Cepat kelihatan hasilnya LANDASAN TEORI
Reflektif PPR dalam pembelajaran tematik bagi siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru I tahun ajaran 20102011. Jenis penelitian yang dilakukan
merupakan jenis Penelitian Tindakat Kelas PTK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3C siswa kelas IIIA mengalami peningkatan. Nilai competence siswa yaitu
78,97 : 79,35 : 90,9, untuk Conscience yaitu 78,7 menjadi 90. Sedangkan untuk compassion 75,7 menjadi 90.
Pratiwi Uri Theresia 2011 meneliti penerapan Pembelajaran Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience
dan compassion kelas III SDK Demangan Baru I. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Eksperimen dengan subyek penelitian siswa kelas III. Mata pelajaran
tematik yang terkait dalam penelitian ini yaitu IPS dan Bahasa Indonesia. Untuk mata pelajaran IPA, peningkatan competence yaitu 69,45 : 73,66 : 78,28, conscience yaitu
78 : 86 dan compassion yaitu 78 : 85. Sedangkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia peningkatan untuk competence yaitu 68,91 : 72,83 : 77.
Dari hasil penelitian diatas peneliti mencoba menyimpulkan bahwa model Pembelajaran Pedagogi Reflektif memiliki beberapa kelebihan yakni :
1. Dalam praktik, pembelajaran PPR diintegrasikan dengan bidang studi yang diajarkan, maka tidak memerlukan sarana atau prasarana khusus, kecuali yang
dibutuhkan oleh bidang studi yang bersangkutan. Misalnya, untuk menumbuhkan dan menanamkan nilai persaudaraan, solidaritas, saling menghargai pada peserta didik,
maka yang diperlukan adalah pengalaman persaudaraan. Hal ini dapat dicapai melalui proses belajar dengan kerjasama kelompok. Kemudian proses belajar tersebut
direfleksikan dan ditindak lanjuti dengan aksi. Subagya, 2008. 2. Tidak menuntut tambahan jam pelajaran, tambahan bidang studi baru ataupun
peralatan khusus. Dapat diterapkan pada semua kurikulum seperti: KBK, KTSP, Tematik, dan pada kurikulum manapun. Hal penting yang dibutuhkan hanyalah
pendekatan baru pada cara kita mengajarkan mata pelajaran yang ada. 3. Dapat diterapkan tidak hanya pada bidang studi akademik, tetapi juga pada ranah-
ranah non akademik, seperti kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, program pelayanan masyarakat, retret, dan sebagainya.
4.Dapat dipakai sebagai panduan untuk mempersiapkan pengajaran, memilih bahan untuk pekerjaan rumah, dan kegiatan-kegiatan pengajaran lain.
5. Mencakup semua aspek yang mendukung proses pembelajaran. 6. Pemerataan perhatian oleh pendidik kepada setiap pribadi peserta didik
7. Dapat memperbaiki kelemahan peserta didik dengan tegas tetapi penuh cinta kasih.