Matematika Taksonomi Bloom Kajian Pustaka

peserta tes tentang kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Untuk keperluan penafsiran tersebut diperlukan acuan penilaian kriteria, karena tujuan diadakan tes adalah untuk mengetahui konsep-konsep mana yang lemah dan apa penyebabnya.

4. Matematika

Ruseffendi dalam Heruman, 2007:1, mengemukakan bahwa matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak terdefinisikan, ke unsur yang didefinisikan. Jhonsson dan Myklebust dalam Mulyono, 1999: 252, menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah memudahkan berfikir. Lerner dalam Mulyono, 1999: 252, mengemukakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Kline dalam Mulyono, 1999: 252, menyatakan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis dari ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif. Dari pendapat beberapa para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hari, yang merupakan bahasa simbolis dan universal yang memungkinkan manusia berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas dengan menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif.

5. Kompetensi Dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

Operasi Hitung, KPK dan FPB a. Kompetensi Dasar Kusaeri 2014: 40, mengemukakan bahwa kompetensi dasar merupakan tujuan pembelajaran yang memiliki cakupan luas. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 2006: 37, mengemukakan bahwa kompetensi merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Mulyasa 2004: 37-38, kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar merupakan suatu bentuk perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terangkum dalam sebuah indikator untuk mencapai kompetensi yang dicapai pada mata pelajaran tertentu.

b. Operasi Hitung

Wahyuni dan Sudrajat 2003: 35, mengemukakan bahwa operasi hitung dalam matematika dapat dibedakan menjadi empat operasi hitung dasar yaitu: 1 Penjumlahan, yaitu operasi hitung untuk memperoleh dua bilangan bulat atau lebih; 2 Pengurangan, yaitu operasi hitung untuk memperoleh selisih dari dua bilangan atau lebih; 3 Perkalian, yaitu penjumlahan berulang dengan penjumlahan tetap; dan 4 Pembagian, yaitu pengurangan berulang dengan pengurangan tetap. Salim 2002: 532 menjelaskan bahwa hitung merupakan membilang menjumlahkan, mengalikan, mengurangi, membagi, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa operasi hitung adalah tindakan yang dilakukan dengan cara menjumlahkan, mengalikan, mengurangi, membagi, dan sebagainya.

c. KPK dan FPB

Pujiati 2011: 51, menjelaskan bahwa kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan adalah kelipatan persekutuan dari bilangan- bilangan tersebut yang nilainya paling kecil. Aksin 2008: 16, mengemukakan bahwa kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan adalah bilangan terkecil yang habis dibagi kedua bilangan tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kelipatan persekutuan terkecil adalah bilangan yang memiliki nilai terkecil yang habis dibagi bilangan tersebut. Pujiati 2011: 26, menjelaskan bahwa faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan adalah faktor persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling besar. Aksin 2008: 15, mengemukakan bahwa faktor persekutuan terbesar yang habis membagi kedua bilangan tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor persekutuan terbesar adalah bilangan yang memiliki nilai terbesar yang habis membagi bilangan tersebut.

6. Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom ini akan membahas mengenai taksonomi bloom yang sudah direvisi. Taksonomi Bloom revisi ini mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan mempunyai empat kategori yaitu faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Pada dimensi proses kognitif berisi enam kategori yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Anderson dan Krathwohl dalam Suwarto, 2012: 18-30 mengemukakan bahwa tingkatan taksonomi bloom terdapat beberapa tingkatan diantaranya sebagai berikut: a. Mengingat Mengingat merupakan terjadinya aktivitas menarik kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang seorang siswa. Proses kognitif yang berkaitan dengan proses mengingat adalah menyadari dan mengingat kembali misalnya adalah menyebutkan, mengidentifikasi, dan menunjukkan. b. Memahami Seorang siswa dikatakan mampu memahami jika siswa tersebut dapat menarik makna dari suatu pesan-pesan atau petunjuk-petunjuk dalam soal yang dihadapinya. Para siswa dapat memahami sesuatu hal jika mereka menghubungkan pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari dengan pengetahuan yang sebelumnya telah mereka miliki. Proses-proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklarifikasi, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. c. Menerapkan Dalam proses kognitif ini meliputi penggunaan prosedur atau cara kerja tertentu untuk mengerjakan suatu latihan atau menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu proses menerapkan ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan prosedural. Dalam tahap menerapkan ini terdiri dari dua proses kognitif, yaitu 1 proses melaksanakan, yaitu apabila tugas yang diberikan berupa sebuah latihan, dan 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI proses mengimplementasikan, apabila tugas yang diberikan dalam bentuk suatu persoalan. Proses-proses kognitif dalam kategori menerapkan meliputi menentukan, menerapkan, dan mengaitkan. d. Menganalisis Dalam tahap menganalisis adalah usaha mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan materi secara keseluruhan. Tahap menganalisis mencakup proses-proses membedakan, proses mengorganisasi, dan proses menghubungkan. e. Mengevaluasi Dalam tahapan mengevaluasi diartikan sebagai tindakan membuat suatu penilaian yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan dalam mengevaluasi adalah kualitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria tersebut dapat ditentukan sendiri oleh para siswa atau para guru. Standar yang bisa digunakan bisa berupa standar kualitatif maupun standar kuantitatif. Standar- standar tersebut kemudian diterapkan pada kriteria-kriteria yang dipilih. Tahap mengevaluasi mencakup sejumlah proses kognitif, yaitu memeriksa dan mengkritik. Proses memeriksa merupakan proses membuat penilaian terhadap suatu konsistensi internal dari suatu hal, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sementara proses mengkritik merupakan proses membuat penilaian yang didasarkan pada kriteria-kriteria eksternal. f. Mencipta Dalam tahapan mencipta adalah proses mengumpulkan sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuan yang koheren dan fungsional. Tujuan-tujuan pengajaran pelajaran yang termasuk ke dalam kategori menciptakan adalah mengajarkan pada para siswa agar mampu menemukan sintesis yang baru dari materi yang tersedia sehingga menghasilkan keseluruhan yang baru entah dalam mengarang, menggambar, membuat patung. Mencipta berisi tiga ranah kognitif yaitu: merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

B. Penelitian Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian relevan yang mendukung penelitian ini. Ketiga penelitian tersebut adalah: Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “ Pengembangan Tes Matematika Berbasis SKKD dengan Teknik Concurent Pada Siswa Kelas VI Di SD Negeri Se-Kecamatan Gianyar ” yang dilakukan oleh Putri, dkk 2013. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan tes matematika berbasis SKKD dengan teknik concurrent . Sampel penelitian 689 orang yang diambil dengan random sampling. Desain Penelitian untuk pengumpulan data prestasi belajar matematika digunakan tes prestasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 225

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 303

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 4 187

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 1 223

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 13 301

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267