15 Berdasarkan beberapa indikator keaktifan yang diungkapkan oleh para
ahli tersebut maka dapat disimpulkan indikator keaktifan yaitu: 1 bertanya kepada teman atau guru terkait materi; 2 terlibat dalam diskusi; 3
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; 4 mencari informasi untuk memecahkan masalah. Indikator keaktifan 1 yaitu bertanya kepada teman
atau guru tekait materi meliputi bertanya tentang materi pembelajaran IPA yang belum dipahami kepada teman atau guru, serta terlibat dalam proses
tanya jawab. Indikator keaktifan 2 yaitu terlibat dalam diskusi meliputi keterlibatan siswa dalam kelompok dan mengungkapan pendapat. Indikator
keaktifan 3 yaitu mengerjakan tugas yang diberikan guru meliputi mencatat tugas, menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Indikator keaktifan 4
yaitu mencari informasi untuk memecahkan masalah meliputi mencari informasi melalui buku untuk memecahkan masalah.
3. Pembelajaran IPA
a. Pengertian IPA
IPA berkaitan dengan alam dan seisinya. Menurut Sumanto dkk dalam Putra, 2013: 41 menyatakan IPA adalah suatu cara untuk mencari
tahu tentang alam secara sistematis untuk menemukan fakta-fakta dan konsep. Menurut Nash dalam Samatowa, 2011: 3 IPA adalah suatu cara
atau metode untuk mengamati alam yang bersifat analisis, lengkap, cermat serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain.
16 IPA juga didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang gejala-gejala yang terjadi di alam. Pengetahuan tersebut bukan hanya sebuah produk tetapi juga mencakup proses pengamatan, pemahaman dan
penjelasan. Wisudawati dan Eka 2014: 22 mendefinisikan IPA adalah ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena-fenomena
alam yang faktual baik berupa kenyataan maupun kejadian dan hubungan sebab akibat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan gejala-gejala yang terjadi di dalamnya. IPA bukan
hanya kumpulan fakta-fakta dan konsep tetapi juga merupakan proses penemuan.
b. Hakekat IPA
Pada hakikatnya IPA dibangun melalui proses, produk, dan sikap ilmiah. IPA sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk
memperbaiki pengetahuan atau menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk yaitu hasil dari proses ilmiah, sedangkan sebagai sikap yaitu
mengembangkan dan menumbuhkan sikap ilmiah Samatowa, 2011: 2. Hal yang sama diungkapkan oleh Wisudawati 2014: 24 menjelaskan bahwa
IPA memiliki hakekat sebagai berikut: 1
IPA sebagai proses IPA juga perlu memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta
yang meliputi cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah.
17 Hal-hal tersebut disebut dengan proses ilmiah. Proses tersebut
diantaranya adalah mengamati, mengukur, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan. Kegiatan yang
dilakukan dalam proses IPA adalah mengamati, mencoba, memahami, dan menganalisis.
2 IPA sebagai produk
Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori. Produk IPA diperoleh melalui kumpulan hasil
kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan ilmuwan. Fakta-fakta merupakan hasil kegiatan empirik dalam IPA sedangkan konsep dan
prinsip merupakan hasil kegiatan analitik IPA. Fakta merupakan pernyataan tentang benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang betul
terjadi. Fakta-fakta tersebut kemudian digabungkan menjadi suatu konsep. Hubungan konsep-konsep tersebut kemudian digeneralisasikan
menjadi prinsip IPA. Prinsip-prinsip yang sudah diterima tersebut membentuk suatu hukum-hukum alam yang bersifat tentatif yaitu dapat
berubah bila ditemukan fakta baru. 3
IPA sebagai sikap IPA dapat memunculkan rasa ingin tahu siswa tentang benda,
fenomena alam, makhluk hidup serta hubungan sebab akibat. Selain itu, IPA dianggap sebagai sarana untuk mengembangkan sikap religious,
keteraturan dan keterbukaan.
18 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki tiga
unsur penting yaitu sebagai proses, produk, dan sikap. Ketiga unsur tersebut diharapkan dapat muncul sehingga siswa dapat mengalami
pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam.
c. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar