Validitas Instrumen METODE PENELITIAN

48

F. Validitas Instrumen

Sudjana 2009:3 mengungkapkan bahwa validitas dapat diartikan sebagai ukuran ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang akan dinilai sehinggasesuai dengan yang akan dinilai. Validitas bergantung pada situasi dan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan validitas isi content validity. 1. Validitas Isi Validitas isi content validity berkaitan dengan ketepatan instrumen dalam mengukur isi yang akan diukur. Validitas isi menurut Sukardi 2008:33 pada umumnya ditentukan melalui penilaian para ahli. Perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian divalidasi oleh dosen, kepala sekolah, dan guru kelas. Uji validitas isi pada perangkat pembelajaran meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar kerja siswa. Uji validitas silabus pada siklus I dan siklus II menggunakan Skala Likert 1, 2, 3, 4 dan 5 serta komentar. Skor 1 berarti sangat buruk, skor 2 berarti buruk, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik dan skor 5 berarti sangat baik. Penilaian yang diberikan oleh dosen, kepala sekolah dan guru selanjutnya dijumlah dan dihitung nilai rata-ratanya. Penilaian silabus meliputi 7 kompenen. Komponen penilaian silabus tersebut antara lain: 1 kelengkapan unsur- unsur silabus; 2 kesesuaian KI, KD dan indikator; 3 kesistematisan kegiatan pembelajaran; 4 tingkat kecakupan sumber belajar; 5 kesesuian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator; 6 kesesuaian alokasi waktu dan; 7 penggunaan bahasa 49 Indonesia dan tata tulis baku. Hasil uji validasi isi silabus pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil validasi Isi Silabus Siklus I No Komponen Penilaian Skor Validator Rata- rata 1 2 3 1 Kelengkapan unsur- unsur silabus 5 5 5 5 2 Kesesuaian KI, KD dan indikator 5 5 4 4,6 3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran 4 4 4 4 4 Tingkat kecakupan sumber belajar 5 5 4 4,6 5 Kesesuian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator 4 4 3 3,66 6 Kesesuaian alokasi waktu 5 5 5 5 7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4 4 5 4,6 Rata-rata 4,57 4,57 4,28 4,49 Tabel 3.3 menunjukkan bahwa rata-rata skor yang diberikan oleh validator 1 adalah 4,57. Skor rata-rata yang diberikan oleh validator 2 adalah 4,57. Rata-rata skor yang diberikan oleh validator 3 adalah 4,28. Rata-rata skor akhir yang diperoleh dari ketiga validator adalah 4,49. Kategori kelayakan instrumen pembelajaran dikatakan sangat baik apabila mendapatkan rata-rata 5. Kategori baik apabila rata-rata 4, kategori cukup apabila rata-rata 3, kategori kurang apabila rata-rata 2 dan sangat kurang apabila rata-rata 1. Silabus pada siklus II juga divalidasi oleh dosen, kepala sekolah dan guru kelas. Hasil validasi silabus pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3.4. 50 Tabel 3.4 Hasil validasi Isi Silabus Siklus II No Komponen penilaian Skor Validator Rata- rata 1 2 3 1 Kelengkapan unsur- unsur silabus 5 5 5 5 2 Kesesuaian KI, KD dan indikator 4 5 4 4,33 3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran 4 4 4 4 4 Tingkat kecakupan sumber belajar 5 5 4 4,66 5 Kesesuian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator 4 4 3 3,66 6 Kesesuaian alokasi waktu 5 5 5 5 7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4 4 4 4 Rata-rata 4,42 4,57 4,14 4,37 Tabel 3.4 menunjukkan bahwa validator 1 memberikan rata-rata skor pada silabus yaitu 4,42. Validator 2 memberikan rata-rata skor penilaian silabus adalah 4,57. Rata-rata skor yang diberikan validator 3 adalah 4,14. Rata- rata skor yang diperoleh dari ketiga validator adalah 4,37. Kategori kelayakan instrumen pembelajaran dikatakan sangat baik apabila mendapatkan rata-rata 5. Kategori baik apabila rata-rata 4, kategori cukup apabila rata-rata 3, kategori kurang apabila rata-rata 2 dan sangat kurang apabila rata-rata 1. Berdasarkan hasil tersebut silabus pada siklus II dapat digunakan dan tidak memerlukan perbaikan. Validasi isi juga dilakukan untuk mengetahui ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun. Langkah penilaian rencana peaksanaan pembelajaran sama seperti pada penilain silabus. Komponen penilain RPP terdiri dari; 1 kelengkapan unsur RPP; 2 kesesuaian KI, KD dan indikator;3 kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator; 51 4 ketepatan dalam memilih pendekatan model pembelajaran; 5 rumusan tujuan pembelajaran mencerminkan pendekatan yang dipilih; 6 pengaturan alokasi waktu; 7 kelengkapan rumusan akhir pelajaran; 8 kesesuaian penilaian dengan indikator; 9 kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar; 10 penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Validasi Isi RPP siklus I No Komponen Skor Validitor Rata- rata 1 2 3 1 Kelengkapan unsur RPP 5 5 5 5 2 Kesesuaian KI, KD dan indikator 4 4 5 4,33 3 Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 4 4 4 4 4 Ketepatan dalam memilih pendekatan model pembelajaran 4 4 4 4 5 Rumusan tujuan pembelajaran mencerminkan pendekatan yang dipilih 4 4 4 4 6 Pengaturan alokasi waktu 4 4 4 4 7 Kelengkapan rumusan akhir pelajaran 4 4 4 4 8 Kesesuain penilaian dengan indikator 2 4 4 3,33 9 Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar 5 5 5 5 10 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4 4 4 4 Rata-rata 4 4,2 4,3 4,16 Tabel 3.5 menunjukkan bahwa validator 1 memberikan skor rata-rata 4 pada penilaian RPP. Validator 2 memberikan rata-rata skor penilaian RPP adalah 4,2. Rata-rata skor yang diberikan oleh validator 3 adalah 4,3. Hasil akhir rata-rata skor yang diperoleh dari ketiga validator adalah 4,16. Kategori kelayakan instrumen pembelajaran dikatakan sangat baik apabila 52 mendapatkan rata-rata 5. Kategori baik apabila rata-rata 4, kategori cukup apabila rata-rata 3, kategori kurang apabila rata-rata 2 dan sangat kurang apabila rata-rata 1. Berdasarkan hasil tersebut maka RPP yang telah disusun layak untuk digunakan. Hasil validasi isi RPP siklus II dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Validasi Isi RPP siklus II No Komponen Skor Validitor Rata- rata 1 2 3 1 Kelengkapan unsur RPP 5 5 5 5 2 Kesesuaian KI, KD dan indikator 4 4 5 4,33 3 Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 4 3 4 3,67 4 Ketepatan dalam memilih pendekatan model pembelajaran 4 4 4 4 5 Rumusan tujuan pembelajaran mencerminkan pendekatan yang dipilih 4 4 4 4 6 Pengaturan alokasi waktu 4 4 4 4 7 Kelengkapan rumusan akhir pelajaran 4 4 4 4 8 Kesesuain penilaian dengan indikator 3 4 3 3,33 9 Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar 5 5 5 5 10 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4 4 4 4 Rata-rata 4,2 4,1 4,2 4,13 Tabel 3.6 menunjukkan bahwa rata-rata skor yang diberikan validator 1 adalah 4,2. Validator 2 memberikan rata-rata skor penilaian RPP yaitu 4,1. Validator 3 memberikan rata-rata skor 4,2 pada komponen penilaian RPP. Rata-rata skor yang diperoleh dari ketiga validator adalah 4,13. Kategori kelayakan instrumen pembelajaran dikatakan sangat baik apabila mendapatkan rata-rata 5. Kategori baik apabila rata-rata 4, kategori cukup 53 apabila rata-rata 3, kategori kurang apabila rata-rata 2 dan sangat kurang apabila rata-rata skor 1. Berdasarkan hasil tersebut maka RPP yang telah disusun layak untuk digunakan. Selanjutnya adalah hasil validasi lembar kerja siswa LKS yang dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa Siklus I No Komponen Skor Validitor Rata- rata 1 2 3 1 Kelengkapan unsure LKS 5 5 5 5 2 Rumusan petunjuk LKS mudah dipahami siswa 5 4 5 4,67 3 Rumusan kegiatan pembelajaran LKS singkat dan sederhana 4 3 4 3,67 4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut 4 4 5 4,33 5 Kegiatan pada LKS memungkinkan tercapainya indikator 4 4 4 4 6 Bahasa yang digunakan sesuai denagn tingkat perkembangan siswa 4 4 4 4 7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 5 4 4 4,33 8 Tampilan LKS indah dan menarik 4 4 5 4,33 Rata- rata 4,37 4 4,5 4,29 Tabel 3.7 menunjukkan bahwa rata-rata skor yang diberikan oleh validator 1 adalah 4,37. Validator 2 rata-rata skor yang diberikan adalah 4. Validator ketiga memberikan rata-rata skor adalah 4,5. Rata-rata skor akhir yang diperoleh dari ketiga validator adalah 4,29 yang menunjukkan bahwa lembar kerja siswa sudah baik. Kategori kelayakan instrumen pembelajaran dikatakan sangat baik apabila mendapatkan rata-rata 5. Kategori baik apabila skor rata-rata 4, kategori cukup apabila skor rata-rata 3, kategori kurang apabila skor rata-rata 2 dan sangat kurang apabila skor rata-rata 1. 54 Pada lembar kerja siswa di siklus II juga dilakukan validasi. Hasil validitas lembar kerja siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa Siklus II No Komponen Skor Validitor Rata- rata 1 2 3 1 Kelengkapan unsur LKS 5 5 5 5 2 Rumusan petunjuk LKS mudah dipahami siswa 4 4 5 4,33 3 Rumusan kegiatan pembelajaran LKS singkat dan sederhana 4 3 4 3,67 4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut 4 4 4 4 5 Kegiatan pada LKS memungkinkan tercapainya indikator 4 4 4 4 6 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa 4 4 4 4 7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4 4 4 4 8 Tampilan LKS indah dan menarik 4 4 4 4 Rata-rata 4,13 4 4,25 4,13 Tabel 3.8 menjelaskan bahwa validator 1 memberikan rata-rata skor 4,13 pada komponen penilaian lembar kerja siswa. Validator 2 memberikan skor rata-rata 4 pada komponen penilaian lembar kerja siswa. Validator ketiga memberikan rata-rata skor 4,5. Rata-rata skor akhir yang diperoleh dari ketiga validator adalah 4,13. Kategori kelayakan instrumen pembelajaran dikatakan sangat baik apabila mendapatkan rata-rata 5. Kategori baik apabila skor rata-rata 4, kategori cukup apabila skor rata-rata 3, kategori kurang apabila skor rata-rata 2 dan sangat kurang apabila skor rata-rata 1. Berdasarkan hasil rata-rata penilaian menunjukkan bahwa lembar kerja siswa sudah baik dan layak digunakan. 55 Validasi lembar pengamatan keaktifan dan keterampilan eksperimen dilakukan oleh dosen. Komponen yang dilihat pada lembar observasi atau pengamatan yaitu kelengkapan unsur-unsur pedoman observasi yang mendapatkan skor baik yaitu 4. Komponen yang kedua yaitu kesesuaian antara kisi-kisi dengan obyek yang diamati mendapat skor sangat baik yaitu 5. Pada komponen ketiga yaitu ketepatan pemilihan kata untuk menggambarkan kondisi yang diamati mendapatkan skor baik yaitu 4. Komponen yang keempat yaitu penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku dalam pedoman observasi mendapat skor baik yaitu 4. Pada komponen kelima yaitu terdapat kriteria penskoran dalam pedoman obsrvasi mendapatkan skor sangat baik yaitu 5. Hasil rata- rata validasi lembar observasipengamatan adalah 4,4 dan termasuk dalam kategori baik.

G. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema macam-macam sumber energi kelas IV SDK Minggir.

0 0 3

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015.

0 2 255

Peningkatan keterampilan eksperimen dan keaktifan materi pemanfaatan energi menggunakan pendekatan saintifik kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 266

Peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi sumber energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 219

Peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD N Puren tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 277

Peningkatan keterampilan eksperimen dan keaktifan siswa materi gerak dan gaya melalui pendekatan saintifik kelas IV SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 191

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual.

0 1 231

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 206

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual

0 1 229

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema macam macam sumber energi kelas IV SDK Minggir

0 0 333