2.1.1.3 Peranan Nilai Bagi Manusia
Dalam hal ini nilai memiliki peranan pendorong dan pengaruh bagi pembentukan diri manusia melalui tindakan-tindakannya.
1. Peranan nilai bagi tindakan manusia Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan merasakan yang terarah. Tersedianya
nilai positif memungkinkan orang menangkap dan dan merasakan nilai tersebut, dan mendorong tindakan untuk mewujudkannya dalam realitas, sedangkan
terwujudnya nilai negatif mendorong orang yang merasakannya untuk bertindak menghapuskannya dari realitas kehidupan.
2. Peranan nilai bagi pembentukan diri manusia Segala tindakan manusia terarah untuk merespon nilai yang ditemukan dan
dirasakannya, yang mengandung suatu keharusan untuk mewujudkannya terhadap nilai positif serta untuk menghilangkannya atau menghapuskannya
terhadap nilai negatif. Ini berarti bahwa nilai-nilai memiliki peran mengarahkan dan memberi daya tarik pada manusia dalam membentuk dirinya melalui
tindakan-tindakannya. 3. Tipe-tipe person bernilai sebagai model pembentukan manusia.
Ada 5 nilai tipe person, yaitu 1 nilai kesenangan artis, 2 nilai kegunaan pemimpin, 3 nilai kehidupan pahlawan, 4 nilai spiritual jenius, dan 5 nilai
kekudusan santo.
2.1.1.4 Pendidikan Nilai
Menurut Sjarkawi 2006:52 Pendidikan nilai, pada dasarnya ada tiga jenis nilai yang harus diajarkan kepada anak melalui pendidikan nilai, yaitu nilai-nilai
estetis, nilai-nilai synnoetis, dan nilai-nilai etis. Pendidikan tentang nilai-nilai etis, akan membuat anak peka terhadap norma-norma tentang kebaikan. Melalui
pendidikan estetis anak-anak diajar mengenal perbedaan antara apa yang indah dan apa yang jelek atau buruk. Pendidikan tentang nilai-nilai synnoetis akan membuat
anak peka tentang suasana hati yang terdapat pada diri orang lain. Pendidikan tentang nilai-nilai synnoetis ini akan menanamkan benih-benih empati pada diri
anak. Dan pendidikan tentang nilai-nilai etis akan membuat anak peka terhadap norma-norma tentang kebenaran moral.
Mardiatmadja dalam Mulyana 2004:119 mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai
serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Jadi pada kesimpulannya, pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan nilai-
nilai kepada peserta didik. Pendidikan nilai sangatlah penting untuk diajarkan diseluruh program pendidikan, agar peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu,
ketrampilan dan teknologi saja, melainkan dapat mengembangkan aspek kepribadian, moral dan etik.
Adapun tugas dari pendidikan nilai menurut Benoit dalam Kaswardi, 1993:101 yaitu membuat orang sadar, bahwa nilai sebagai pedoman bertindak
bersifat mendua, ada nilai positif dan nilai negatif. Oleh karena itu sebagai pendidik, harus berusaha sebaik mungkin mengarahkan, dan menjelaskan nilai-nilai positif
kepada peserta didik. Benoit juga mengatakan bahwa pendidikan nilai tampil dalam cara yang berbeda-beda, tergantung dari apakah diberikan dalam keluarga, media
massa, dalam gerakan remaja di sekolah, dan lain-lain. Dalam
pelajaran PKn,
nilai difungsikan
untuk mengarahkan,
mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang karena nilai dijadikan standar perilaku. Demikian juga yang dikatakan Djahiri 1991: 6 bahwa PKn hendaknya
tidak sekedar disampaikan arti, rumusan, percontohannya semata. Hendaknya juga dikaji isi pesan, semangat jiwanya nilai untuk selanjutnya
disampaikan tatanan moralnya berikut acuan normatifhukum keharusannya dan tata cara pelaksanaannya. Oleh karena itu, pendidikan nilai sangatlah penting untuk
diajarkan dalam PKn. Nilai-nilai pancasila yang dimasukkan dalam pelajaran PKn digali dari kebudayaan-kebudayaan, nilai agama, dan adat istiadat bangsa Indonesia
merupakan pandangan hidup atau menjadi panutan hidup bangsa Indonesia. Nilai pancasila secara individu dimaknai sebagai cermin perilaku kehidupan sehari-hari
yang terwujud dalam cara bersikap dan bertindak.