Pengumpulan Data Prosedur Pengembangan

Ruwatan adalah salah satu upacara tradisional khususnya di wilayah Yogyakarta yang dilakukan sebagai upaya pembebasan diri seseorang dari “sukerta” bahaya, kesialan, pengaruh jahat yang dianggap mengganggu keselamatan hidup seseorang. Ruwatan memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ketuhanan dan nilai sosial. Nilai ketuhanan erat kaitannya dengan membersihkan diri menyucikan diri dari segala malapetaka yang mengancamnya Bratasiswara 2000: 636. Hal tersebut dilakukan dengan cara berdoa pada Tuhan agar terhindar dari marabahaya dan bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat yang mengancamnya. Selain nilai ketuhanan terdapat juga nilai sosial. Nilai sosial erat kaitannya dengan kebersamaan masyarakat Jawa yang tercermin dalam gotong royong untuk menyiapkan segala keperluan dalam pelaksanaan upacara tradisional ruwatan Yana, 2012: 244. Masalah yang peneliti lihat menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat khususnya anak-anak belum mengetahui mengenai tradisi ruwatan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara kepada beberapa orang mulai dari anak-anak hingga orang tua. Selain itu peneliti juga membagikan kuesioner kepada 18 anak kelas IV di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta. Hal inilah yang membuat peneliti sebagai calon guru merasa prihatin sehingga terdorong untuk membuat buku cerita tentang tradisi ruwatan dengan tujuan untuk mengenalkan tradisi Jawa dan membentuk karakter kebangsaan.

4.1.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang peneliti lakukan untuk memperoleh data selanjutnya ialah membagikan lembar kuesioner. Peneliti menyusun kuesioner analisis kebutuhan anak yang memuat beberapa aspek diantaranya 1 definisi ruwatan, 2 tujuan ruwatan, 3 kegiatan-kegiatan pada saat ruwatan, dan 4 upaya mengenalkan budaya Jawa menggunakan buku cerita bergambar. Kuesioner tersebut kemudian dibagikan kepada 18 anak usia 9-10 tahun di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta pada tanggal 04 Desember 2015. Tabel 8. Data Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Anak Kode Anak No Pernyataan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 1 1 1 1 6 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 5 4 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 6 6 1 1 1 1 1 1 1 7 7 1 1 1 1 4 8 1 1 1 1 1 5 9 1 1 1 1 1 1 1 7 10 1 1 1 1 1 1 1 1 8 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 12 1 1 1 1 1 1 1 1 8 13 1 1 1 3 14 1 1 1 1 4 15 1 1 16 1 1 1 1 1 5 17 18 1 1 Jumlah 3 2 5 9 6 4 2 7 9 9 16 14 17 11 28 50 33 22 11 39 50 50 89 78 Dari hasil kuesioner tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan, yang pertama sebanyak 50 siswa belum paham mengenai kegiatan dan makna dalam tradisi ruwatan. Data tersebut didapat dari penyebaran kuesioner di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta dengan siswa sebanyak 18 anak. Kedua, prototipe ini disusun dalam bentuk buku cerita bergambar tentang tradisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ruwatan karena dari hasil kuesioner tersebut terdapat 89 anak memerlukan buku berisi penjelasan tentang ruwatan, dan ketiga sebanyak 78 anak membutuhkan buku tentang ruwatan dalam bentuk buku cerita bergambar. Rekapitulasi kuesioner analisis kebutuhan anak dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 9. Rekapitulasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Anak Item Pernyataan Jumlah responden Presentase Ya Tidak Ya Tidak 1. Ruwatan adalah tradisi ritual Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian atas kesalahan dan dosa manusia yang bisa membawa bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat di dalam hidupnya. 3 15 17 83 2. Ruwatan adalah salah satu upacara tradisional khususnya di wilayah Yogyakarta yang dilakukan sebagai upaya pembebasan diri seseorang dari “sukerta” bahaya, kesialan, pengaruh jahat yang dianggap mengganggu keselamatan hidup seseorang. 2 16 11 89 3. Tradisi ruwatan bertujuan untuk membebaskan diri dari segala bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat yang mengancamnya. Olah raga: bersih dan sehat 5 13 28 72 4. Ketika seseorang terbebas dari sakit atau bahaya, kesialan, pengaruh jahat, seseorang kembali sehat dan ceria Olah raga: bersih dan sehat 9 9 50 50 5. Dalam menyelenggarakan upacara ruwatan membutuhkan bantuan yang melibatkan banyak oranggotong royong. Olah rasa dan karsa: gotong royong, kebersamaan 6 12 33 67 6. Orang yang akan diruwat melakukan siraman yang disertai pembacaan doa oleh dalang Olah hati: takwa kepada Tuhan 4 14 22 78 7. Orang-orang yang menghadiri upacara ruwatan dapat merefleksikan cerita yang ada dalam pertunjukkan wayang. Olah pikir: berpikir kritis 2 16 11 89 8. Pada saat upacara srah-srahan, potongan rambut diserahkan pada dalang sebagai simbol pembebasan dari bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat. Olah raga: bersih dan sehat 7 11 39 61 9. Orang tua mengucapkan rasa terimakasih kepada dalang karena telah mengruwat anaknya. Olah rasa dan karsa: kebersamaan 9 9 50 50 10. Ketika pertunjukan wayang selesai secara bersama-sama menikmati hidangan yang telah disediakan oleh pihak keluarga. Olah rasa dan karsa: kebersamaan 9 9 50 50 11. Saya memerlukan buku yang berisi penjelasan tentang ruwatan. 16 2 89 11 12. Buku tentang ruwatan sebaiknya berupa buku cerita bergambar. 14 4 78 22 Peneliti memilih item nomor 2.11. dan 12 untuk menunjukkan bahwa penelitian ini relevan untuk diteliti. Data tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan dan membuat buku cerita anak tentang tradisi ruwatan. Buku cerita tersebut dapat dijadikan sebagai panduan supaya anak-anak di Jawa memahami tradisi ruwatan.

4.1.1.3 Desain produk