hal-hal dasar Kateksese Umat,agar kita dapat memahami pengertian
Katekese umat sehingga kita mampu untuk membedakan pengertian katekese umat dan ibadat, sehingga ketika kita menjadi pemandu katekese
dapat melaksanakannya dengan penuh kayakinan diri yang didasari cinta kasih Tuhan.
2. Panduan pertanyaan untuk Sharing Pengalaman
Untuk membantu peserta masuk dalam pemahaman hal-hal dasar tentang katekese umat. Peserta diajak untuk berbagi pengalaman tentang
keterlibatannya dalam mengikuti katekese di wilayahlingkungan. Panduan pertanyaannya sebagai berikut:
Kegiatan apa saja yang dilaksanakan untuk membantu umat di paroki untuk memperdalam imannya? dan bagaimana kedudukan
katekese di paroki? Apakah Katekese mendapat tempat yang baik di
wilayahlingkungan dan kegiatan apa saja yang biasa dilakukan dalam katekese? Dan bagaimana situasi yang terjadi saat katekese
itu berlansung?
3.Uraian Materi
78
1. Pengertian dan sifat dan peranan Formatio Iman
a. Pengertian Formatio Iman Evangelisasi sebagai tugas sekaligus jatidiri Gereja, membawa
seseorang pada pertobatan awal dan iman. Sedangkan tugas untuk menjaga, merawat dan mendampingi agar semua umat Kristiani
bertumbuh dalam Kristus menjadi tugas Gereja selanjutnya. Segala hal yang berkaitan dengan pelayanan iman, seperti liturgi, pewartaan,
pelayanan dan paguyuban yang diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah dibaptis dapat disebut formatio iman. Formatio iman dapat
disamakan dengan katekese. Katekese bertujuan agar orang Kristiani semakin dewasa dalam iman. Dengan demikian terdapat unsur
pewartaan, pengajaran,
pendidikan, pendalaman,
pembinaan, pengukuhan serta pendewasaan iman dalam formation iman.
b. Sifat Formatio Iman Fundamental
Formatio merupakan tugas yang harus dilaksanakan Gereja, tugas primer Gereja Menjadi baru dalam Kristus merupakan proses yang
berlangsung sepanjang hidup. Tanpa usaha itu, benih iman dapat mati atau tidak tumbuh.
Ekklesial Selain tugas Gereja, formatio iman adalah tugas semua oran beriman
yang diarahkan untuk semua anggota Gereja. Anggota Gereja dapat bertindak sebagai formandi yang didampingi sekaligus formator
yang mendampingi iman sesamanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79 Total
Formatio iman diarahkan kepada semua orang beriman, mulai dari bayi atau sejak orang menjadi Katolik sampai lansia; dengan metode
yang mengikuti jenjang usia dan konteks hidup mereka. Sifat total juga berarti kesungguhan dalam menjalankan, yaitu dalam cara-cara,
langkah dan semangatnya. Totalitas juga terjadi ketika seorang makin kreatif dan inovatif dalam karya.
Integral Formatio iman adalah tanggung jawab bersama. Keluarga, sekolah dan
paroki menjadi total community catechesis. Masing-masing komunitas menjadi tempat subur bagi bertumbuh dan berkembangnya iman.
c. Peranan Formatio Iman Peran Kerygmatis
Formatio iman menegaskan perutusan Gereja untuk selalu mewartakan Injil. Bukan hanya Gereja yang menjalankan formatio, tetapi Allah
yang melalui Gereja memberikan Sabda dan hidup-Nya. Kitab Suci menjadi media utama dalam formatio iman. Terhadap pewartaan, umat
beriman diajak untuk memberikan tanggapan dengan bebas berupa penyerahan diri kepada Allah dan menerima sebagai kebenaran wahyu
yang diakruniakan oleh-Nya. DV 5 Peran Edukatif
Melalui formatio iman, umat semakin penuh pemahamannya terhadap kebenaran yang diwahyukan. Formatio iman menjadi pendidikan iman
80
sepanjang hidup manusia. Tugasnya meluas sampai pada pembentukan sikap iman sebagai jawaban pribadi dan total atas rencana hidup
Kristen. Peran kuratif
Memelihara iman umat agar bertumbuh dan berkembang dengan menjalankan tugas Gereja yang meliputi pewartaan sabda,doa,
persekutuan,kesaksian,sharing,dan pelayanan serta keterlibatan yang memberdayakan. Dalam kebersamaan,orang akan terpelihara dan
terjaga pertumbuhan imannya serta terbukti dayanya. Peran kuratif inilah yang mendorong pentingnya katekese beradasrkan keadaan umat
yang kita lihat,di mana krisis dan bahaya iman sedang mengancam dunia.
Peran transformatif Membarui hidup atas dasar iman. Tidak hanya pengajaran tetapi
mengubah. Perubahan itu meliputi unsur kognitif, afektif dan operatif serta kreatif. Iman membantu orang menjadi kritis. Formatio iman
mendorong orang untuk bertindak benar dan membawa kebaikan bersama.
Formatio iman, dalam ilmu kateketik dikenal dengan istilah “katekese.” Katekese adalah karya Gereja yang mendasar.
Penyelenggaraan katekese oleh Gereja selalu disadari oleh tugas perutusan dari Yesus sendiri kepada murid-Nya. Katekese selalu
berpusat pada Kristus. Sehubungan dengan peran kerygmatis, formatio iman sebagai katekese dipandang sebagai pembinaan iman anak-anak,
81
kaum muda, dan orang dewasa dalam iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang pada umumnya diberikan
secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen. Sedangkan peran
kuratif, dapat menjadi jawaban atas krisis yang melanda Gereja dan dunia saat ini. Maka katekese =formatio iman penting untuk
dilaksanakan.
2. Hal-hal Dasar tentang Katekese Umat 1.
Perbedaan Katekese dan Ibadat 1
Ibadat secara umum
Pemimpin aktif, umat pasif. Bersifat satu arah pemimpin ke umat
Terdapat tata perayaan ibadat atau liturgi urutannya pasti Terdapat kalender liturgi untuk menentukan bacaan Kitab
Sucinya atau bacaan Kitab Suci disesuaikan dengan tema ibadatnya
Doa-doa yang disusun adalah doa “resmi” . Nyanyian ibadatliturgi disesuai dengan tema dan fungsinya.
Terdapat petugas-petugas yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas tertentu.
Suasana khidmat Tema perayaan sudah ada
Kitab suci diwartakan hanya lewat homili PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 Waktu pelaksanaan : setiap minggu dan atau setiap hari
2 Katekese
Pemimpin dan umat sama-sama aktif multi arah Acara dan urutannya bisa fleksibel
Tidak memiliki penanggalan khusus Doa-doa disusun sangat variatif sesuai kebutuhan
Nyanyian katekese tidak terikat Pemimpin katekese sebagai fasilitator,kedudukannya sama
dengan umat yang hadir Suasana rileks,santai,bisa juga sambil lesehan
Tema katekese berdasarkan keadaan aktual Kitab Suci : digali dan disharingkan
Waktu pelaksanaan : menyesuaikan dengan kebutuhan
2. Katekese Umat Sebagai Komunikasi Iman dalam PKKI II
PKKI II di Klender merumuskan arti dan makna Katekese Umat sebagai berikut:
a. Katekese Umat diartikan sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman
iman penghayatan iman antar anggota jemaatkelompok. melalui kesaksian para peserta saling membantu sedemikian rupa, sehingga iman masing-
masing diteguhkan dan dihayati secara semakin sempurna. Dalam Katekese Umat penekanannya terutama pada penghayatan iman, meskipun
83
pengetahuan tidak dilupakan. Katekese Umat mengandaikan adanya perencanaan.
b. Dalam Katekese Umat kita bersaksi tentang iman kita akan Yesus Kristus,
Pengantara Allah yang berbicara kepada kita dan Pengantara kita menanggapi Sabda Allah. Yesus Kristus tampil sebagai pola hidup kita dalam Kitab
Suci,khususnya dalam Perjanjian Baru,yang mendasari penghayatan iman Gereja sepanjang tradisinya.
3. Peserta Katekese Umat,Tujuan Katekese Umat dan Unsur-unsur
Katekese Umat menurut PKKI II 1
Peserta Katekese Umat
Menyangkut peserta Katekese Umat PKKI II mencatat : a
Yang berkatekese ialah umat, artinya semua orang beriman, yang secara pribadi memilih Kristus dan secara bebas berkumpul untuk lebih memahami
Kristus ; Kristus menjadi pola hidup pribadi juga menjadi pola kehidupan kelompok ; jadi seluruh umat baik yang berkumpul dalam kelompok-
kelompok basis maupun di sekolah atau perguruan tinggi. Penekanan pada seluruh umat ini justru merupakan salah satu unsur yang memberi arah pada
katekese sekarang. Penekanan peranan Umat pada katekese ini sesuai dengan peranan Umat pada pengertian Gereja itu sendiri.
b Katekese Umat merupakan komunikasi iman dari peserta sebagai sesama
dalm iman yang sederajat,yang saling bersaksi tentang iman mereka.Peserta berdialog dalam suasana terbuka,ditandai sikap saling menghargai dan
saling mendengarkan. Proses terencana ini berjalan terus-menerus. 2
Tujuan Katekese Umat
84
Dalam hubungannya dengan Katekese Umat, PKKI II menegaskan; Tujuan komunikasi iman itu ialah:
a Supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman-
pengalaman kita sehari-hari. b
Dan kita bertobat metanoia kepada Allah dan semakin menyadari kehadirannya dalam kenyataan hidup sehari-hari.
c Dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan
cinta kasih dan makin dikukuhkan hidup Kristiani kita. d
Pula kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta.
e Sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita
di tengah masyarakat.
3 Unsur-unsur dalam Katekese
Unsur dan proses menyadari pengalamanpraktek hidup
Unsur dan proses menyadari komunikasi pengalaman iman dalam terang
Kitab Suci.
Unsur dan proses menyadari komunikasi dengan tradisi kristiani.
Unsur dan proses menyadari arah keterlibatan baru.
Penutup
Bapak, ibu yang terkasih, kita telah sampai memahami tugas prodiakon sebagai pembawa warta gembira. Tugas itu menjadi tugas kita bersama.
Semoga pertemuan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya menyadarkan kita semua akan pentingnya mengetahui formatio iman yang berkaitan
85
dengan hal-hal dasar katekese. Dan menyadarkan kita penting menjadi pembawa warta gembira bagi sesama.Sehingga BapakIbu semakin
termotivasi untuk mencari cara menjaga dan menumbuhkembangkan iman melalui pewartaan
86
SATUAN PENDAMPINGAN II A. IDENTITAS
1. Judul Pertemuan
: Membuat Persiapan Katekese Umat dengan Model Biblis
2. Tujuan
: -
peserta dapat memahami pentingnya membuat satuan persiapan pertemuan
- peserta dapat mengetahui cara persiapan
Katekese Model Biblis sehingga dapat membuat persiapan Katekese dengan baik
3. Peserta
: Prodiakon Paroki St. Perawan Maria diangkat ke Surga
4. Tempat
: Aula Paroki St. Perawan Maria diangkat ke Surga
B. PEMIKIRAN DASAR
Peserta para prodiakon Paroki St. Perawan Maria diangkat ke Surga kiranya masih ada yang kurang mengalami atau mengetahui bagaimana
berkatekese secara langsung dengan beberapa model terkhusus model katekese biblis, langkah-langkah dalam katekese unsur-unsur apa saja yang terdapat
dalam satuan katekese, bagaimana dalam penggunaan sarana, apa saja yang diperlukan selama proses katekese dan sebagainya. Dalam melaksanakan suatu
kegiatan terutama berkatekese terlebih dahulu membuat satuan pertemuan yang bertujuan untuk mempersiapkan diri dalam berkatekese.
87
Menanggapi permasalahan dalam berkatekese dengan bahan berkatekese yang banyak, sebagai pendamping katekese perlu memahami
langkah-langkah dalam membuat persiapan dalam berkatekese agar tidak tergantung pada teks buku panduan. Perlu juga menyiapkan bahan dan materi
yang akan disampaikan untuk peserta melalui satuan pertemuan. Melalui satuan pertemuan ini dapat membantu pemandu untuk menyiapkan materi
katekese yang menarik dan kontekstual. Oleh karena itu pemaparan mengenai persiapan katekese dalam hal ini sangat diperlukan agar para peserta dapat
mengalami bagaimana proses katekese itu berlangsung dengan baik. Maka melalui sesi membuat persiapan katekese biblis ini
diharapkan para peserta merasa terbantu dalam melaksanakan tugasnya dalam memandu suatu katekese di tempat atau di lingkungan masing-masing.
Akhirnya diharapkan nanti para peserta dapat menjalankan tugasnya tersebut dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan diri. Bahkan dengan adanya
pembahasan singkat, peserta akan semakin mendapatkan pengalaman yang sangat berguna dalam hal berkatekese. Para peserta juga dapat belajar dari
proses pendampingan tersebut mana yang sudah baik dan mana yang masih perlu diperhatikan sehingga pada akhirnya dapat memperbaikinya secara
bersama-sama.
C. MATERI