Formulasi lotion minyak nilam Penentuan tipe lotion Uji stabilitas

detektor diatur pada suhu 250 o C dengan kecepatan alir yang memberikan resolusi optimum. Suhu injector diatu pada 200 o C. Sampel minyak nilam dsuntikkan ke dalam kolom sebanyak 0,5 µL. Kadar patchouli alcohol diukur dengan membandingkan luas puncak patchouli alcohol dengan luas puncak keseluruhan komponen.

2. Formulasi lotion minyak nilam

Formula yang digunakan dalam pembuatan lotion minyak nilam dapat dilihat pada Tabel V. Tabel V. Formula lotion minyak nilam Bahan Formula AB A B I Setil alkohol g 5 5 5 5 Minyak nilam g 1 1 1 1 Span 80 g 9 9 5 5 Tween 80 g 10 6 10 6 Gom Arab g 6 6 6 6 Propilen glikol g 10 10 10 10 Carbopol 940 g 0,2 0,2 0,2 0,2 Metil paraben g 0,2 0,2 0,2 0,2 TEA mL 1 1 1 1 Akuades 65 mL 65 mL 65 mL 65 mL Pembuatan Lotion Minyak Nilam sebagai berikut : Carbopol 940 dikembangkan menggunakan air sebanyak 25 mL selama 24 jam. Setil alkohol dan Span 80 dipanaskan pada suhu 60 o C, diaduk hingga homogen fase A. Propilen glikol, Tween 80, dan metil paraben dipanaskan pada suhu 60 o C, diaduk hingga homogen fase B. Akuades sebanyak 20 mL dan gum arab dipanaskan pada suhu 60 o C fase C. Akuades dipanaskan hingga suhu 60 o C. Fase A dan fase B dicampur dengan menggunakan mortar panas dan mixer hingga homogen fase I selama 1 menit Masukkan fase C ke dalam fase I dan aduk hingga homogen fase II selama 2 menit. Akuades dimasukkan sebanyak 20 mL ke dalam fase II dan aduk rata selama 1 menit. fase II didinginkan. Carbopol 940 yang sudah dikembangkan, dimasukkan ke dalam fase II aduk hingga homogen fase III selama 4 menit. Minyak nilam dicampurkan ke dalam campuran fase III hingga homogen selama 2 menit. TEA ditambahkan ke dalam lotion hingga pH lotion mencapai 6.

3. Penentuan tipe lotion

Lotion diteteskan ke dalam air, apabila lotion menyebar dan tercampur dengan air maka fase air merupakan fase eksternal. Lotion diteteskan ke dalam minyak, apabila lotion tidak menyebar dan tercampur dengan air maka fase air merupakan fase eksternal.

4. Uji stabilitas

a. Pengujian daya sebar dan pergeseran daya sebar Seberat 1 g lotion diletakkan di tengah kaca bundar dan ditutup dengan kaca penutup yang sudah ditimbang. Beban seberat 125 g diletakkan di atas kaca penutup dan didiamkan selama 1 menit dan catat diameter penyebaran yang terbentuk. Pengujian dilakukan pada hari ke-2, 9, 16, 23, dan 30 setelah pembuatan. b. Pengujian viskositas dan pergesaran viskositas Formula AB, A, B, dan I diukur viskositas menggunakan viscometer VT 04. Lotion dimasukkan ke dalam wadah kemudian portable viscometer dipasang. Angka yang ditunjukkan pada jarum dicatat. Pengujian dilakukan pada hari ke-2, 9, 16, 23, dan 30 setelah pembuatan. c. Pengujian ukuran droplet dan pergeseran ukuran droplet Sebanyak 500 partikel droplet masing masing formula diukur ukuran droplet dengan menggunakan mikroskop yang sudah dikalibrasi dengan perbesara. Hasil yang didapat berupa ukuran droplet dengan satuan µm. Pengujian dilakukan pada hari ke-2, 9, 16, 23, dan 30 setelah pembuatan. d. Pengujian pH dan pergeseran pH Formula AB, A, B, dan I diukur nilai pH dengan menggunakan kertas indikator pH pada hari ke-2, 9, 16, 23, dan 30 setelah pembuatan. e. Freeze-thaw cycle Masing masing formula disimpan pada suhu -20 o C selama 24 jam lalu disimpan pada suhu 25 o C selama 24 jam. Penyimpanan dilakukan sebanyak 5 siklus dan setiap akhir siklus dilakukan pengamatan oganoleptis, pengujian pH, ukuran droplet, viskositas, dan daya sebar Thanasukarn, Pngsawatmanit, and McClements, 2004.

5. Uji iritasi