Gereja Orang Miskin Gereja dan Masyarakat

55 menjadi saksi Injil yang paling meyakinkan. Mereka yang dapat memberikan hati kepada Gereja yang vital tidak selalu berada di pusat. Andai kata, mereka menginginkannya maka mungkin mereka akan mulai dengan mengusir pedagang dan orang farisi dari Bait Allah. Injil memang tidak terutama milik mereka dan bagi mereka yang memiliki uang dan kekuasaan lebih daripada orang lain.

5. Gereja Orang Miskin

Penghayatan Gereja modern dicirikan oleh pengandaian yang di atas dibicarakan sehubungan dengan aspek politis dari proses sekularisasi, yaitu pembelokan dalam hubungan antara individu dan masyarakat. Diantaranya terletak perbatasan antara pendangan tentang bangsa yang tradisional dan liberalitas hak-hak asasi manusia yaitu universal. Di dalam tatanan hukum modern, Gereja merupakan perkumpulan sebagai perserikatan yang didirikan oleh manusia. Merasa bertanggungjawab merupakan spiritualitas yang dominan dalam pembaruan Gereja yang modern dan juga dalam pembangunan Jemaat. Menurut pandangan tradisional, Gereja sudah ada sebelum orang beriman ada atau dapat ada dalam pribadi Yesus Kristus yang terlebih dahulu diberikan kepada kita. Bukan orang berimanlah yang membuat Gereja, melainkan Gereja yang membuat manusia menjadi orang beriman, anak-anak Allah yang dimasukkan dan ditata ke dalam Gereja sebagai tubuh mistik Kristus. Masa kini dan masa depan Gereja, pada akhirnya berada di tangan Allah sedangkan hubungan duniawinya ditangani secara primer oleh mereka yang menurut jabatan apostolis dan imamatnya menghadirkan Kristus. 56 Dari segi tradisi kristiani, berlaku dua premis. Pertama, bahwa Allah mendahului manusia. Kedua, diantara manusia, orang miskin mendahului orang kaya dan bahwa orang lemah mendahului orang kuat. Kedua hukum dasar kasih ini saling berkaitan satu sama lain dalam pengakuan bahwa yang Tersalib adalah Tuhan dunia dan sejarah. Asal mula dan hari depan Gereja berasal dari Allah. Dalam tradisi umat itu, Yesus dari Nazaret pada akhirnya menjadi nabi untuk semua bangsa dan dengan itu dalam Dia terdapat permulaan Gereja. Namun, bersamaan dengan kematian-Nya, oleh Yesus sendiri, pembentukan Gereja secara fundamental digantungkan kepada jawaban yang diberikan oleh manusia kepada-Nya. Gereja menjadi vital di mana hukum dasar ini berlangsung oleh kuasa Roh Kudus. Gereja masih belum merupakan umat Allah dengan cara seperti yang menurut para teolog pembebasan di Dunia Ketiga dimaksudkan dalam kelompok-kelompok basis.

B. Fungsi dan Jabatan