Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
62
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
target 113 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.
4 Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat ISPO mencapai 44 perusahaan
atau 100 dari target 44 perusahaan sesuai pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.
Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan Outputs berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran
Kinerja Tahun 2014 Lampiran 2, 4 dan 5. 3.1.2.2.5.
Direktur Perlindungan Perkebunan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49PermentanOT.1408 2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama IKU
Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah luas areal Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
OPT tanaman perkebunan.
Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah terlaksananya penanganan organisme pengganggu tanaman perkebunan
OPT seluas 15.039 ha, dan pelaksanaan SL-PHT sebanyak 194
Kelompok Tani. Realisasi fisik untuk OPT mencapai 14.827 ha 98,59
dari target dan SL-PHT sebanyak 194 Kelompok Tani 100 dari target.
Output kegiatan penting pada tahun 2014 meliputi: 1 Pengendalian OPT seluas 15.039 ha yang terdiri dari a
Pengendalian OPT tanaman rempah dan penyegar seluas 3.712 ha
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
63
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
untuk kegiatan pengendalian OPT tanaman Lada seluas 101 ha, kopi seluas 931 ha, cengkeh seluas 535 ha, kakao seluas 2.145 ha; b
Pengendalian OPT tanaman semusim seluas 5.221 ha untuk kegiatan pengendalian OPT tanaman tebu seluas 4.961 ha,
tembakau seluas 100 ha, kapas seluas 150 ha dan Nilam 10 ha; c Pengendalian OPT tanaman tahunan seluas 6.106 ha untuk kegiatan
pengendalian OPT kelapa seluas 5.070 ha, karet seluas 621 ha, Kelapa Sawit 200 ha dan jambu mete seluas 215 ha. Capaian
realisasi fisik secara berurutan yaitu lada seluas 101 ha 100, kopi seluas 921 ha 98,93, cengkeh seluas 535 ha 100, kakao seluas
2.145 ha 100, tebu seluas 4.961 ha 100, tembakau seluas 100 ha 100, kapas seluas 150 ha 100, nilam 8 ha 80,00, kelapa
seluas 4.870 ha 96,05, karet seluas 621 ha 100, kelapa sawit 200 ha 100 dan jambu mete seluas 215 ha 100. Sehingga
capaian realisasi fisik keseluruhan seluas 14.827 ha 98,59 dari
target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014 yang telah direvisi.
2 Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan sebanyak 182 Kelompok Tani yang terdiri dari SL-PHT cengkeh sebanyak 8 KT, kakao 50 KT, karet 24
KT, kelapa 6 KT, kopi 14 KT, lada 8 KT, teh 4 KT, kapas 2 KT dan tebu 52 KT. Sedangkan SL-PHT gabungan yaitu SL-PHT kopi dan
kakao 4 KT, kelapa dan karet 2 KT, karet dan kakao 4 KT, jambu mete dan kakao 2 KT, karet dan lada 2 KT. Capaian fisik dari
kegiatan tersebut sebanyak 182 Kelompok Tani 100 dari target pada dokumen penetapan kinerja tahun 2014.
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
64
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan Outputs berdasarkan RKT dan PK disajikan pada Formulir Pengukuran
Kinerja Tahun 2013 Lampiran 2, 4 dan 5. 3.1.2.2.6.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49PermentanOT.1408 2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama IKU
Kementerian Pertanian, IKU Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan adalah jumlah provinsi yang memperoleh pelayanan dan
pembinaan yang berkualitas dibidang perencanaan, keuangan, umum dan evaluasi serta pelaporan sebanyak 32 Provinsi.
Adapun sasaran strategis dalam penetapan kinerja tahun 2014 adalah terlaksananya pelayanan kesekretariatan dalam rangka menunjang
pencapaian kinerja program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan dengan target 32 provinsi
untuk 93 satker. Realisasi fisiknya mencapai 100 dari target dalam bentuk dokumen 1 perencanaan, 2 evaluasi pelaksanaan kegiatan
dan penyediaan data dan informasi, 3 pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran dan 4
pengelolaan administrasi keuangan dan aset.