Pengenalan Pada Daftar Pertanyaan Kepuasan Pelanggan Penilaian Butir-Butir Kepuasan Pelanggan

2.2.3.3 Pengenalan Pada Daftar Pertanyaan Kepuasan Pelanggan

Menurut Supranto 1997 langkah berikutnya adalah menulis pengenalan introduksi daftar pertanyaan kepuasan pelanggan. Pengenalan ini harus singkat dan harus menjelaskan maksud daftar pertanyaan serta instruksi petunjuk cara mengisi daftar pertanyaan. Pengenalan introduksi harus menjelaskan bagaimana menjawab butir- butir kepuasan dan menerangkan cara menggunakan skala memilih angka yang sesuai. Penting sekali untuk diperhatikan bahwa instruksi harus sesuai dengan tipe format jawaban dalam daftar pertanyaan. Apabila digunakan kontinuum setuju dan tidak setuju sebagai format jawaban, instruksi hanya menanyakan responden untuk menunjukkan seberapa jauh mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan dalam daftar pertanyaan, sebaliknya kalau digunakan kontinuum puas-tidak puas sebagai format jawaban, instruksi juga harus menanyakan responden seberapa jauh mereka merasa puas.

2.2.3.4 Penilaian Butir-Butir Kepuasan Pelanggan

Langkah ke empat didalam proses pembuatan daftar pertanyaan memerlukan pemilihan penyelesaian butir-butir yang akan dipergunakan dalam daftar pertanyaan bentuk final. Pemlihan butir-butir ini dianggap penting kalau teknik insiden kritis critical incident technique menghasilkan banyak sekali butir-butir kepuasan. Sebagai contoh kalau teknik insiden kritis menghasilkan kualitas berdimensi 4 masing-masing terdiri dari 10 butir menjadi sangat tidak praktis untuk menggunakan semuanya, sebab sulit sekali bagi pelanggan sebagai responden untuk menjawab 40 pertanyaan. Maka dari itu dalam situasi seperti ini kita harus memilih butir-butir terbaik aslinya untuk mendapatkan sedikit jumlah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pertanyaan, akan tetapi masih tetap efektif untuk menggambarkan tingkat kepuasan para pelanggan. Apabila rasio perbandingan antara butir-butir kepuasan dengan dimensi mutu cukup kecil, pemilihan butir-butir tidak diperlukan lagi. Tidak memasukkan butir kepuasan dari jumlah yang memang sudah kecil akan berakibat diperolehnya suatu daftar pertanyaan kepuasan pelanggan yang keandalannya rendah low reliability.

2.3 Kualitas Layanan

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

ANALISIS KUALITAS LAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SIDOARJO SKRIPSI

0 2 17