6. Mengembangkan daya reflektif dengan pengalaman sebagai pendidik, pengajar, dan pendamping.
b Tujuan PPR bagi peserta didik anatara lain: 1. Manusia bagi sesama
2. Manusia utuh 3. Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk
perkembangan religius. 4. Manusia yang sanggup mencintai dan dicintai.
5. Manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam pelayanannya pada orang lain umat Allah.
6. Manusia yang berkompeten dan hati nurani.
2.1.5.6 Langkah-Langkah Pembelajaran Pedagogi Reflektif PPR
Menurut Subagya 2010 dalam pelaksanaan proses belajar menggunakan PPR, pendidik bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan, sebab pengetahuan dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti: majalah, buku, internet dan para ahli. Oleh sebab itu peserta didik sendirilah yang aktif belajar menemukan kebenaran,
sedangkan pendidik sebagai fasilitator berperan untuk menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung. Pendidik
hendaknya hadir memberikan stimulasi, memotivasi, dan meneguhkan usaha peserta didik untuk belajar. Proses pengembangan nilai kemanusiaan peserta didik
ditumbuhkan melalui konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi sesuai dengan dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif PPR di bawah ini:
a. Konteks Subagya 2010 menjelaskan bahwa dalam pembelajaran, pendidik dituntut
untuk sungguh-sungguh mengetahui sejauh mana peserta didik memahami tentang salah satu mata pelajaran yang akan diajarkan, bahan pembelajaran disesuaikan
dengan kemampuan peserta didik , karena hal tersebut merupakan titik tolak dalam PPR Dalam hal ini pendidik harus mengetahui banyak hal tentang konteks tempat
mengajar dan belajar berlangsung. Pendidik harus memahami dunia peserta didik, cara hidup keluarga, teman-teman, kebudayaan dan adat, kehidupan sekolah, agama,
ekonomi dan hal-hal lain yang berdampak positif dan negatif bagi peserta didik. b. Pengalaman
Pengalaman berarti ”mengenyam sesuatu dalam batin”. Pengalaman menunjuk pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Pada setiap
pengalaman ada informasi yang ditangkap oleh peserta didik. Pengalaman yang diterima peserta didik dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak
langsung. Pengalaman langsung dapat berupa diskusi, penelitian, lintas alam, olah raga dan sebagainya.Sedangkan pengalaman tidak langsung, pendidik merangsang
peserta didik untuk berimajinasi sehingga mereka dapat masuk ke dalam kenyataan yang sedang mereka pelajari. Pengalaman yang tidak langsung diciptakan misalnya