Analisa Cluster Analisa Diskriminan

apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun. 4 Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut. 5 Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25 dan lower 25 dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan id.wikipedia.orgwikiSkala_Likert.

2.6 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap data tersebut, yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Beberapa analisa yang akan digunakan adalah :

2.6.1 Analisa Cluster

Tujuan utama Analisis Cluster adalah mengelompokkan obyek-obyek berdasarkan kesamaan karakteristik di antara obyek-obyek tersebut. Obyek bisa berupa produk barang dan jasa, benda tumbuhan atau lainnya serta orang responden, konsumen atau yang lain. Obyek tersebut akan diklasifikasikan kedalam satu atau lebih klaster kelompok sehingga obyek-obyek yang berada dalam satu klaster akan mempunyai kemiripan satu dengan yang lain. Singgih Santoso, 2002:47 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Analisa cluster dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Hierarchical Cluster dan K-Means Cluster. Pengelompokkan klaster secara hierarki didasari konsep ‘treelike structure’ yang dimulai dengan menggabungkan 2 obyek yang paling mirip kemudian obyek tersebut akan bergabung lagi dengan 1 atau lebih obyek yang paling mirip lainnya, sehingga ada semacam hierarki urutan yang terbentuk dan biasa dianalogikan seperti pohon treelike yang dimulai dari akar, batang, dahan, daun dan seterusnya, yang bercabang-cabang. Sedangkan pada K-Means Cluster dilakukan dengan memproses semua obyek secara sekaligus dan dimulai dengan penetuan jumlah klaster terlebih dahulu, misal ditentukan akan ada 2 klaster, 3 klaster atau angka lainnya. Perbedaan antara Hierarchical dan K-Means adalah pada tipe hierarki digunakan untuk jumlah sampel data yang relatif sedikit sedang untuk data yang banyak diatas 200 sampel dapat digunakan K- Means.

2.6.2 Analisa Diskriminan

Analisa Diskriminan memiliki tujuan untuk mengelompokkan setiap obyek kedalam dua atau lebih kelompok berdasar pada kriteria sejumlah variabel bebas. Pengelompokkan ini sifatnya Mutually Exclusive, yang artinya jika obyek X sudah masuk kelompok 1, maka ia tidak mungkin dapat menjadi anggota kelompok 2. Analisis kemudian dapat dikembangkan pada variabel mana saja yang membuat kelompok 1 berbeda dengan kelompok 2, berapa prosentase yang masuk dalam kelompok 1 maupun kelompok 2 dan seterusnya. Singgih Santoso, 2002: 210. Oleh karena ada sejumlah variabel independen, maka akan terdapat satu variabel dependen tergantung. Ciri khusus dari analisa diskriminan adalah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. data variabel dependen yang harus berupa data kategori nominal sedangkan data variabel independen justru berupa data non kategori.

2.6.3 Analisa Tabulasi Silang

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

ANALISIS KUALITAS LAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SIDOARJO SKRIPSI

0 2 17