C. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah minyak nilam, Tween 80 kualitas farmasetis, Span 80 kualitas farmasetis, setil alkohol
kualitas farmasetis, Carbopol 940 kualitas farmasetis, propilen glikol kualitas farmasetis, metil paraben kualitas farmasetis, gom arab kualitas farmasetis,
TEA kualitas farmasetis, akuades, dan nyamuk Aedes aegypti betina.
D. Alat Penelitian
Alat-alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah, mortar, mixer
Miyako, glasswares Pyrex-Germany, cawan porselen, water bath, neraca analatik, horizontal double plate, viscometer seri VT 04 Riot Japan,
mikroskop, sangkar nyamuk ukuran 30x20 cm, dan kertas indikator pH Merck Germany
E. Tata Cara Penelitian
1. Standarisasi minyak nilam
a. Penentuan bobot jenis Piknometer dicuci dan dibersihkan kemudian dibilas dengan etanol dan
dietil eter secara berturut-turut. Bagian dalam piknometer dikeringkan dengan aliran udara kering. Piknometer didiamkan selama 30 menit di
dalam lemari timbang kemudian ditimbang. Air dimasukkan ke dalam piknometer yang sudah ditimbang secara perlahan agar tidak ada
gelembung udara yang terbentuk. Piknometer dicelupkan ke dalam penangas air pada suhu 25
o
C ± 0,2 selama 30 menit. Bagian luar
piknometer dikeringkan dan ditutup. Piknometer didiamkan selama 30 menit di dalam lemari timbang kemudian ditimbang. Piknometer
dikosongkan, dibilas dengan etanol dan dietil eter secara berurutan dan dikeringkan dengan aliran udara kering. Piknometer diisi dengan sampel
minyak nilam secara perlahan agar tidak ada gelembung udara yang terbentuk. . Piknometer dicelupkan ke dalam penangas air pada suhu 25
o
C ± 0,2 selama 30 menit. Bagian luar piknometer dikeringkan dan ditutup. Piknometer didiamkan selama 30 menit di dalam lemari timbang
kemudian ditimbang. b. Penentuan indeks bias
Suhu refraktometer diatur dengan cara mengalirkan air melalui refraktometer. Suhu harus dijaga dengan toleransi ± 0,2. Sebelum minyak
ditaruh di dalam alat, suhu minyak harus sama dengan suhu percobaan. Pembacaan indeks bias dilakukan apabila suhu sudah stabil.
c. Penentuan putaran optik Sumber cahaya dinyalakan dan tunggu hingga kilauan penuh. Tabung
polarimeter diisi dengan minyak nilam. Tabung polarimeteri diletakkan di dalam alat dan putaran optik dekstro + atau levo - dibaca
menggunakan skala yang ada pada alat. d. Penetuan kadar patchouli alcohol
Pemicahan patchouli alcohol diukur dengan menggunakan kromatografi gas. Suhu oven pada bagian awal sebesar 100
o
C dan suhu bagian akhir sebesar 220
o
C dengan kecepatan kenaikan suhu 5
o
Cmenit. Suhu
detektor diatur pada suhu 250
o
C dengan kecepatan alir yang memberikan resolusi optimum. Suhu injector diatu pada 200
o
C. Sampel minyak nilam dsuntikkan ke dalam kolom sebanyak 0,5 µL. Kadar
patchouli alcohol diukur dengan membandingkan luas puncak patchouli
alcohol dengan luas puncak keseluruhan komponen.
2. Formulasi lotion minyak nilam