K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
44
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
9 Dukungan Pengujian, Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan pada BBP2TP Ambon.
2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
Fokus kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan dalam pembangunan perkebunan tahun 2014 merupakan bagian tak terpisahkan dengan fokus
kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014, yang meliputi:
1 Revitalisasi Perkebunan 2 Swasembada Gula Nasional
3 Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati Bio- Energi
4 Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional 5 Pengembangan Komoditas Ekspor
6 Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri 7 Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
2.3. Perjanjian Kinerja
Dokumen Perjanjian Kinerja PK merupakan suatu dokumen pernyataan kinerjakesepakatan kinerjapenetapan kinerja antara
atasan dengan bawahan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya alam yang tersedia melalui target
kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
45
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
pencapaiannya yang berupa hasil outcomes maupun keluaran output.
Penetapan Kinerja PK Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 berdasarkan Rencana Kerja Tahunan RKT tahun 2014 disusun setelah
DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan diterima pada bulan Januari 2014 dan masih mengikuti Pedoman Permen-PAN dan RB No. 29 Tahun 2010.
PK Direktorat Jenderal Perkebunan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perkebunan dan Menteri Pertanian pada bulan Januari 2014.
PK tersebut berupa outcomes yang dimanifestasikan dalam dimensi produksi tanaman perkebunan.
Direktorat Jenderal
Perkebunan dalam
rangka melaksanakan
pembangunan perkebunan tahun 2014 dengan program utama yaitu ”Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan ” mendapat alokasi dana dari APBN semula
sebesar Rp.
1.566.951.421.000
,- namun berkurang akibat keluarnya Inpres No. 4 tahun 2014 tentang penghematan dan pemotongan belanja
KementerianLembaga dalam rangka pelaksanaan APBN tahun 2014 menjadi Rp.
1.320.618.976.000
,-. Dana tersebut untuk melaksanakan kegiatan utama pembangunan perkebunan yang tersebar di 93 satker
yang meliputi 1 satker pusat, 4 satker UPT pusat, 32 satker Provinsi dan 56 satker KabupatenKota.
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun
dalam Format Penetapan Kinerja PK Direktorat Jenderal Perkebunan
Tahun 2014 dan telah direvisi berikut ini: