43 Observasi  adalah  suatu  proses  pengamatan  dan  pencatatan  secara
sistematis, logis, dan objektif mengenai suatu kejadian untuk mencapai tujuan tertentu  Arifin,  2009:153.  Tujuan  observasi  adalah  untuk  mengumpulkan
informasi  dan  data  untuk  mengukur  perilaku  yang  terjadi  di  kelas.  Hal tersebut didukung oleh pendapat Sudjana 2009:84 bahwa melalui observasi
dapat  diketahui  langsung  perilaku  siswa,  kegiatan  yang  dilakukan,  tingkat partisipasi,  proses  kegiatan  yang  dilakukan,  dan  kemampuan  dalam  suatu
kegiatan. Observasi  yang  dilakukan  oleh  peneliti  adalah  observasi  terstruktur.
Langkah-langkah  yang  dilakukan  dalam  penyusunan  lembar  observasi menurut Arifin 2009:156 sebagai berikut: 1 merumuskan tujuan observasi;
2  membuat  kisi-kisi  observasi;  3  menyusun  pedoman  observasi;  4 menyusun  aspek-aspek  yang  akan  diobservasi.  Observasi  dilakukan  oleh
observer  yaitu  teman  dan  guru  kelas  karena  peneliti  bertindak  sebagai  guru dalam penelitian ini.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian  ini  memiliki  dua  variabel  yaitu  keaktifan  dan  keterampilan eksperimen.  Keduanya  menggunakan  pengamatan  yang  dilakukan  pada  saat
kegiatan  pembelajaran  berlangsung.  Instrumen  yang  digunakan  adalah  lembar pengamatan. Tabel 3.1 menjelaskan kisi-kisi lembar pengamatan yang digunakan.
44 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Pengamatan
No Variabel
Indikator 1
Keterampilan eksperimen
Menyusun hipotesis Merangkai alat dengan benar
Melakukan percobaan secara runtut Mencatat data
Membuat kesimpulan
2 Keaktifan siswa   Bertanya kepada guru atau siswa
Berdiskusi dalam pembelajaran IPA Turut mengerjakan tugas yang diberikan guru
Mencari informasi terkait materi pembelajaran IPA
Tabel  3.1  menunjukkan  kisi-kisi  yang  terdapat  dalam  lembar pengamatan. Data keterampilan eksperimen diperoleh dengan jenis penelitian non
tes  yang  menggunakan  instrumen  lembar  pengamatan  dan  wawancara.  Data keaktifan  siswa  diperoleh  dengan  menggunakan  penelitian  non  tes  yang
menggunakan  instrumen  lembar  pengamatan.  Jenis  penilaian  non  tes  diperoleh dengan menggunakan rubrik pengamatan.
1. Rubrik Pengamatan
Rubrik  pengamatan  digunakan  oleh  observer  sebagai  pedoman dalam  melakukan  pengamatan.  Pada  rubrik  keaktifan  siswa  berisi  empat
indikator  yang  telah  ditentukan.  Indikator  keaktifan  1  yaitu  bertanya kepada  guru  atau  siswa  lain,  indikator  2  yaitu  melakukan  diskusi,
indikator  3  yaitu  turut  mengerjakan  tugas  yang  diberikan  oleh  guru  dan indikator 4 yaitu mencari informasi untuk memecahkan masalah.
45 Observer  memberikan  mengisi  lembar  observasipengamatan
dengan  memberikan  turus  pada  setiap  indikator.  Turus  diberikan  kepada siswa yang terlihat melakukan indikator keaktifan siswa. Rubrik diisi oleh
observer dengan menggunakan turus. Lembar pengamatan keaktifan siswa diisi  oleh  observer  pada  saat  pembelajaran  berlangsung.  Setiap  kegiatan
siswa  yang  menunjukkan  indikator  tersebut  diberi  turus  1  dan  apabila dilakukan berulang maka turus ditambah.
Penilaian  keterampilan  eksperimen  dilakukan  dengan  observasi. Lembar  observasi  keterampilan  melakukan  eksperimen  siswa  diisi  oleh
observer  pada  saat  siswa  melakukan  percobaan.  Pada  lembar  observasi keterampilan eksperimen terdapat 5 indikator, yaitu indikator 1 menyusun
hipotesis.  Indikator  2  yaitu  merangkai  alat  dan  bahan  dengan  benar, indikator  3  yaitu  melakukan  percobaan  secara  runtut.  Indikator  4  yaitu
mencatat data hasil eksperimen dan indikator 5 yaitu membuat kesimpulan eksperimen.  Setiap  indikator  keterampilan  eksperimen,  observer
memberikan skor dengan menggunakan skala numerik 1 sampai 3. Skala numerik  dipilih  karena  sulit  apabila  hanya  diklasifikasikan  menjadi  dua
kategori  ya  atau  tidak.  Skor  3  untuk  kriteria  baik,  skor  2  untuk  kriteria cukup dan skor 1 untuk kriteria kurang.
Pada  indikator  1  yaitu  menyusun  hipotesis,  siswa  diberi  skor  3 apabila hipotesis disusun sesuai dengan tujuan percobaan. Skor 2 diberikan
apabila  siswa  menyusun  hipotesis  namun  belum  sesuai  dengan  tujuan
46 percobaan dan skor 1 diberikan jika siswa tidak menyusun hipotesis. Pada
indikator 2 yaitu merangkai alat dengan benar, siswa diberi skor 3 apabila rangkaian  alat  benar,  rapi  dan  sesuai  dengan  petunjuk  percobaan.  Skor  2
diberikan jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa benar namun tidak rapi dan skor 1 diberikan jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa tidak benar.
Pada  indikator  3  yaitu  melakukan  percobaan  secara  runtut,  siswa diberikan skor 3 apabila mampu melakukan percobaan secara runtut sesuai
petunjuk percobaan. Skor 2 diberikan apabila siswa melakukan percobaan namun  tidak  runtut  sesuai  petunjuk  percobaan  dan  skor  jika  siswa  tidak
melakukan  percobaan.  Pada  indikator  4  yaitu  mencatat  data,  siswa diberikan skor 3 apabila data yang dicatat lengkap, tepat dan ditulis dengan
benar. Skor 2 diberikan apabila data lengkap namun ada tulisan yang salah dan skor 1 apabila data yang dicatat tidak lengkap. Pada indikator 5  yaitu
membuat kesimpulan, siswa diberi skor 3 apabila kesimpulan  yang dibuat oleh  siswa  tepat  sesuai  dengan  tujuan  percobaan.  Skor  2  apabila  siswa
membuat  kesimpulan  namun  belum  sesuai  dengan  tujuan  percobaan  dan skor 1 apabila siswa tidak membuat kesimpulan.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman  wawancara  disusun  oleh  peneliti  sebelum  melakukan wawancara  kepada  guru  kelas  IV  B  SD  Kanisius  Kalasan.  Pedoman
wawancara  disusun  untuk  membantu  dan  mempermudah  peneliti  dalam
47 melakukan  mendapatkan  data  awal.  Pedoman  wawancara  yang  disusun
oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.2 Pedoman Wawancara
Indikator Pertanyaan
Siswa menyusun hipotesis percobaan pada pembelajaran
IPA 1.
Apakah  sebelum  melakukan  eksperimen  siswa terlebih dahulu menyusun hipotesis percobaan ?
2. Bagaimana
cara siswa
menyusun hipotesis
percobaan? Siswa merangkai alat dengan
benar 1.
Apakah  alat  dan  bahan  percobaan  disiapkan  oleh guru atau siswa yang mempersiapan ?
2. Apakah  siswa  dapat  merangkai  alat  dan  bahan
dengan benar ? Siswa melakukan percobaan
secara runtut 1.
Apakah  sebelum  melakukan  percobaan  siswa mendapatkan petunjuk percobaan?
2. Apakah  siswa  melakukan  percobaan  secara  runtut
sesuai petunjuk percobaan ? Siswa mencatat data hasil
percobaan 1.
Apakah siswa mendapatkan lembar kerja siswa ? 2.
Apakah siswa mencatat hasil percobaan yang dilakukan?
3. Bagaimana cara siswa mencatat hasil percobaan?
Siswa membuat kesimpulan percobaan
1. Apakah siswa membuat kesimpulan percobaan?
2. Apakah siswa membuat laporan percobaan?
Pedoman  wawancara  pada  tabel  3.2  menjelaskan  bahwa  terdapat    11 pertanyaan  yang  diajukan  kepada  guru  berdasarkan  lima  indikator
keterampilan  melakukan  eksperimen.  Indikator  pertama  diuraikan  menjadi dua pertanyaan. Indikator kedua diuraikan menjadi dua pertanyaan. Indikator
ketiga diuraikan menjadi 2 pertanyaan. Indikator keempat diuraikan menjadi 3 pertanyaan.  Indikator  keempat  diuraikan  menjadi  2  pertanyaan.  Pertanyaan
tersebut disampaikan oleh peneliti dan jawaban dituliskan oleh peneliti.
48
F. Validitas Instrumen