Sampel Probabilitas Penarikan Sampel

2.4 Penarikan Sampel

Menurut Sudjana 1996 penarikan sampel dapat didefinisikan sebagai suatu usaha pengambilan data statistik dari anggota populasi. Berbagai alasan dilakukannya penarikan sampel adalah ukuran populasi yang terlalu besar sehingga dengan penarikan lebih sederhana untuk menghemat biaya, waktu, menghindari percobaan yang bersifat merusak untuk meningkatkan ketelitian. Berdasarkan jenis sampel yang diambil, metode penarikan sampel dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : - Penarikan sampel probabilitas - Penarikan sampel non probabilitas

2.4.1 Sampel Probabilitas

Pada penarikan sampel probabilitas setiap populasi memiliki peluang sendiri-sendiri untuk terpilih menjadi sampel. Jenis penarikan sampel probabilitas ini sangat sesuai apabila populasi yang diamati bersifat homogen. Yang dimaksud dengan homogen adalah serupa secara kuantitatif. Macam-macam probabilitas disini antara lain : a. Pengambilan sampel acak sederhana Pengambilan sampel acak pada metode sampel acak sederhana dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Apabila besar populasi adalah P sedangkan unsur dalam sampel sample size adalah p, besar kesempatan bagi tiap satuan elementer untuk dapat dipilih dalam sampel adalah Pp. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Pengambilan sampel sistimatis Pengambilan sampel sistimatis adalah metode pengambilan sampel dimana hanya unsur pertama saja dari sampel yang dipilih secara acak, sedangkan unsur- unsur yang selanjutnya dipilih secara sistimatis menurut pola tertentu. c. Pengambilan sampel acak distratifikasi Pada pengambilan sampel ini penarikan sampel dilakukan dengan membagi- bagi populasi yang diteliti ke dalam strata-strata yang seragam dan dari setiap strata dilakukan pengambilan sampel secara acaks d. Pengambilan sampel gugus sederhana Pada pengambilan sampel ini populasi digolongkan dalam gugus-gugus yang disebut “cluster” dan dari cluster ini akan dilakukan pengambilan sampel. Jumlah gugus yang diambil harus acak, kemudian unsur-unsur penelitian dalam gugus tersebut harus diteliti semua. e. Pengambilan sampel gugus bertahap Pada pengambilan sampel ini populasi dibagi-bagi dalam gugus-gugus yang merupakan satuan dimana sampel akan diambil. Pengambilan sampel dilakukan melewati tahap-tahap tertentu. Pada aplikasi populasi dibagi dalam gugus tingkat pertama, kemudian dari gugus tingkat pertama ini dibagi dalam gugus-gugus tingkat ke 2 dan dari gugus tingkat kedua ini kemudian masih dibagi dalam gugus-gugus tingkat selanjutnya Sudjana 1996.

2.4.2 Sampel Non Probabilitas

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

ANALISIS KUALITAS LAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SIDOARJO SKRIPSI

0 2 17