Pendidikan Karakter Kebangsaan Pendidikan Karakter Kebangsaan

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter kebangsaan akan menentukan perilaku berbangsa dan bernegara berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen terhadap NKRI.

2.1.2.3 Pendidikan Karakter Kebangsaan

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya Megawangi, 2004: 95. Zubaedi dalam Kurniawan, 2013: 30 pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang merupakan program pengajaran yang bertujuan mengembangkan watak dan tabiat peserta didik dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan ranah afektif perasaansikap, ranah kognitif berpikir rasional, dan ranah skill keterampilan, terampil dalam mengolah data, mengemukakan pendapat, dan kerja sama. Wibowo dalam Kurniawan, 2013: 31 mendefinisikan pendidikan karakter sebagai pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter- karakter luhur kepada anak didik sehingga mereka memiliki karakter luhur tersebut, menerapkan dalam kehidupannya, baik dalam keluarga, maupun sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik–buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari Hariyanto, 2011: 45. Pendidikan karakter kebangsaan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan atau kelompok yang khas– baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa Pemerintah Republik Indonesia, 2010: 28. Nilai-nilai karakter kebangsaan yang terkait dengan tradisi ruwatan diantarannya 1 olah hati yang meliputi bertakwa dan berdoa kepada Tuhan yang ditunjukkan ketika seseorang yang akan diruwat bersujud di hadapan kedua orangtuanya untuk meminta restu dan ketika dalang membaca doa agar acara dapat berjalan dengan lancar, 2 olah pikir meliputi berpikir kritis dan rasa ingin tahu yang ditunjukkan ketika seseorang yang diruwat bertanya tentang ruwatan, 3 olah raga meliputi bersih dan sehat yang ditunjukkan ketika seseorang yang telah selesai diruwat berati orang tersebut telah terbebas dari marabahaya, 4 olah rasa dan karsa meliputi kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan ketika mempersiapkan acara, menonton pertunjukkan wayang, makan bersama, dan malam tirakatan. Hal tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk membuat kisi-kisi pra penelitian.

2.1.3 Buku Cerita Anak