maka yang diperlukan adalah pengalaman persaudaraan. Hal ini dapat dicapai melalui proses belajar dengan kerjasama kelompok. Kemudian proses belajar tersebut
direfleksikan dan ditindak lanjuti dengan aksi. Subagya, 2008. 2. Tidak menuntut tambahan jam pelajaran, tambahan bidang studi baru ataupun
peralatan khusus. Dapat diterapkan pada semua kurikulum seperti: KBK, KTSP, Tematik, dan pada kurikulum manapun. Hal penting yang dibutuhkan hanyalah
pendekatan baru pada cara kita mengajarkan mata pelajaran yang ada. 3. Dapat diterapkan tidak hanya pada bidang studi akademik, tetapi juga pada ranah-
ranah non akademik, seperti kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, program pelayanan masyarakat, retret, dan sebagainya.
4.Dapat dipakai sebagai panduan untuk mempersiapkan pengajaran, memilih bahan untuk pekerjaan rumah, dan kegiatan-kegiatan pengajaran lain.
5. Mencakup semua aspek yang mendukung proses pembelajaran. 6. Pemerataan perhatian oleh pendidik kepada setiap pribadi peserta didik
7. Dapat memperbaiki kelemahan peserta didik dengan tegas tetapi penuh cinta kasih.
2.3 Kerangka Berfikir
Kesadaran akan nilai merupakan hal yang penting dalam pembelajaran PKn sebagai pendidikan nilai. Karena jika pembelajaran PKn tidak disertai dengan sikap
sadar, maka nilai-nilai yang terkandung dalam materi menjadi tidak terealisasikan. Dalam hal ini pendidikan yang menjadi tonggak utama dalam menumbuhkembangkan nilai
kepada peserta didik, karena peserta didik merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan bangsa ini. Penelitian ini memilih siswa kelas III sebagai
subyek penelitian. Permasalahan yang diangkat mengenai kesadaran akan nilai cinta tanah air adalah kurangnya sikap sadar dari peserta didik pada kecintaannya terhadap
tanah air. Hal ini nampak pada saat upacara bendera berlangsung, kurangnya sikap hormat dan khidmat dari para peserta upacara. Selain itu, pada saat peneliti melakukan
wawancara kepada siswa, siswa cenderung lebih menyukai kebudayaan dari luar negeri daripada kebudayaan negara sendiri. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan
nilai akan sikap sadar cinta tanah air cenderung kurang. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air melalui kegiatan
pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan model PPR akan meningkatkan kesadaran siswa akan nilai. Pembelajaran PKn sebagai pendidikan nilai diharapkan
meningkatkan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air di lingkungannya. Maka PPR merupakan model yang cocok untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
cinta tanah air. Sehingga melalui PPR akan lebih membantu siswa untuk meningkatkan sikap dalam menanggapi kemajuan globalisasi di lingkungan. Hal ini
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan standar Kompetensi: 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa indonesia.
Kompetensi Dasar: 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia. Jika
metode PPR diterapkan pada pembelajaran PKn kelas III SDN Sarikarya, maka akan berpengaruh terhadap nilai cintah tanah air berupa sikap bangga sebagai bangsa
indonesia.
Gambar 2.2 Skema Penelitian Yang relevan
Penelitian menggunakan Model PPR
Penelitian tentang kesadaran akan nilai
Cinta Tanah Air
Jrsanti 2011 meneliti peningkatan competence,
conscience dan compassion 3C dengan menggunakan
pendekatan Pembelajaran Pedagogi Reflektif PPR
Yang perlu diteliti: Penggunaan PPR dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai
Cinta Tanah Air Pratiwi 2011 meneliti
Pengaruh Model Pembelajaran berbasis
Masalah terhadap Minat dan Kesadaran Siswa
Akan Nilai Cinta Tanah Air