Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

18 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki tiga unsur penting yaitu sebagai proses, produk, dan sikap. Ketiga unsur tersebut diharapkan dapat muncul sehingga siswa dapat mengalami pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam.

c. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Berdasarkan Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa kelas III- IV yaitu; 1 menunjukkan sikap ilmiah: rasa ingin tahu, jujur, logis, kritis, dan disiplin melalui IPA; 2 mengajukan pertanyaan: apa, mengapa, dan bagaimana tentang alam sekitar; 3 melakukan pengamatan obyek IPA dengan menggunakan panca indra; 4 menceritakan hasil pengamatan IPA dengan bahasa yang jelas. Tujuan kurikuler pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut Samatowa 2011: 6 yaitu IPA bermanfaat bagi suatu bangsa karena IPA merupakan dasar teknologi dalam mengembangkan pembangunan bangsa. Tujuan lainnya, IPA merupakan pelajaran yang melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Tujuan selanjutnya IPA bukanlah mata pelajaran yang bersifat hapalan bila diajarkan melalui percobaan-percobaan. IPA mempunyai nilai pendidikan 19 yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan dan menumbuhkan sikap ilmiah. Pembelajaran IPA yang cocok untuk sekolah dasar adalah melalui pengalaman langsung yang dapat memperkuat ingatan siswa. Menurut De Vito dalam Samatowa, 2011: 104 pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari. Siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu siswa tentang lingkungan, membangun keterampilan siswa dan menimbulkan kesadaran siswa belajar IPA sangat diperlukan. Penggunaan media dalam pembelajaran akan memberikan pengalaman menarik kepada siswa dan membuat siswa tidak bosan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah dasar haruslah membuka kesempatan siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Hal tersebut membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban untuk memahami dan menjelaskan alam dan lingkungan sekitar.

4. Pendekatan Saintifik

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema macam-macam sumber energi kelas IV SDK Minggir.

0 0 3

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015.

0 2 255

Peningkatan keterampilan eksperimen dan keaktifan materi pemanfaatan energi menggunakan pendekatan saintifik kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 266

Peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi sumber energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 219

Peningkatan keterampilan eksperimen dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD N Puren tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 277

Peningkatan keterampilan eksperimen dan keaktifan siswa materi gerak dan gaya melalui pendekatan saintifik kelas IV SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 191

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual.

0 1 231

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 206

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual

0 1 229

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema macam macam sumber energi kelas IV SDK Minggir

0 0 333