Setting Penelitian Rencana Tindakan

32 Siklus I Siklus II Gambar 3.1 Bagan PTK

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Kalasan Jalan Solo Km 13,5 Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. 2. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Kanisius Kalasan, Sleman yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. 3. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Permasalahan Pelaksanaan acting Pengamatan observing Refleksi reflecting Permasalahan baru hasil refleksi Dilanjutkan ke siklus berikutnya Permasalahan belum terselesaikan Perencanaan planning Perencanaan planning Pelaksanaan acting Pengamatan observing Refleksi reflecting 33 a. Peningkatan keaktifan siswa yang meliputi bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, turut mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam pembelajaran, dan mencari informasi untuk memecahkan masalah. b. Peningkatan keterampilan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, merangkai alat dengan benar, melakukan eksperimen secara runtut, menuliskan hasil eksperimen, dan membuat kesimpulan. 4. Jadwal Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari bulan juli hingga januari 2014. Pengambilan data awal dilakukan pada bulan Juli. Selanjutnya pada bulan Agustus 2014 peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran. Pengambilan data dilakukan pada bulan September 2014. Kegiatan yang selanjutnya yaitu pengolahan data dilakukan pada bulan Oktober 2014hingga November 2014. Pada bulan Desember 2014 peneliti melakukan penyusunan skripsi dan ujian dilakukan pada bulan Januari 2015.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 40 menit. Alokasi waktu tersebut disesuaikan dengan kebijakan sekolah, yaitu satu jam pelajaran adalah 40 menit. Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang 34 penerapan pendekatan saintifik sebagai upaya peningkatan keaktifan dan keterampilan melakukan eksperimen siswa kelas IV B SD Kanisius Kalasan adalah meminta ijin kepada Kepala SD Kanisius Kalasan, peneliti menemui guru kelas IV B untuk melakukan wawancara sebagai langkah awal mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas tersebut. Pengumpulan data awal dilakukan melalui wawancara dengan guru kelas, kemudian merencanakan waktu untuk pelaksanaan observasi data awal. Siklus I 1. Perencanaan Perencanaan dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dikelas melalui observasi dan wawancara dengan guru kelas. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, mempersiapkan lembar kerja siswa, menyiapkan media pembelajaran, dan mempersiapkan lembar observasi. Peneliti selanjutnya melakukan validasi perangkat pembelajaran dengan dosen, kepala sekolah dan guru. Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 4 jam pelajaran. Materi yang diajarkan pada siklus I yaitu energi listrik dan energi angin. Pembelajaran pada siklus I menggunakan pendekatan saintifik dengan melakukan percobaan kemudian dilanjutkan membuat laporan percobaan. 2. Pelaksanaan a Pertemuan 1 35 1 Siswa mengamati alat-alat elektronik yang memanfaat energi listrik di lingkungan kelas. mengamati 2 Siswa mencoba mematikan dan menyalakan saklar listrik dan mengamati yang terjadi pada lampu mengamati. 3 Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hal yang menyebabkan lampu mati menanya 4 Guru membagi siswa dalam kelompok dengan jumlah anggota setiap kelompok 5-6 orang. 5 Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa tentang petunjuk pelaksanaan eksperimen energi listrik. 6 Siswa dalam kelompok melaksanakan eksperimen rangkaian listrik sederhana mencoba. 7 Kelompok kemudian mencatat dan mendiskusikan hasil yang di dapatkan dalam eksperimen menalar. 8 Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, siswa diminta untuk membuat laporan percobaan menalar. 9 Kelompok mempresentasikan hasil eksperimen yang diperoleh mengkomunikasikan. 10 Siswa bersama guru membahas bersama tentang kegiatan eksperimen yang telah dilakukan mengkomunikasikan. 11 Siswa diminta untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari di rumah. 36 b Pertemuan 2 1 Siswa mengamati benda-benda yang menggunakan energi angin sebagai sumbernya mengamati. 2 Siswa bertanya jawab tentang manfaat energi angin menanya. 3 Siswa dibagi menjadi kelompok yang masing-masing beranggotakan 4- 5 siswa. 4 Setiap kelompok mengambil lembar kerja siswa, alat dan bahan yang digunakan untuk eksperimen. 5 Siswa melakukan percobaan membuat kincir angin mencoba. 6 Siswa mencatat data eksperimen yang dilakukan menalar 7 Siswa membuat laporan eksperimen dengan membuat hipotesis, hasil percobaan dan kesimpulan menalar. 8 Setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan mengkomunikasikan. 9 Siswa bersama guru membahas bersama tentang kegiatan percobaan yang dilakukan mengkomunikasikan. 3. Observasi Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui keaktifan siswa pada pembelajaran IPA dan keterampilan melakukan eksperimen. Observasi dilakukan teman sejawat dan guru kelas. Observer mengisi turus pada lembar observasi keaktifan siswa yang disediakan oleh peneliti. Turus pada setiap 37 lembar observasi dari pertemuan 1 dan 2 akan dijumlah menjadi hasil akhir observasi keaktifan siswa. Pada lembar observasi keterampilan melakukan eksperimen observer memberikan skor 1-3 pada setiap indikator. Pada indikator 1 yaitu menyusun hipotesis, siswa diberi skor 3 apabila hipotesis disusun sesuai dengan tujuan percobaan. Skor 2 diberikan apabila siswa menyusun hipotesis namun belum sesuai dengan tujuan percobaan dan skor 1 diberikan jika siswa tidak menyusun hipotesis. Pada indikator 2 yaitu merangkai alat dengan benar, siswa diberi skor 3 apabila rangkaian alat benar, rapi dan sesuai dengan petunjuk percobaan. Skor 2 diberikan jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa benar namun tidak rapi dan skor 1 diberikan jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa tidak benar. Pada indikator 3 yaitu melakukan percobaan secara runtut, siswa diberikan skor 3 apabila mampu melakukan percobaan secara runtut sesuai petunjuk percobaan. Skor 2 diberikan apabila siswa melakukan percobaan namun tidak runtut sesuai petunjuk percobaan dan skor jika siswa tidak melakukan percobaan. Pada indikator 4 yaitu mencatat data, siswa diberikan skor 3 apabila data yang dicatat lengkap, tepat, dan ditulis dengan benar. Skor 2 diberikan apabila data lengkap namun ada tulisan yang salah dan skor 1 apabila data yang dicatat tidak lengkap. Pada indikator 5 yaitu membuat kesimpulan, siswa diberi skor 3 apabila kesimpulan yang dibuat oleh siswa tepat sesuai dengan tujuan percobaan. Skor 2 apabila siswa membuat kesimpulan namun belum sesuai dengan tujuan percobaan dan skor 1 apabila 38 siswa tidak membuat kesimpulan. Skor pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 akan dijumlahkan sebagai hasil akhir observasi keterampilan melakukan eksperimen pada siklus I. Penentuan persentase keaktifan siswa dan keterampilan eksperimen dihitung dengan menggunakan rata-ratamean M. Setelah hasil mean dari setiap indikator diketahui maka siswa yang mencapai mean atau lebih termasuk dalam siswa yang aktif. Begitu pula pada keterampilan melakukan eksperimen, siswa yang mencapai mean atau lebih dapat dikategorikan siswa yang terampil dalam melakukan eksprimen. 4. Refleksi Peneliti pada tahap ini melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti mengidentifikasi permasalah-permasalahan yang muncul. Kegiatan lain yang dilakukan peneliti adalah mengolah data hasil observasi untuk dibandingkan dengan data awal. Hasil refleksi menunjukkan bahwa target pada siklus I belum tercapai sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II. Siklus II 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini sama halnya seperti yang dilaksanakan pada siklus I. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, 39 dan lembar pengamatan observasi serta keterampilan eksperimen. Perangkat pembelajaran divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah, dan guru. Siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 4 jam pelajaran. Pada pertemuan 1 dilaksanakan untuk menyampaikan materi energi matahari dan pertemuan kedua tentang sifat-sifat cahaya menggunakan pendekatan saintifik. 2. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing- masing 2 jam pelajaran. Berikut uraian pelaksanaan pada siklus II: a. Pertemuan 1 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2 Siswa diajak keluar ruangan untuk melihat matahari mengamati. 3 Siswa mengamati benda-benda di lingkungan sekitar yang menggunakan energi matahari mengamati. 4 Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang manfaat energi matahari menanya. 5 Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang siswa. 6 Setiap kelompok mengambil alat dan bahan eksperimen, petunjuk eksperimen dan lembar kerja eksperimen. 40 7 Dalam kelompok, siswa melakukan percobaan dengan meletakkan baskom berisi air di bawah sinar matahari mencoba. 8 Setiap 15 menit, siswa menghitung dan mencatat data perubahan suhu yang terjadi dengan menggunakan termometer menalar. 9 Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan siswa membuat laporan percobaan menalar. 10 Setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan mengkomunikasikan. 11 Siswa bersama guru membahas bersama tentang kegiatan percobaan yang dilakukan mengkomunikasikan. b. Pertemuan 2 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Siswa mengamati sumber sumber cahaya yang ada di lingkungan sekitar mengamati. 3 Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang manfaat energi cahaya menanya. 4 Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang siswa. 5 Setiap kelompok mengambil alat dan bahan eksperimen, petunjuk eksperimen dan lembar kerja eksperimen. 41 6 Siswa melakukan eksperimen pada setiap pos. Pos 1 tentang cahaya merambat lurus, pos 2 tentang cahaya menembus benda bening, pos 3 cahaya dapat dipantulkan dan pos 4 cahaya dapat dibiaskan mencoba. 7 Siswa mencatat data hasil percobaan pada setiap pos. 8 Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan siswa membuat laporan percobaan menalar. 9 Setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan mengkomunikasikan. 10 Siswa bersama guru membahas bersama tentang kegiatan percobaan yang dilakukan mengkomunikasikan. 3. Observasi Observasi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dan keterampilan melakukan eksperimen. Observasi dilakukan sesuai dengan lembar pengamatan yang telah disusun oleh peneliti. Observasi yang dilakukan pada siklus II sama seperti yang dilakukan pada siklus II. 4. Refleksi Peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama pembelajaran di siklus II. Kegiatan lain yang dilakukan peneliti adalah mengolah data hasil observasi sebagai hasil akhir penelitian yang dilakukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema macam-macam sumber energi kelas IV SDK Minggir.

0 0 3

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015.

0 2 255

Peningkatan keterampilan eksperimen dan keaktifan materi pemanfaatan energi menggunakan pendekatan saintifik kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 266

Peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi sumber energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 219

Peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD N Puren tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 277

Peningkatan keterampilan eksperimen dan keaktifan siswa materi gerak dan gaya melalui pendekatan saintifik kelas IV SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 191

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual.

0 1 231

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 206

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual

0 1 229

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema macam macam sumber energi kelas IV SDK Minggir

0 0 333