Validitas Konstruksi Tes Hasil Belajar

a. Validitas

Widoyoko 2014: 139, menjelaskan bahwa validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Suatu tes atau instrumen dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur hasil belajar yang hendak diukur. Surapranata 2004: 50, mengemukakan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang harus diukur. Sulistyorini 2009: 162, menjelaskan bahwa validitas berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut benar- benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut benar-benar dapat memberikan keterangan atau gambaran tentang apa yang diinginkan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut dapat melakukan fungsi ukurnya sesuai dengan apa yang seharusnya diukur. Widoyoko 2014: 172, memaparkan bahwa instrumen validitas dibedakan menjadi lima yaitu 1 Validitas Isi, 2 Validitas Konstruk, 3 Validitas Butir, 4 Validitas Kesejajaran, dan 5 Validitas Prediksi. 1 Validitas Isi Content Validity Instrumen yang harus mempunyai validitas isi content validity adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hasil belajar. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Untuk menguji validitas isi instrumen tes dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Validitas isi ini berkaitan dengan pertanyaan “sejauh mana butir soal mencakup keseluruhan indikator kompetensi yang dikembangkan dan materi atau bahan yang ingin diukur”. 2 Validitas Konstruk Construct Validity Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat para ahli expert judgement . Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli akan memberikan keputusan apakah instrumen yang dibuat tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. 3 Validitas Butir Item Validity Setelah pengujian konstruk dari ahli kemudian dilanjutkan dengan uji coba lapangan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui validitas butir instrumen. Ada kemungkinan secara konstruk teoritis instrumen tersebut sudah valid karena sudah disusun berdasarkan teori konsep variabel yang akan diukur, dilanjutkan dengan perumusan definisi operasional, indikator, dan penyusunan butir-butir soal, namun setelah diuji cobakan ada yang tidak valid sehingga mengurangi validitas instrumen secara keseluruhan. 4 Validitas Kesejajaran Concurrent Validity Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas kesejajaran concurrent validity apabila hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada. Kriteria yang sudah ada dapat berupa instrumen lain yang mengukur hal sama tetapi sudah diakui validitasnya misalnya dengan tes terstandar yang telah teruji validitasnya digunakan sebagai kriteria uji validitas instrumen tes sejenis. 5 Validitas Prediksi Predictive Validity Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas prediksi predictive validity atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang mengenai hal sama. Validitas prediktif diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI apabila pengambilan skor kriteria tidak bersamaan dengan pengambilan skor tes. Setelah subjek dikenai tes yang akan dicari validitas prediktifnya, lalu diberikan tenggang waktu tertentu sebelum skor kriteria diambil dari subjek yang sama. Validitas prediktif ini biasanya digunakan untuk menguji validitas instrumen bentuk tes.

b. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 225

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 303

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 4 187

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 1 223

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 13 301

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267