Analisa Cluster Data Harapan

4.7 Pengolahan Data Kuesioner

Pada pengolahan data segmentasi, pelanggan akan dikelompokkan sesuai dengan tingkat harapannya dengan menggunakan analisis cluster dan kemudian akan dilakukan analisa diskriminan untuk mengetahui prosentase tingkat kebenaran dari pengelompokkan yang dilakukan dengan menggunakan analisis cluster, setelah itu dilakukan analisis tabulasi silang untuk melihat dan mengetahui adanya ketergantungan atau hubungan antara cluster yang terbentuk dengan identifikasi pelanggan. Pengolahan data persepsi dan harapan pelanggan dimulai dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Pengolahan dengan metode Servqual dilakukan dengan menghitung nilai gap antara data persepsi dan data harapan pelanggan. Pengolahan data untuk menentukan bobot pada setiap variabel atau kriteria penelitian digunakan dengan metode Analityc Hierarchy Process Expert Choice. Pada penentuan bobot ini didahului dengan melakukan uji konsistensi untuk melihat konsistensi dari bobot yang diberikan oleh responden, setelah dinyatakan konsisten maka dapat ditentukan bobot dari tiap variabel. Hasil perhitungan gap antara data persepsi dan data harapan akan dikalikan dengan bobot sehingga diperoleh nilai Servqual terbobot dari masing- masing kriteria. Perhitungan tersebut akan membantu untuk menentukan kriteria mana yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan kualitas layanannya.

4.7.1 Analisa Cluster Data Harapan

Analisis cluster bertujuan untuk mengelompokkan pelanggan berdasarkan perbedaan kriteria tingkat harapannya secara sekaligus yang kemudian akan digunakan untuk analisis diskriminan. Analisis cluster ini ada 2 macam yaitu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hierarchical Cluster dan K-Means Cluster atau dikenal juga dengan Quick Cluster. Perbedaan antara Hierarchical Cluster dan K-Means Cluster adalah pada hirarki pengelompokkan dilakukan berdasarkan tingkat kesamaan obyek yang paling dekat yang secara logika nantinya hanya akan terbentuk sebuah cluster sedangkan K-Means Cluste pengelompokkan dilakukan berdasarkan perbedaan tingkat harapan dan jumlah cluster harus ditentukan terlebih dahulu. Pada penelitian ini akan digunakan K-Means Cluster untuk menentukan satu persatu cluster yang diinginkan. Pada analisis ini akan dilakukan dengan jumlah cluster sebanyak 2 dan 3 cluster. Salah satu contoh hasil analisis cluster untuk 2 cluster adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Analisis Cluster dan Initial Cluster Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari tabel diatas terlihat bahwa responden terbanyak ada di cluster 1 dan sisa responden ada di cluster 2 dengan tidak ada variabel yang hilang missing. Dengan demikian semua kasus responden sejumlah 90 orang secara lengkap terpeta pada kedua cluster. Pada cluster 1 terdapat 55 pelanggan dan pada cluster 2 terdapat 35 pelanggan. Output inisial cluster merupakan tampilan pertama proses clustering data sebelum dilakukan iterasi, oleh karena itu nanti akan dihasilkan proses clustering setelah dilakukan iterasi yang justru akan menjadi hasil akhir cluster. Proses iterasi adalah suatu proses dimana cluster yang sebelumnya yang tertera pada inisial cluster akan coba diubah-ubah sehingga menjadi lebih tepat dalam mengelompokkan 90 responden tersebut. Untuk output lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran C.

4.7.2 Analisa Diskriminan Data Harapan

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

ANALISIS KUALITAS LAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SIDOARJO SKRIPSI

0 2 17