Propilen glikol digunakan sebagai humektan, pengawet, disinfektan, pelarut, co solvent, dan agen penstabil. Penggunaan propilen glikol sebagai
humektan pada sediaan topical sebanyak 15 Weller, 2009.
8. Metil paraben
Gambar 10. Struktur molekul metil paraben Haley, 2009
Metil paraben gambar 10 merupakan pengawet berbentuk padat, Kristal tidak berwarna dan tidak berbau. Metil paraben termasuk dalam
antimikroba spectrum luas tetapi lebih efektif terhadap khamir atau kapang. Aktivitas antimikroba metil paraben berada dalam rentang pH 4-8. Semakin
tinggi pH sistem, maka aktivitas antimikroba semakin turun Haley, 2009.
F. Uji Iritasi
Salah satu alternatif uji iritasi pada kulit adalah uji HET-CAM Hen’s
Egg Test on ChorioAllontoic Membrane . Uji HET-CAM merupakan suatu
metode alternatif untuk mengukur iritasi pada mata. Namun metode ini dapat digunakan untuk uji iritasi pada kulit Cazedey, Calvalho, Fiorentino, Gremiao,
and Salgado, 2009.
CAM merupakan membran pernapasan, terdapat banyak pembuluh darah yang membantu ayam berkembang selama di dalam telur. Perubahan secara
visual terhadap CAM dilakukan untuk menentukan tingkat iritasi yang terjadi. Perubahan yang diamati yaitu terjadinya lisis, pendarahan, dan denaturasi protein
Cazedey et al., 2009. Nilai iritasi dihitung menggunakan persamaan 2
NI =
{[ ]} {[
]} {[ ]} …...
2
Keterangan : Waktu pendarahan : waktu mulai terjadinya pendarahan detik
Waktu lisis : waktu mulai terjadinya lisis detik
Waktu denaturasi : waktu mulai terjadinya koagulasidetik
Tabel IV. Nilai iritasi dan tingkat iritasi
Nilai iritasi Tingkat iritasi
– 0,9 Noniritant
1 – 4,9
Iritasi ringan 5
– 8,9 atau 5 – 9,9 Iritasi sedang
9 – 21 atau 10 – 21
Iritasi berat
Cazedey et al., 2009
G. Landasan teori
Nyamuk A. aegypti merupakan vektor utama penyakit demam berdarah dengue. Salah satu pencegahan demam berdarah dengue ialah penggunaan
repelan. Bahan alam yang sering digunakan sebagai repelan ialah minyak atsiri. Minyak nilam, minyak atsiri dari tanaman nilam, memiliki aktivitas repelan
terhadap nyamuk A. aegypti Trotongkit, 2005. Patchouli alcohol merupakan komponen utama dari minyak nilam memiliki aktivitas repelan terhadap nyamuk
A. aegypti. Minyak nilam memiliki sifat yang mudah menguap oleh karena itu
cocok diformulasikan ke dalam bentuk sediaan lotion. Selain itu lotion tidak
meninggalkan efek berminyak setelah digunakan, memberikan efek halus, dan lembut.
Penelitian Sheikh et al. 2005 menunjukkan sifat dan stabilitas fisik emulsi dipengaruhi oleh agen pengemulsi, Tween 80 dan Span 80. Tween 80
merupakan agen pengemulsi ester oleat turunan dari sorbitan ester yang bersifat hidrofilik. Tween 80 digunakan untuk membuat emulsi tipe MA Zhang, 2009.
Span 80 merupakan agen pengemulsi golongan sorbitan ester yang bersifat lipofilik. Apabila Span 80 digunakan secara tunggal dalam pembentukkan emulsi,
maka akan terbentuk emulsi tipe AM namun bila dikombinasikan dengan agen pengemulsi polisorbat dengan komposisi tertentu mampu membentuk emulsi tipe
MA Zhang, 2009. Jumlah agen pengemulsi yang digunakan dapat mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas fisik emulsi. Kombinasi Tween 80 dan
Span 80 mampu membentuk lotion dengan sifat fisik yang baik dan stabil. Sifat dan stabilitas fisik yang dikaji meliputi organoleptis, viskositas, daya sebar,
ukuran droplet, dan pH. Komposisi Tween 80 dan Span 80 optimum yang digunakan sebagai agen pengemulsi pada lotion minyak nilam diperoleh dengan
menggunakan metode desain faktorial.
H. Hipotesis