Potensi dan masalah Prosedur Pengembangan

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi uraian tentang penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan. Penjelasan dari hasil penelitian mencakup 2 hal, yaitu 1 menjelaskan prosedur pengembangan, serta 2 mendeskripsikan kualitas prototipe buku cerita anak tentang ruwatan dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan yang peneliti hasilkan. Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian pengembangan ini peneliti lakukan dengan menerapkan prosedur pengembangan menurut Sugiyono. Enam tahap yang digunakan peneliti yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, dan 6 uji coba produk. Berikut penjabaran dari tahap-tahap tersebut.

4.1.1 Prosedur Pengembangan

4.1.1.1 Potensi dan masalah

Di dalam tradisi ruwatan terdapat nilai-nilai yang baik yaitu nilai sosial, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai persatuan sesuai dengan pendidikan karakter kebangsaan yang harus tetap dilestarikan. Selain itu, di dalam tradisi ruwatan terdapat nilai-nilai seperti berdoa, gotong royong, kebersamaan dan mengucap syukur. Ruwatan adalah tradisi ritual Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian atas kesalahan dan dosa manusia yang bisa membawa bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat di dalam hidupnya Herawati 2010: 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ruwatan adalah salah satu upacara tradisional khususnya di wilayah Yogyakarta yang dilakukan sebagai upaya pembebasan diri seseorang dari “sukerta” bahaya, kesialan, pengaruh jahat yang dianggap mengganggu keselamatan hidup seseorang. Ruwatan memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ketuhanan dan nilai sosial. Nilai ketuhanan erat kaitannya dengan membersihkan diri menyucikan diri dari segala malapetaka yang mengancamnya Bratasiswara 2000: 636. Hal tersebut dilakukan dengan cara berdoa pada Tuhan agar terhindar dari marabahaya dan bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat yang mengancamnya. Selain nilai ketuhanan terdapat juga nilai sosial. Nilai sosial erat kaitannya dengan kebersamaan masyarakat Jawa yang tercermin dalam gotong royong untuk menyiapkan segala keperluan dalam pelaksanaan upacara tradisional ruwatan Yana, 2012: 244. Masalah yang peneliti lihat menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat khususnya anak-anak belum mengetahui mengenai tradisi ruwatan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara kepada beberapa orang mulai dari anak-anak hingga orang tua. Selain itu peneliti juga membagikan kuesioner kepada 18 anak kelas IV di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta. Hal inilah yang membuat peneliti sebagai calon guru merasa prihatin sehingga terdorong untuk membuat buku cerita tentang tradisi ruwatan dengan tujuan untuk mengenalkan tradisi Jawa dan membentuk karakter kebangsaan.

4.1.1.2 Pengumpulan Data