Tujuan Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
ditumbuhkan melalui konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi sesuai dengan dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif PPR di bawah ini:
a. Konteks Subagya 2010 menjelaskan bahwa dalam pembelajaran, pendidik dituntut
untuk sungguh-sungguh mengetahui sejauh mana peserta didik memahami tentang salah satu mata pelajaran yang akan diajarkan, bahan pembelajaran disesuaikan
dengan kemampuan peserta didik , karena hal tersebut merupakan titik tolak dalam PPR Dalam hal ini pendidik harus mengetahui banyak hal tentang konteks tempat
mengajar dan belajar berlangsung. Pendidik harus memahami dunia peserta didik, cara hidup keluarga, teman-teman, kebudayaan dan adat, kehidupan sekolah, agama,
ekonomi dan hal-hal lain yang berdampak positif dan negatif bagi peserta didik. b. Pengalaman
Pengalaman berarti ”mengenyam sesuatu dalam batin”. Pengalaman menunjuk pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Pada setiap
pengalaman ada informasi yang ditangkap oleh peserta didik. Pengalaman yang diterima peserta didik dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak
langsung. Pengalaman langsung dapat berupa diskusi, penelitian, lintas alam, olah raga dan sebagainya.Sedangkan pengalaman tidak langsung, pendidik merangsang
peserta didik untuk berimajinasi sehingga mereka dapat masuk ke dalam kenyataan yang sedang mereka pelajari. Pengalaman yang tidak langsung diciptakan misalnya
dengan membaca danatau mempelajari suatu kejadian. Selanjutnya pendidik fasilitator memberi sugesti agar peserta didik mempergunakan imajinasi mereka,
mendengar cerita dari pendidik, melihat gambar sambil berimajinasi, bermain peran, atau melihat tayangan filmvideo.
c. Refleksi Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna dalam
pengalaman manusiawi dengan memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik, dengan berusaha menemukan makna bagi diri sendiri tentang kejadian-kejadian
yang dialaminya, dengan mulai memahami siapa dirinya dan bagaimana harus bersikap terhadap orang lain, dengan mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi
yang dialami, dan sebagainya. Pada dasarnya tujuan refleksi dalam PPR adalah membentuk hati yang peka dan peduli, membangun hasrat dan sikap serta
menginternalisasi nilai-nilai. Dalam berefleksi, antara pendidik dan peserta didik dapat saling bertukar
pikiran tentang apa yang telah direfleksikannya. Tujuannya adalah agar peserta didik terbantu untuk menemukan bagian yang mudah dipelajari, membantu mengenali
tantangan tersembunyi yang dapat menghambat perkembangan peserta didik. Kegiatan merefleksikan nilai-nilai dapat dilakukan dengan pertanyaan refleksi yang
difasilitasi oleh pendidik. Pertanyaan yang dibuat harus sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik.