Komoditas Unggulan Nasional Perkebunan Tahun 2010-2014

K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 26 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 4. Komoditas unggulan di suatu daerah memeiliki keterkaitan dengan daerah lain baik dalam hal pasar maupun pasokan bahan baku; 5. Komoditas unguulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan skala produksinya; 6. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan; 7. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal; 8. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Komoditas unggulan dapat ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan. Dari sisi penawaran komoditas unggulan dicirikan oleh superioritas dalam pertumbuhannya pada kondisi biofisik, teknologi dan kondisi sosial ekonomi petani di suatu wilayah. Sementara dari sisi permintaan, komoditas unggulan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar baik pasar domestik maupun internasional. Komoditas unggulan merupakan komoditas yang memiliki nilai strategis berdasarkan pertimbangan fisik kondisi tanah dan iklim maupun sosial ekonomi dan kelembagaan penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur dan kondisi sosial budaya untuk dikembangkan di suatu wilayah. Dalam rangka pengembangan komoditas unggulan nasional, Kementerian Pertanian secara intensif telah melakukan berbagai langkah strategis dengan mengidentifikasi dan mengembangkan potensi komoditas unggulan tersebut diberbagai daerah di Indonesia. Salah K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 27 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 satunya adalah dengan menetapkan pengembangan kawasan berbasis komoditi perkebunan. Dari 127 komoditas binaan Ditjen Perkebunan sesuai keputusan Menteri Pertanian No. 511 Tahun 2006 dan No. 3599 Tahun 2009, untuk prioritas penanganan difokuskan pada 15 komoditas strategis yang menjadi unggulan nasional yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kelapa, Kakao, Kopi, Lada, Jambu Mete, Teh, Cengkeh, Jarak Pagar, Kemiri Sunan, Tebu, Kapas, Tembakau, dan Nilam. Sedangkan Pemerintah Daerah didorong untuk memfasilitasi dan melakukan pembinaan komoditas spesifik dan potensial di wilayahnya masing-masing.

2.1.9. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Sebagai penjabaran dari program, masing-masing unit eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai 1 satu kegiatan. Dengan demikian di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan terdapat 7 tujuh kegiatan pembangunan perkebunan sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61PermentanOT.140102010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yaitu: 1 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim. Prioritas pengembangan tanaman semusim difokuskan pada 4 komoditas strategis yaitu Tebu, Kapas, Tembakau dan Nilam, dengan fokus kegiatannya yaitu: Swasembada Gula Nasional Tebu, Pengembangan Komoditas Ekspor Nilam dan Tembakau, K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 28 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri Kapas dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan; 2 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar. Prioritas pengembangan tanaman rempah dan penyegar difokuskan pada 5 komoditas strategis yaitu kakao, Kopi, Lada, Teh dan Cengkeh dengan fokus kegiatannya yaitu: Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional Gernas Kakao, Pengembangan Komoditas Ekspor Kopi, Lada, Teh dan Kakao, Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri Cengkeh dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan; 3 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan. Prioritas pengembangan tanaman tahunan difokuskan pada 6 komoditas strategis yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kelapa, Jambu Mete, Jarak Pagar dan Kimiri Sunan dengan fokus kegiatannya yaitu : Revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit, Kakao dan Karet, Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar NabatiBio-Energi Jarak Pagar, Kelapa Sawit, Kelapa dan Kemiri Sunan, Pengembangan Komoditas Ekspor Kelapa, Kelapa Sawit, Karet dan Jambu Mete, dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan; 4 Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha. Prioritas kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi peningkatan penanganan pascapanen tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar dan tanaman tahunan, bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan