Pengertian Buku Cerita Anak Macam-macam Bentuk Buku Cerita

2.1.3 Buku Cerita Anak

2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Anak

Ashadi dalam Widyamartaya, 1995: 3 mengatakan bahwa cerita adalah ekspresi yang menggunakan kata-kata atas suatu kejadian yang dialami oleh manusia atau makhluk lain yang diperinsankan. Kejadian itu berlangsung pada saat seseorang berinteraksi dengan manusia lain dan alam sekitarnya. Interaksi tersebut akan mengambil bentuk berupa pikiran, perasaan, dan perbuatan seseorang. Hardjana 2006: 2-3 mengungkapkan bahwa cerita anak adalah cerita yang ditujukan untuk anak-anak, dan bukan cerita tentang anak. Dalam buku cerita anak tersebut, yang menjadi tokohnya tidak harus terdiri dari anak-anak, melainkan apa saja atau siapa saja dapat dijadikan tokohpelaku dalam sebuah cerita tersebut. Orang tua, kakek, nenek, pak guru, mahasiswa, anak remaja, binatang, bahkan peri atau makhluk halus boleh menjadi tokoh cerita, yang penting isinya memberikan amanat yang baik, positif dan jalan ceritanya menarik bagi anak-anak. Prinsip-prinsip cerita adalah 1 sebuah cerita harus memikat, merupakan kesatuan, seimbang 2 sebuah cerita diolah dengan tema, jalan cerita, plot, perwatakan, bahasa yang selaras, dan latar yang menarik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa buku cerita anak adalah buku yang berisi cerita dan ditujukan untuk anak dengan bahasa yang mudah dipahami dan jalan ceritanya menarik.

2.1.3.2 Macam-macam Bentuk Buku Cerita

Bentuk buku cerita dapat berupa cerita fiksi dan cerita faktual. Cerita yang bersifat faktual meliputi biografi, otobiografi, kisah perjalananpetualangan, sejarah, esai berita, cerita tentang suatu peristiwa yang khas, cerita tentang membuat atau menghasilkan sesuatu, anekdot dan profil. Cerita faktual mengungkap fakta-fakta kehidupan nyata, menceritakan apa yang sungguh terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya. Cerita fiksi adalah cerita rekaan atau buatan yang diciptakan oleh pengarang, dimana cerita di dalamnya menjadi bermakna karena daya khayal, angan-angan atau fantasi dan kreativitas pengarang. Bercerita dengan pendekatan khayal atau imajinatif dapat lebih menarik tetapi memerlukan kemahiran dan pengalaman. Hardjana, 2006: 4. Menurut Marion van Horne dalam Hardjana, 2006: 32, jenis cerita anak- anak dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Fantasi atau karangan khayal Cerita dalam kelompok ini adalah dongeng, fabel, legenda dan mitos. Dalam cerita ini semuanya benar-benar dongeng khayal yang tidak berdasar atau tidak sesuai dengan kenyataan. b. Realistic fiction Cerita ini adalah fiksi atau cerita khayal tetapi mengandung unsur kenyataan, hampir mirip dengan science fiction, misalnya Flash Gordon. c. Biografi atau riwayat hidup Berisi mengenai orang-orang terkenal yang dibuat menjadi cerita untuk diperkenalkan kepada anak-anak dengan bahasa sederhana dan isinya mudah dimengerti sebagai teladan. d. Folk tales atau cerita rakyat Cerita yang hidup di masyarakat, seperti Joko Kendil, Panji Laras, dan lainnya. e. Religius atau cerita-cerita agama Berisi cerita tentang nabi, orang-orang suci, atau ajaran keagamaan yang diubah dalam bentuk cerita yang menarik, dan memotivasi anak untuk membentuk anak berbudi luhur.

2.1.3.3 Tujuan Buku Cerita Anak