K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
21
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
1. Luas areal komoditas unggulan nasional diproyeksikan tumbuh rata- rata sebesar 1,49 per tahun dari 20,36 juta hektar pada tahun
2010 menjadi 21,61 juta hektar pada tahun 2014, kecuali Tembakau yang luasnya diproyeksikan konstan yaitu sekitar 205
ribu hektar sampai dengan tahun 2014. Sasaran target luas areal komoditas unggulan perkebunan tahun 2014 sebesar 21,61 juta
hektar. 2 Produksi 15 komoditas unggulan nasional karet, kelapa sawit,
kakao, kelapa, jarak pagar, teh, kopi, jambu mete, lada, cengkeh, kapas, tembakau, tebu, nilam, dan kemiri sunan diproyeksikan
tumbuh rata-rata sebesar 4,19 per tahun dari 34,46 juta ton pada tahun 2010 menjadi 40,60 juta ton pada tahun 2014. Sasaran target
produksi komoditas unggulan perkebunan tahun 2014 sebesar 40,60 juta ton.
3 Produktivitas komoditas unggulan nasional, kecuali kemiri sunan, diproyeksikan meningkat. Dengan kenaikan produktivitas rata-rata
sebesar 2,10 per tahun, diharapkan pada tahun 2014 produktivitas tanaman perkebunan di lapangan mencapai 75 dari standar
produktivitas yang dihasilkan lembaga penelitian.
2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010- 2014
Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan pertanian periode 2010-2014 dalam menjalankan tugas pelaksanaan
pembangunan perkebunan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
22
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
merumuskan kebijakan yang akan menjadi kerangka pembangunan
perkebunan periode 2010-2014 yang dibedakan menjadi kebijakan umum dan kebijakan teknis.
Kebijakan umum
Direktorat Jenderal
Perkebunan adalah:
Mensinergikan seluruh sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas
dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan, dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan
kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Adapun kebijakan teknis Direktorat Jenderal Perkebunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum yaitu: Meningkatkan
produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, sumber daya manusia SDM,
kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan sumber daya alam SDA dan lingkungan hidup
dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan.
2.1.6. Strategi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014
Untuk mencapai target dan sasaran, dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan,
serta mengimplementasikan
kebijakan pembangunan
perkebunan selama periode 2010-2014, dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang dihadapi selama ini serta menjawab
tantangan di masa mendatang maka diperlukan suatu strategi